JNEWS – Tradisi Iduladha di berbagai negara menawarkan panorama kekayaan budaya tersendiri yang mengagumkan. Perayaan ini, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merentang dari ritual penyembelihan hewan hingga kegiatan komunal yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam semangat berbagi dan persaudaraan.
Tradisi Iduladha tidak hanya menyoroti keunikan ritual keagamaan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana nilai-nilai sosial dan budaya dapat terjalin harmonis. Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan hari besar ini, menciptakan momen-momen penuh warna yang memperkaya pemahaman tentang keberagaman dalam kesatuan umat manusia.
Tradisi Iduladha Unik dari Berbagai Negara di Dunia
Di Indonesia, kita mengenal banyak sekali tradisi unik menyambut Iduladha, seperti yang dijelaskan di situs Kemenparekraf ini. Ada tradisi apitan di Semarang, tradisi manten sapi di Pasuruan, Garebeg di Jogja, sampai tradisi meugang di Aceh.
Tradisi Iduladha yang dilakukan di negara lain pastinya lebih beragam dan unik. Untuk menambah wawasan, tak ada salahnya kita ketahui.
1. Arab Saudi
Di Arab Saudi, Hari Raya Iduladha dianggap sebagai salah satu dari tiga hari libur nasional yang paling penting. Selama periode ini, kegiatan ekonomi sebagian besar berhenti, dengan toko dan perusahaan menutup pintunya selama tiga hari penuh. Hal ini mencerminkan kedalaman penghormatan dan pentingnya hari raya ini dalam budaya Saudi.
Tradisi Iduladha utama yang dirayakan adalah penyembelihan hewan kurban, dengan unta menjadi pilihan yang sangat simbolik, mengingat sejarah dan kebudayaan setempat. Tidak terbatas pada unta saja, banyak warga juga memilih untuk berkurban dengan domba atau kambing. Prosesi penyembelihan ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai ekspresi kemurahan hati.
Daging tersebut disalurkan tidak hanya kepada warga lokal yang membutuhkan, tapi juga ke negara-negara tetangga. Praktik ini menunjukkan nilai-nilai keramahtamahan dan solidaritas yang kental dalam masyarakat Arab Saudi, serta komitmen mereka terhadap prinsip berbagi dalam Islam.
Baca juga: 3 Resep Daging Sapi dengan Berbagai Cita Rasa untuk Iduladha
2. Maroko
Di Maroko, Iduladha dikenal sebagai “lebaran agung,” perayaan yang sangat berarti bagi banyak orang. Untuk mempersiapkan hari besar ini, liburan nasional selama tiga hari diberlakukan sebelum hari raya tiba. Selama periode ini, tradisi Iduladha unik terlihat ketika warga mengaplikasikan henna pada kedua tanduk hewan kurban sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan.
Sepekan sebelum Iduladha, suasana di pasar hewan menjadi sangat ramai. Peternak dan petani sibuk menjajakan hewan kurbannya. Untuk mendukung kebutuhan ekonomi warga selama liburan, pemerintah Maroko memberikan gaji seminggu lebih awal. Selain itu, bank-bank lokal turut menawarkan pinjaman khusus untuk memfasilitasi pembelian hewan kurban dan keperluan lainnya selama Iduladha.
3. Pakistan
Di Pakistan, persiapan Iduladha dimulai dengan tradisi menghias hewan kurban. Warga setempat mendandani sapi dan kambing dengan penuh warna menggunakan cat, pita, dan aksesori lainnya.
Proses penghiasan ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada hewan yang akan dikurbankan, dan juga sebagai cara untuk memeriahkan suasana perayaan.
Pada hari raya, ritual penyembelihan dilaksanakan dengan khidmat. Daging yang diperoleh kemudian dibagi-bagikan, tidak hanya kepada anggota keluarga dan teman, tetapi juga kepada mereka yang kurang mampu, sebagai tindakan amal. Di samping itu, salat Iduladha diselenggarakan di berbagai tempat, mulai dari masjid hingga lapangan terbuka, menunjukkan kebersamaan umat.
4. Mesir
Selama Hari Raya Iduladha, suasana di Kairo, Mesir, sangat berbeda. Jalan-jalan dipenuhi dengan adegan penyembelihan hewan kurban yang terjadi tepat di pinggir jalan, sesuai dengan tradisi Iduladha setempat. Sehingga, mustahil mengelak dari pemandangan darah di sepanjang jalanan kota pada hari tersebut.
Hewan-hewan seperti domba, kambing, sapi, dan unta menjadi subjek utama dalam ritual ini, yang berlangsung mulai dari selesai shalat Id hingga matahari terbenam pada 13 Dzulhijjah.
