Online – Banyak usaha bisnis kini dilakukan dari rumah, termasuk juga pengusaha UMKM. Hal tersebut tak lepas dari dampak pandemi yang membuat sebagian besar masyarakat bergeser meninggalkan cara konvensional.
Cara online dipercaya menjadi akses satu-satunya untuk mempertahankan usaha, bahkan sudah banyak contoh kasus UMKM yang beralih dari offline ke online justru berhasil merauk omzet yang lebih menggiurkan.
Namun demikian, bukan berarti saat beralih langsung mendapat untung, tetap ada kiat-kiat yang harus dilakukan bila UMKM ingin sukses saat beralih ke bisnis online.
Menurut Senior Vice President Traffic Operation & Seller Engagement Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro, secara garis besarnya, untuk sukses berbisnis online tidak ada pola yang paten untuk dilakukan, hanya saja memang diperlukan hal-hal baru dan unik agar bisa mendongkrak pasar.
BACA JUGA : Kisah UMKM Pindah Jalur Online Raih Omzet Puluhan Juta
“Karena setiap pebisnis memiliki cara sendiri-sendiri untuk menyukseskan usaha onlinenya. Ada yang lebih mengutamakan volume dan ada yang lebih mengutamakan cuan. Pebisnis yang mengutamakan volume enggak masalah asal marginnya tipis, sebaliknya ada yang lebih mengutamakan margin sehat walaupun orderan ngak banyak,” ujarnya dalm webinar Lazada bersama iDea.
Haikal mengatakan, pebisnis atau UMKM harus memerhatikan waktu dalam hal ini trimester pertama perkembangan bisnisnya. Contohnya seperti ibu yang sedang hamil, akan selalu fokus pada masa kehamilannya selama tiga bulan pertama.
Bila dalam 3 bulan pertama kinerja bagus, otomatis bisnis bisa berpeluang melonjak dengan cepat. Sebaliknya, bila meleset, sangat kecil kemungkinan bisa berkembang.
Karena itu, penting untuk menjaga dan memberikan effort lebih dalam tiga bulan pertama ketika memilih bisnis online. Tak hanya itu, ada baiknya juga mengambil contoh atau setidaknya belajar dari rival yang sudah lebih dulu memulai.
BACA JUGA : Pentingnya Sertifikasi Halal Bagi UMKM
Menurut Haikal, pada dasarnya ilmu dalam bisnis tak terpaku pada satu hal, tapi bisa didapatkan dari mana saja, termasuk kompetitor.
Gunakan juga fitur-fitur yang pada marketplace. Contohnya bisa seperti promo, dan fitur lainnya agar selalu update sehingga bisa mengembangkan produknya.