Tumbuh Bareng-bareng UMKM Lokal, Geliat JNE di Kota Santri

Karyawan/ti JNE Cabang Utama Pasuruan, Jawa Timur.

JNEWS – Untuk meningkatkan volume kiriman di tahun 2024, JNE Cabang Utama Pasuruan terus meningkatkan kualitas layanan atau servis sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, baik itu untuk pelanggan ritel, korporat maupun instansi pemerintah, mengingat wilayah Pasuruan sudah menjelma menjadi sentra ekonomi di sektor industri, perdagangan, pertanian hingga sektor wisata.

Pasuruan, Jawa Timur terletak sekitar 60 kilometer dari Kota Surabaya. Kota ini dikenal dengan julukan Kota Santri, karena memiliki banyak pesantren dengan puluhan ribu santrinya. Seiring berkembangnya perekonomian, Pasuruan juga menjelma menjadi sentra industri di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur, dan secara strategis terhubung dalam jalur distribusi ekonomi yang penting di Provinsi Jawa Timur, yaitu Surabaya, Jember, Malang dan Banyuwangi.

Berdasarkan potensi tersebut, JNE Pasuruan punya peluang tumbuh lebih besar. Menurut Kepala Cabang Utama JNE Pasuruan, Pocha Aditya Pratama, di tahun 2024 pihaknya akan memanfaatkan media sosial, menjalin kemitraan dengan komunitas, sekolah (JNE goes to school), pesantren, sekaligus sektor usaha besar, untuk menjangkau dan melayani semua segmen pelanggan.

“Saat ini Pasuruan memiliki beberapa kawasan Industri, seperti Kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), yang terdiri dari 100 perusahaan dari berbagai negara dan bergerak di sektor industri manufaktur seperti tekstil, elektronik, dan makanan,” ujar Pocha, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: JNE Majalengka Dekati Sektor Usaha Besar dan UMKM

Selain kawasan PIER, dituturkan pimpinan cabang yang mulai bergabung di JNE tahun 2002 ini, ada  Pandaan Industrial Estate (PIE), dimana ada sekitar 50 perusahaan internasional beroperasi dan bergerak di  sektor Industri manufaktur seperti otomotif, kimia,dan plastik.

Kepala Cabang JNE Pasuruan, Pocha Aditya Pratama.

Adapun perusahaan nasional di kedua kawasan tadi yang beroperasi antara lain adalah PT HM Sampoerna TBK, PT Indofood Sukses Makmur TBK, PT Unilever Indonesia TBK, PT Honda Prospect Motor, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Selain di sektor industri Pasuruan juga mempunyai banyak potensi di sektor UMKM yang ke depannya akan terus dimaksimalkan, bahkan diungkapkan Pocha, saat ini Pasuruan memiliki sebanyak kurang lebih 127 ribu UMKM, dengan berbagai produknya, mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, dan porduk tekstil

“Kualitas produk para pelaku UMKM memiliki kualitas tinggi dan telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah, seperti dari  pertanian, perikanan dan peternakan, menjadikan UMKM di Pasuruan terus bertumbuh,” bebernya.

Sementara itu, terkait peningkatan target di 2024, JNE Pasuruan diberi kenaikan target sebesar 24% dari tahun sebelumnya, 2023. Dengan kerja keras seluruh tim dan mengoptimalkan peluang yang ada, pihaknya optimis target tersebut akan terpenuhi.

“Meski saat ini persaingan sangat ketat, kami optimis JNE Pasuruan akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Tentunya kami dan seluruh tim akan terus bekerjasama dengan Team Marketing JNE untuk meningkatkan kualitas layanan terus menerus di semua sektor, dengan  memperhatikan setiap arahan  management head office Jakarta, terkait update internal memo yang secara continue diberikan, dan kami konsisten laksanakan,” pungkas alumni S1 Akuntansi, dan menyukai olahraga basket, kulineran dan travelling ini.

Baca juga: Menjaga Amanah Pelanggan ala Kurir Teladan JNE Tanjung Pandan

JNE Pasuruan sendiri berdiri pada 22 Juni 2012, dan saat ini mempekerjakan 111 orang karyawan. Cakupan area operasionalnya meliputi seluruh Kota dan Kabupatan Pasuruan yang terdiri dari 28 kecamatan dan 341 desa, dan didukung oleh 1 head office dan 3 Kantor Perwakilan, yaitu Kp Bypass Pandaan, Kp Bangil, dan Kp Purwosari. Adapun jumlah konter penjualan sebanyak 26 titik.

 

 

Exit mobile version