Di sisi lain, tradisi meriah lainnya terlihat di Masjid Al-Seddik di Kairo. Di sini, kegembiraan Idul Adha dirayakan dengan melepaskan balon berwarna-warni. Umat Islam berkumpul untuk melaksanakan shalat Id di bawah kantong-kantong besar yang berisi balon. Saat shalat selesai, balon-balon tersebut dilepaskan, menciptakan pemandangan yang menggembirakan dan simbolis, menandai penyelesaian ibadah dalam suasana yang penuh kebahagiaan.
5. Nigeria
Di wilayah utara Nigeria, perayaan Iduladha diwarnai dengan tradisi Hawwan Sallah dan Daushe, yang menampilkan kuda-kuda yang dihias dengan indah. Kuda-kuda ini dihiasi dengan aksesori berwarna-warni dan ornamen tradisional yang menunjukkan kegembiraan dalam menyambut hari besar.
Parade ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam perayaan tersebut. Acara ini juga diikuti dengan serangkaian kegiatan budaya lainnya, yakni penyembelihan hewan kurban. Masyarakat setempat berkumpul untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menikmati hidangan khas yang disajikan dalam suasana hangat bersama keluarga dan saudara.
6. Turkmenistan
Di Turkmenistan, perayaan Iduladha diisi dengan kegiatan yang meriah dan unik, diatur oleh pemerintah kota. Salah satu tradisi Iduladha menarik yang dilakukan adalah pemasangan ayunan besar di berbagai sudut kota. Tradisi ini bukan hanya untuk hiburan tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam bagi masyarakat setempat.
Menurut kepercayaan yang berlaku, berayun di ayunan tersebut dipercaya dapat membersihkan seseorang dari dosa-dosanya. Oleh karena itu, banyak warga yang antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, melihatnya sebagai kesempatan untuk penyucian diri selain sekedar kegembiraan.
Selain itu, pemerintah juga menyelenggarakan konser dan acara-acara lain yang menambah semarak perayaan, menjadikan Iduladha momen yang dinantikan oleh banyak orang di negara tersebut.
7. Singapura
Di Singapura, perayaan Iduladha dipenuhi dengan antusiasme, khususnya di daerah Kampong Glam dan Geylang Serai, pusat aktivitas masyarakat muslim.
Sebelum hari raya, bazar-bazar makanan menjadi sangat ramai, dengan warga yang berbelanja berbagai bumbu dan bahan makanan. Bahan-bahan yang dijual di bazar ini sangat beragam, meliputi bumbu-bumbu khusus dan bahan dasar yang diperlukan untuk memasak hidangan hari raya.
Setelah melaksanakan salat Id, warga muslim di Singapura akan memasak hidangan spesial dari daging kurban. Momen ini dijadikan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dan masyarakat. Tidak ketinggalan, mendistribusikan daging kepada mereka yang membutuhkan.
Baca juga: 8 Tradisi dan Upacara Adat Bali: Warisan Budaya yang Terjaga
8. Aljazair
Di Aljazair, perayaan Iduladha memiliki ciri khas yang membedakannya dari negara lain. Pada hari pertama Iduladha, warga setempat akan membeli batu bara dan kayu sebagai persiapan utama. Bahan-bahan ini digunakan untuk menghidupkan melfut, sebuah panggangan tradisional. Penggunaan melfut ini sangat kental dengan nuansa tradisional dan kebersamaan.
Melfut tidak hanya sebagai alat memasak, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keluarga selama Iduladha. Keluarga akan berkumpul mengelilingi melfut, memasak bersama dan saling berbagi kegembiraan melalui hidangan yang disajikan.
9. Kosovo
Di Kosovo, Iduladha, atau Kurban Bajramit, adalah saat yang dinanti-nanti. Keunikan perayaan ini terlihat jelas dari suasana ceria yang dipenuhi dengan anak-anak mengenakan pakaian tradisional yang berwarna-warni dan kopiah yang menarik. Pakaian ini lebih dari sekadar busana perayaan; mereka merupakan ekspresi dari warisan budaya yang kaya dan identitas lokal yang kuat.
Kegiatan utama selama Kurban Bajramit adalah penyembelihan hewan kurban, sebuah tradisi yang dilakukan bersama keluarga. Daging dari hewan kurban tersebut kemudian juga dibagi-bagikan.
Tradisi Iduladha di berbagai negara tidak hanya mengungkap keanekaragaman dalam perayaan, tetapi juga mengajarkan pentingnya kerendahan hati, pengorbanan, dan kebersamaan.
Melalui berbagai cerita dari berbagai penjuru dunia, terlihat jelas bahwa walaupun ada perbedaan budaya, nilai-nilai inti dari Iduladha tetap mengikat semua umat Islam dengan tali persaudaraan yang kuat dan tulus.
Setiap negara mungkin memiliki cara unik dalam menginterpretasi dan merayakannya, tetapi tujuan utamanya tetap sama: memperkuat ikatan kebersamaan dan memberikan uluran tangan kepada yang membutuhkan.