Tumbuh di Pesisir Samudra Hindia, Kiprah JNE Pelabuhan Ratu

Para Ksatria dan Srikandi JNE Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Di tengah persaingan yang semakin ketat, JNE Cabang Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat fokus untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sebaik mungkin, seiring kembali pulihnya sektor pariwisata yang menjadi andalah perekonomian Kabupaten Sukabumi.

Pelabuhan Ratu merupakan ibu kota dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Letaknya  yang berada tepat di pesisir Samudra Hindia, menjadikan Pelabuhan Ratu banyak dikelilingi pantai dengan pemandangan yang indah dan mempesona, sehingga menjadi destinasi wisata yang banyak menyedot wisatawan untuk berkunjung. Debur ombak dari Samudra Hindia dengan balutan mitos ‘Nyi Roro Kidul’ yang bersuasana mistis bagi para wisatawan yang berkunjung di sepanjang pantai Pelabuhan Ratu.

Sejak pandemi Covid-19 berakhir, sejumlah obyek wisata di Pelabuhan Ratu kembali dipenuhi para wisatawan, terutama di akhir pekan ataupun hari libur nasional. Kembali pulihnya dunia pariwisata, jelas turut  mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Hal tersebut juga meningkatkan optimisme JNE, yang kantor utamanya beralamat di Jalan A. Yani, Palabuhan Ratu. Secara operasional, JNE Pelabuhan Ratu berada dibawah naungan JNE Cabang Utama Sukabumi.

Kepala Cabang Utama JNE Sukabumi Tri Hery (kiri) bersama Kepala Cabang JNE Pelabuhan Ratu Ratu Yayat Junayatulloh (baju putih).

“Memasuki tahun 2023 kami optimis bahwa kiriman baik itu inbound maupun outbond akan kembali naik, karena perekonomian masyarakat perlahan sudah kembali pulih,” ujar Kepala Cabang JNE Pelabuhan Ratu, Yayat Junayatulloh, saat berbincang dengan JNEWS, Senin (6/2/2023).

Baca juga: JNE Gelar Kompetisi Menulis Berhadiah Total Puluhan Juta, Mau?

Saat ini JNE mempunyai area operasional di 6 kecamatan, yang terdiri dari Kecamatan Pelabuhan Ratu, Warung Kiara, Bantar Gadung, Simpenan, Cikakap, hingga Kecamatan Cisolok yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak, Banten. Masih banyak potensi yang bisa digarap lebih maksimal lagi.

Potensi tersebut yang terbesar ada pada bisnis online, termasuk di sosmed yang dari waktu ke waktu para pelakunya semakin banyak. Belanja via online juga sudah marak di Pelabuhan Ratu. “Untuk produk UMKM ada olahan hasil tangkapan laut seperti ikan asin, meski pengirimannya masih belum signifikan,” jelas Yayat.

Walau target di 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2022, namun JNE mengaku optimistis target tersebut bisa dipenuhi sekalipun persaingan di Pelabuhan Ratu semakin ketat. “Sebagai daerah wisata, selain JNE banyak perusahaan sejenis yang juga beroperasi di sini sehingga persaingan cukup ketat juga. Meski demikian dengan pelayanan yang maksimal, kami tetap optimis  JNE akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” terang Yayat.

Menilik sejarah singkat berdirinya JNE Pelabuhan Ratu, awalnya bermula pada 2 Februari 2008. Kala itu JNE hanya  mengontrak bangunan sederhana untuk dijadikan konter sekaligus kantor operasional yang hanya dioperasikan oleh Yayat seorang diri. “Dari mulai delivery dan lain sebagainya dulu cuma saya sendirian. Alhamdulillah sekarang sudah cukup berkembang dengan 25 karyawan dan didukung oleh 5 sales counter,” pungkas Yayat. *

Baca juga: Regional Sulampapua Fokus Perluas Jaringan JNE di Indonesia Timur

Exit mobile version