Tren E-Commerce Disebut Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

e-commerce pemulihan ekonomi nasional

Tanpa disadari, masa pandemi seperti saat ini membuat pergeseran pora perilaku konsumen, yang tadinya offline berubah menjadi online dengan berbelanja di e-commerce. Persgeseran pola perilaku konsumen ini pun dinilai bisa menjadi kunci upaya pemulihan ekonomi nasional.

Meski demikian, tren belanja online ini juga harus didukung dengan fasilitas pembayaran yang aman dan praktis. Kita mungkin sudah sering melihat beberapa contoh kasus pengguna yang merasa dirugikan akibat metode pembelian online dan pembayaran yang tidak aman.

Baca Juga: 5 Produk Paling Laris di E-commerce

Masih cukup banyak dari masyarakat kita yang sebenarnya masih awal terhadap e-commerce dan pembayaran digital. Seperti hasil riset Facebook, Bain & Company pada Juni 2020, di mana sekitar 28 persen konsumen Asia Tenggara baru mencoba e-commerce dan pembayaran digital untuk pertama kalinya di tengah pandemi.

General Manager Kredivo Indonesia Lily Suriani menjelaskan bahwa peran fintech di era pandemi saat ini semakin penting, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat. “Kemudahan, keamanan, dan fleksibilitas pembayaran yang dihadirkan fintech juga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen Indonesia dalam berbelanja online. Kredivo terus berkomitmen untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai inovasi yang mampu meningkatkan pertumbuhan transaksi di e-commerce,” ujarnya.

Sebagai platform kredit digital yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih dari 70% porsi transaksi Kredivo berasal dari e-commerce. Kredivo juga mencatat peningkatan frekuensi pembelian di e-commerce pada Semester satu tahun 2020, khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, pulsa/voucher, home appliances, produk kesehatan & kecantikan, serta produk penunjang hobi dan olahraga.

 Baca Juga: 4 Keuntungan Berjualan di E-commerce

“Sebagai enabler bagi transaksi jumlah besar (large ticket size transaction), produk cicilan e-commerce Kredivo telah banyak dipercaya oleh konsumen. Di sisi lain, kami terus mengedukasi konsumen untuk bijak dalam bertransaksi, baik dalam jumlah maupun tujuan peminjaman yang harus sesuai dengan kebutuhan dan anggaran,” terang Lily.

Peningkatan jumlah transaksi tersebut sejalan dengan riset Kredivo bersama Katadata Insight Center yang menunjukkan bahwa konsumen semakin yakin bertransaksi dalam nominal besar. Keyakinan tersebut terlihat dari rata-rata nilai transaksi di e-commerce yang meningkat dari tahun 2018 ke 2019 di 13 kategori produk seperti komputer dan aksesorisnya.

Di sisi lain, tren kepercayaan pada transaksi online membuat anak muda mengalokasikan lebih banyak pendapatannya untuk belanja online. Riset yang sama juga menunjukkan konsumen di rentang usia 18-35 tahun mengalokasikan 4,7-5,1 persen dari pendapatannya untuk belanja online. Sementara itu, konsumen berusia di atas 35 tahun membelanjakan 3,6-4,3 persen dari pendapatannya per bulan.

Baca Juga: Gojek Perluas Layanan Pengiriman Antarkota

“Kenyamanan berbelanja diikuti bunga yang cukup rendah dengan prinsip responsible lending membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce. Didukung oleh pondasi bisnis Kredivo yang kuat serta menggandeng lebih dari 1000 e-commerce dan merchant, tahun ini kami terus menargetkan penetrasi lebih tinggi lagi dengan menggandeng lebih banyak lagi partner serta menghadirkan inovasi-inovasi lainnya demi mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional bersama pemerintah,” tutup Lily.

 

Exit mobile version