Transisi Energi, Ribuan Kendaraan Listrik Ramaikan KTT G20 di Bali

Ribuan kendaraan listrik dari berbagai merek, internasional maupun lokal, meramaikan ajang KTT G20 di Bali. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bukti bila Indonesia siap melakukan transisi energi yang ramah lingkungan.

Dari informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada 1.452 kendaraan listrik yang beroperasi selama KTT G20. Jika dirincikan ada mobil listrik 962 unit, motor listrik 454 unit, dan bus listrik 36 unit.

Pemerintah dan beberapa pemangku kepentingan saling bahu membahu dalam menyiapkan kendaraan listrik selama acara di Bali. Hal ini juga menjadi momentum yang dimanfaatkan sebagai sosialisasi kepada masyarakat luas.

BACA JUGA : Dongkrak UMKM dan Ramaikan G20, KemenKopUKM Gelar Future SMEs Village

Menariknya lagi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menyediana puluah bus listrik buatan dalam negeri hasil kerjasama BUMN dan beberapa universitas.

Bus listrik Merah Putih

Bus listrik dengan nama Merah Putih tersebut siap mendukung kelancaran G20 untuk dijadikan armada delegasi dan peserta pertemuan tingkat internasional tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, akan mampu mempercepat implementasi penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia.

“Riset menjadi kunci bagaimana kita membuat komponen kendaraan listrik buatan dalam negeri yang biayanya lebih murah, kualitasnya baik, dan daya jelajah yang tinggi,” ujar Menhub.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menjelaskan, bentuk kampanye aktif untuk mempromosikan kendaraan listrik di kalangan masyarakat umum terus dilakukan sampai saat ini sebagai upaya menekan emisi gas buang.

BACA JUGA : Gojek dan Pertamina Bersinergi Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik

 

“Tren perkembangan kendaraan listrik di Indonesia setiap tahunnya meningkat. Saya mengapresiasi banyak produk-produk lokal yang sudah memproduksi kendaraan listrik. Charging dari produk lokal juga sudah banyak, karena itu kita mendorong terus termasuk konversi motor (berbahan bakar fosil ke listrik). Saat ini bahkan sedang dirumuskan juga insentif kendaraan listrik sehingga harganya akan turun dan ekosistem kendaraan listrik segera terbangun,” demikian dijabarkan Dirjen Hendro.

Exit mobile version