JNEWS – Para pengendara motor menjadikan Nusa Tenggara Timur sebagai arena touring eksotis. JNE ikut panen berkahnya.
Di antara jalanan mulus yang membelah lanskap eksotis Nusa Tenggara Timur (NTT), deru mesin motor terdengar menjadi nyanyian khas akhir pekan. Para rider, baik yang tergabung dalam klub maupun petualang tunggal, datang dari berbagai kota di Indonesia, bahkan luar negeri. Tujuannya: touring di surga tersembunyi kawasan timur Indonesia.
Rute favorit mereka adalah jalur ikonik Labuan Bajo hingga Tugu Kilometer Nol di Larantuka, Pulau Flores. Perjalanan panjang itu bukan sekadar soal menaklukkan medan, melainkan juga perayaan atas panorama alam yang membentang: dari perbukitan hijau, langit biru bersih, hingga garis pantai yang meliuk seolah tak habis-habis.
“Pemandangannya luar biasa. Belum lagi kalau singgah di destinasi wisata seperti Kampung Wae Rebo,” kata Fuad Rofiq, Head of Sales & Marketing JNE Kupang, yang mengaku pernah menjajal sendiri rute tersebut.
Geliat para rider ini mendatangkan berkah tersendiri bagi JNE, terutama cabang Kupang dan Labuan Bajo. Pengiriman sepeda motor, utamanya lewat layanan JNE Trucking (JTR), meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Para pengendara biasanya memilih naik pesawat untuk menghemat tenaga, sementara motornya dikirim terpisah.
“Beberapa waktu lalu, ada klub motor dari Depok yang touring ke Labuan Bajo hingga Larantuka. Mereka kirim motor lewat JNE, berangkat dan pulang naik pesawat,” ujar Fuad.
Baca juga: JTR dan Cargo, Andalan Baru JNE Medan bagi Barang-barang Jumbo
Tak hanya jalur Labuan Bajo–Larantuka yang menjadi favorit. Rute menuju perbatasan Timor Leste pun mulai ramai dilintasi rider. Pemandangan pegunungan dan laut Flores di kiri-kanan jalan menjadi bonus yang tak ternilai.
Menurut Fuad, tren ini mengalami lonjakan saat libur panjang atau akhir pekan. Dalam sebulan, JNE Kupang dan Labuan Bajo bisa menerima puluhan pengiriman motor.
“Selama ini respons customer sangat positif. Kami pastikan motor dikemas dengan aman, diasuransikan, dan dilacak hingga tiba di tujuan,” katanya.
Bagi banyak rider, touring bukan sekadar perjalanan. Ia adalah pengalaman batin yang menyatu dengan alam. Dan di NTT, setiap tikungan jalan seolah punya cerita sendiri untuk diceritakan.