Toko mainan merupakan usaha yang tak pernah surut. Satu generasi beranjak dewasa, segera disusul oleh generasi berikutnya. Meski begitu, jika ingin bertahan atau maju, pengelola toko wajib memperbaharui tampilan toko secara rutin dan mengikuti tren atau selera zaman.
Mengatur tata letak toko mainan butuh stratregi untuk menyesuaikan dengan sudut pandang anak-anak. Orang tua boleh saja suka, tetapi jika anak tidak suka, maka pembelian tidak akan terjadi. Sebaliknya, orang tua bisa saja tidak suka, tapi jika anak sudah sangat suka, orang tua yang tidak ingin terjadi kehebohan karena si anak ngambek akan membelikannya. Di bawah ini adalah beberapa strategi yang bisa menginspirasi pengaturan tata letak toko mainan.
Strategi Kreatif Desain Toko Mainan
Desain toko mainan memengaruhi keputusan membeli, terlebih karena yang harus dipikat adalah anak-anak. Toko harus bisa menarik perhatian dari jauh dan terus dikenang setelah ditinggalkan. Apalagi ingatan anak-anak umumnya sangatlah tajam.
Ada beberapa strategi desain toko mainan kreatif yang bisa dicoba untuk berbagai tipe toko berikut ini.
1. Sesuaikan Rak dengan Luas Ruangan
Dikutip dari blog bangizaltoy, punya ruangan yang luas sudah menyelesaikan separuh masalah. Desain apa pun bisa diwujudkan. Lalu bagaimana jika hanya mampu menyewa ruangan yang tidak terlalu luas?
Bang Izal memberi saran, seberapa pun ruangan yang dimiliki, jangan sampai terkesan sempit. Selain membuat pembeli jengah dan tidak mau balik lagi, pengelola sendiri juga akan kesulitan menemukan barang-barang.
Tip yang diberikan jika ruangan sempit adalah dengan mengurangi lebar rak untuk dikompensasi dengan panjang rak yang maksimal. Barang-barang juga tidak perlu dipajang semua hingga bertumpuk-tumpuk, melainkan cukup sample saja.
Baca juga: Tips Foto Produk Olshop yang Estetik Diunggah di Marketplace dan Media Sosial
2. Menonjolkan Tema yang Sedang Tren
Mengubah tema toko secara berkala akan sangat menarik perhatian. Umumnya sambutan yang cukup bagus akan terlihat ketika tema baru saja diganti, lalu menurun sampai waktunya diganti lagi. Ikuti tema yang sedang banyak dibicarakan anak-anak dengan bertanya kepada mereka. Untuk penerapan tema tersebut ke dalam interior toko bisa minta bantuan desainer atau disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
3. Peluang hingga Meja Kasir
Strategi masa kini orang berjualan di toko adalah memanfaatkan setiap peluang untuk meningkatkan penjualan sampai konsumen benar-benar sudah keluar dari toko. Strategi tersebut diterapkan di supermarket sehingga ketika pelanggan yang sudah sampai di kasir pun masih ditawari berbagai produk yang berada di sekitar meja kasir.
Strategi tersebut bisa dilakukan di toko mainan dengan meletakkan beberapa produk yang sedang diskon atau yang simpel dan murah sehingga tidak membuat konsumen berpikir panjang untuk mencomot. Misalnya stiker, jajanan berhadiah, permen dengan kemasan lucu, dan sebagainya.
4. Menggunakan Konsep Mini Supermarket
Anak-anak adalah peniru ulung dari perilaku orang tua, termasuk ketika berbelanja di supermarket. Memberikan pengalaman berbelanja pada anak-anak akan membuat mereka bersemangat dan mengingat toko favoritnya ini.
Sediakan troli berukuran anak-anak dan atur agar produk-produk yang tidak berisiko tinggi tanpa pengawasan orang dewasa berada dalam jangkauan anak-anak. Memasukkan belanjaan ke dalam troli merupakan sensasi yang menyenangkan.
5. Sesuaikan Konsep Warna dan Pencahayaan
Warna-warna ceria akan membuat anak-anak penuh semangat. Warna ceria itu bukan berarti pink atau ungu, melainkan disesuaikan warna dengan tema mainan. Contohnya untuk lokasi mainan anak-anak bertema mobil-mobilan, bisa menggunakan cat tembok atau rak warna oranye menyala.
Demikian pula dengan pencahayaan tidak harus putih terang benderang, melainkan disesuaikan dengan dengan tema. Anak-anak mudah terpersona dengan pergantian warna tapi mereka kurang menyukai warna yang redup atau kelam.
6. Ajak Pelanggan Berinteraksi
Ajakan interaksi ini bisa disesuaikan dengan anggaran. Ada toko yang menyediakan pojok khusus untuk mencoba alat gambar atau permainan bongkar pasang. Fasilitas ini harus mengorbankan sebagian lahan toko dan menggaji karyawan untuk khusus menjaga ketertiban.
Ajakan interaksi juga bisa dengan cara yang sangat sederhana. Misalnya menyediakan boneka besar di dekat pintu masuk, lalu diberi tulisan “Hug Me” yang besar. Anak-anak akan merasa disambut hangat segera setelah memasuki toko.
7. Hidupkan Dunia Dongeng
Pengelola perlu sesekali menugaskan karyawan untuk menghidupkan dunia dongeng dengan mengenakan kostum tema yang sedang tren. Jika memungkinkan, itu bisa dilakukan setiap hari. Pilih kostum yang simpel saja agar tidak memberatkan aktivitas sehari-hari karyawan. Untuk kostum yang lebih kompleks bisa dikenakan jika ada event khusus.
Pemilihan kostum ini harus berhati-hati dengan mengutamakan tokoh yang baik hati. Sebagian anak-anak masih sulit membedakan dongeng dengan kenyataan. Mereka akan benar-benar takut dengan tokoh jahat sehingga malah kapok datang ke toko.
Cara lain menghidupkan dongeng tanpa pemeran adalah menghadirkan istana mini atau rumah-rumahan yang bisa digunakan sebagai latar belakang foto.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Google My Business untuk Bisnis Kecil dan Rumahan
8. Tampilkan Mainan Berteknologi Tinggi
Generasi anak-anak zaman sekarang makin awal mengenal teknologi. Sebagian anak tidak lagi terpesona hanya dengan memegang boneka. Mereka mengharapkan mainan yang lebih canggih dan bisa bergerak mekanis. Model mainan ini tidak hanya berupa robot yang siap berperang tapi juga replika peralatan rumah tangga yang benar-benar bisa berfungsi seperti aslinya.
Mainan berteknologi memang mahal sehingga bisa dimaklumi jika toko melakukan pembatasan interaksi. Namun bukan berarti mainan ini harus disimpan rapat-rapat. Anak-anak harus bisa melihat cara kerja mainan ini melalui video yang ditayangkan di toko atau diperagakan oleh karyawan.
Demikianlah desain tata letak toko mainan yang menarik dan mengundang minat pelanggan. Selama masih ada anak-anak yang lahir, pengelola toko harus tetap semangat mencoba berbagai cara untuk memikat anak-anak dan orang tuanya.