Pemerintah mengklaim bila program-program Bantuan Sosial (Bansos) yang digulirkan mulai menunjukkan hasil yang cukup signifikan.
Salah satunya program Kewirahausahan Sosial yang digulirkan Kementerian Sosial yang membuat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah bertransformasi menjadi usaha mikro.
“Saya melihat langsung keberhasilan program PKH di lapangan, di mana penerima PKH sudah mentas dan naik kelas menjadi usaha mikro,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
BACA JUGA :Â Cara Facebook Menginspirasi UMKM ke Ranah Daring
“Artinya, dari program-program sosial yang sudah digulirkan pemerintah, sudah mulai terlihat ada pergerakan dan pertumbuhan di masyarakat,” kata dia.
Setelah naik kelas menjadi usaha mikro, Teten mendorong para PKH membentuk atau bergabung ke dalam wadah koperasi. Hal tersebut bertujuan untuk lebih mendapatkan nilai ekonomis bagi usahanya.
Dengan berkoperasi, lanjut Teten, para pelaku usaha mikro bisa lebih fokus dalam urusan produksi dan menjaga kualitas produk. Urusan penyediaan bahan baku hingga pemasaran, akan dikerjakan oleh koperasi.
Untuk masalah pendieian koperasi, Teten mengungkapkan bila pihaknya akan membantu. Setelah koperasi didirikan, para pelaku usaha yang tergabung akan bisa mendapatkan pembiayaan murah untuk usaha mikro melalui koperasi.
“Setelah dibina Kemensos melalui program kewirausahaan sosial, kini setelah menjadi usaha mikro menjadi binaan dari KemenkopUKM,” tukas Teten.
Sementara itu, Mensos Juliari mengungkapkan bahwa siklus program pengentasan kemiskinan sudah berjalan dan dilakukan secara tuntas.
“Saat ini, penerima Bansos PKH sudah bisa mengakses KUR atau dana bergulir LPDB-KUMKM melalui koperasi,” ucap Mensos.
BACA JUGA :Â Penjualan UMKM Via Online Meningkat 400 Persen
Untuk itu, Mensos mengharapkan keluarga penerima program PKH tidak terlalu lama, atau paling lama mendapat sentuhan program tersebut selama lima tahun.
“Dalam hitungan lima tahun itu harus sudah mentas atau naik kelas menjadi usaha mikro. Karena, yang mengantri program PKH masih banyak,” ungkap Juliari.