Tips Sederhana Bisnis Masker Kain Saat Pandemi

Perhatikan Ini Saat Menghadiri Pesta Pernikahan Kala Pandemi

Wajib Masker

Pandemi Covid-19 mewajibkan masyarakat harus mengenakan masker setiap kali melakukan kegiatan di luar rumah untuk menimalisir penularan virus melalui percikan air ludah. Bahkan masker sudah menjadi benda wajib untuk dimiliki semua orang selama pandemi ini. Tak heran bisnis masker kain menjadi populer saat ini.

Diawal penyebaran Covid-19 masker medis menjadi barang yang sangat langka. Walaupun ada, harganya bisa menjadi sangat mahal dan penjualannya juga dibatasi. Dibalik kondisi ini, nyatanya ada kabar baik dari para ahli yang menyarankan untuk menggunakan masker kain.

Walaupun keefektifannya tidak bisa dibandingkan dengan masker medis biasa, tapi masker kain bisa dijadikan sebagai alternatif dari kelangkaan masker medis, ketimbang tidak menggunakan masker sama sekali saat harus keluar rumah.

Kondisi ini menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan oleh para pebisnis. Apakah Anda salah satu yang juga tertarik untuk bisnis masker kain? Sebelum memulai, perhatikan tips sederhana berikut ini agar masker kain yang Anda jual dilirik konsumen.

BACA JUGA: Primero, Masker 3-Ply yang Sesuai Standar BNPB Bisa Tahan Micro Droplets

Tips Sederhana Bisnis Masker Saat Pandemi

1. Perhatikan Kualitas Kain

Pemerintah menganjurkan masyarakat menggunakan masker kain untuk mengatasi kelangkaan masker medis selama pandemi Covid-19. Meskipun tingkat keefektifannya lebih rendah dibandingkan masker medis.

Namun, masker kain yang dianjurkan pemerintah juga memiliki standar tertentu, minimal dua lapis serta memiliki tempat untuk dilapisi tissu. Namun alangkah lebih bagusnya jika masker dibuat secara 3 lapis.

Saat Anda mengambil peluang bisnis masker kain perhatikan kualitas kain yang Anda jadikan untuk masker. Tidak terlalu tipis dan juga tidak tebal agar tidak menimbulkan sesak saat digunakan.

Jika dicuci tidak mengubah bentuk, gunakan bahan yang kokoh sehingga saat dicuci tidak akan berubah bentuk apalagi jika menggunakan mesin cuci. Pastikan bahan tersebut tidak longgar dan menciut saat terkena mesin cuci dan mesin pengering.

Johns Hopkins Medicine, menyarankan untuk menggunakan kain katun 100% alias kain katun yang ditenun tanpa campuran benang lain dengan ciri tidak melar ketika ditarik.

2. Sesuai Standar Anjuran Pemerintah

jangan hanya sekadar ikut-ikutan bisnis masker, tetapi buatlah masker kain yang sesuai anjuran pemerintah untuk digunakan saat berada di luar rumah. Ketahuilah syarat dan ketentuannya sehingga Anda memasarkan dengan tepat untuk mencegah penularan Covid-19.

Berikut syarat-syarat masker kain yang direkomendasikan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat):

a. Menutup bagian tepi wajah secara sempurna

Anda harus memastikan jika masker kain yang dijual cukup lebar hingga mampu menutupi bagian pangkal hidung serta sebagian besar pipi.

b. Terdapat tali pengikat atau karet telinga

Tali pengikat berfungsi supaya masker tetap berada di tempatnya saat kamu beraktivitas. Pastikan karet atau tali tidak terlalu longgar sehingga pemakai tidak perlu sering membetulkan posisi masker. Bila perlu kamu bisa membuat masker dengan beragam ukuran tali pengingat atau karet telinga yang berbeda-beda.

c. Tidak menghalangi napas

Saat masker jadi, cobalah dahulu masker tersebut. Pastikan masker tidak terlalu tebal karena dapat menghalangi jalannya napas. Masker kain yang baik, akan tetap sempurna menutupi bagian mulut dan hidung, sekaligus memberikan kamu ruang untuk bisa bernapas.

BACA JUGA: Terpaksa Berkegiatan di Luar Rumah? Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini Selama New Normal

3. Kreasikan Warna Menarik

Meskipun tidak semua orang menyukai warna bermotif, tetapi banyak juga peminat masker motif karena terlihat unik dan lucu saat dikenakan. tetapi tidak ada salahnya juga Anda menstok masker polos.

Sebaiknya jangan samakan warna pada sisi luar dan dalam masker. Hal ini tidak disarankan karena pengguna nanti bisa saja salah menggunakan sisi luar untuk bagian dalam dan sebaliknya.

Tentu saja hal tersebut bisa membuat virus berpindah ke wajah, jika masker tersebut dilepas lalu digunakan kembali. Jadi, buatlah masker kain dengan warna atau motif berbeda. Namun, jika terpaksa menggunakan warna sama, paling tidak buatlah pendanda pada bagian luar masker.

Beberapa masker memiliki jahitan menoncol di bagian tengah, yang memudahkan pengguna mengetahui sisi luar walaupun warnanya sama.

Tak hanya itu, masker kain milikmu juga harus dibungkus secara baik, bila perlu sertakan juga informasi-informasi seputar covid-19 sebagai edukasi calon pembeli di media sosial milikmu. Seperti, cara membersihkan masker kain, dan lainnya.

Dengan begitu, bisnis Anda tidak hanya menjual barang ke calon pembeli tapi juga memberikan nilai tersendiri karena telah mengedukasi mereka, sehingga image produk Anda akan terlihat lebih baik. Apalagi pemakaian masker kain juga sudah menjadi tren, itu sebabnya Anda harus bisa membuatnya semenarik mungkin agar memiliki nilai jual.

Itulah tips sederhana yang harus Anda perhatikan saat memulai bisnis masker kain. Selain tidak perlu memiliki modal besar dalam bisnis ini, tentunya juga memiliki peluang besar selama pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Pembuatan Website UMKM Meningkat Selama Pandemi

Exit mobile version