Tol Laut Berkembang, Rajut Koneksi Berikan Akses Pelaku Usaha Logistik

 

Sejak diluncurkan pada 2015, program Tol Laut diklaim terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi infrastruktur, trayek, armada, jumlah muatan, maupun kapasitas.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Daerah maupun Kementerian Lembaga serta operator agar implementasi program tol laut dapat mencapai hasil dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia.

“Seperti kita ketahui jumlah trayek tol laut meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari hanya tiga trayek pada 2015 kemudian enam trayek rute (2016) yang seluruhnya merupakan penugasan berkembang menjadi 26 trayek pada tahun 2020 dan 100 pelabuhan singgah,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Pada tahun kelima, Kemenhub menyiapkan beberapa instrumen guna memaksimalkan operasional tol laut. Mulai dari pengadaan kapal baru, penetepan trayek rute dari beberapa perlabuhan pangkal ke kota dan pulau di wilayah 3TP dan Kawasan Timur (KTI), serta penambahan sarana bongkat muatan.

subsidi tol laut oleh Kemenhub indonesia timur logistik

BACA JUGA : Ini Strategi Kementerian PUPR Tekan Biaya Logistik

Selain itu, Menhub mengatakan pihaknya juga melakukan digitalisasi dengan menetapkan pelabuhan Tol Laut sebagai pilot project dengan pengaturan pola jaringan pelabuhan hub and spoke yang bersumber dan melihat beberapa daerah sebagai pelabuhan utama (Hub) dan ada daerah sebagai pelabuhan pengumpan (Spoke).

Tol Laut pada tahun 2020 didorong untuk melibatkan sinergi antar Kementerian dan Lembaga untuk mengefisiensi biaya pengiriman barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) dan muatan balik hasil industri daerah yang tidak dapat optimal jika hanya menjadi beban pelayaran dan pelabuhan.

Sinergi ini dilakukan dengan terus memperbaharui regulasi yang berlaku dengan menyesuaikan tantangan dan dinamika selama pelaksanaan Tol Laut, diantaranya dengan melakukan sinergi dengan Sentra Bisnis Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), sinergi dengan program Gerai Maritim dan Rumah Kita, penetapan Bapokting berbasis kebutuhan dan stimulus muatan balik, serta melakukan program pengendalian biaya logistik dan pengawasan bersama perguruan tinggi dan asosiasi dan melakukan program penguatan pengamanan laut.

Masayrakat Tanimbar tertolong dengan adanya program Tol Laut (foto: Ocean Week)

BACA JUGA : Kacamata Cerdas Huawei, Bisa Handsfree dan Bikin Tampilan Makin Gaya

“Tol Laut harus terus hadir dengan perfoma baru dengan sistem manajemen logistik dan digitalisasi yang terus berinovasi untuk memberi kemudahan bagi regulator maupun pelaku usaha, seperti dalam aplikasi layanan Sistem Informasi Tol Laut atau SITOLAUT merupakan Logistic Communication System (LCS) Versi 02 Berbasis Mobile Apps, Informasi Muatan dan Ruang Kapal (IMRK) , Delivery on Line, Inaportnet, Simlala dan layanan lainnya,” kata Menhub

Exit mobile version