Dengan kemauan dan semangat usaha yang tinggi, tak sedikit UKM yang memulai karir dari level paling dasar kini sudah bisa memetik dan merasakan jeripayahnya membangun bisnis.
Contohnya seperti UKM Fitri Coffe milik Abdianto. Memulai karir pasca-erupsi Gunung Sinambung pada 2017 lalu, Abdianto yang semula merupakan petani jeruk harus banting stier menjadi petani kopi.
Meski sama-sama bergerak dibidang argo, tapi secara teknis pasti memiliki perbedaan. Apalagi bila UKM berorientasi pada pengembangan bisnis, otomatis banyak hal yang harus dimulai dari dasar.
Karena itu, setelah berlahan menekuni profesi barunya sebagai petani kopi, Abdianto akhirnya mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari program kemitraan yang dirilis PT Pertamina (Persero).
Walau secara waktu rintisan usahanya terbilang muda, tapi begitu menjadi mitra binaan Pertamina, UKM Fitri Coffe bisa langsung merasakan dampaknya. Dengan pendampingan yang dilakukan, UKM Abdianto mampu naik kelas dengan cepat.
BACA JUGA : UMKM Sepatu Sendal Bogor Siap Tembus Pasar Ekspor
Mulai dari peningkatan produk, omzet dari hasil pemasaran, penerimaan sertifikasi dan izin usaha, bahkan sampai menjajakan produk kopi khas Karo ini hingga ke luar negeri menembus pasar global.
“Saya mendapat kesempatan mengikuti Pertamina UMKM Academy dan setelahnya langsung dibantu mengurus BPOM, HaKI, dan Halal. Sangat bersyukur,” ujarnya.
Tak sekadar itu saja, manfaat lain yang sudah dirasakan Abdianto adalah meningkatnya hasil produksi dari UKM kopinya. Menurut dia, sebelum bergabung dengan Pertamina, Fitri Kopi hanya memproduksi bahan baku (green bean), namun bertransformasi usai mendapat bantuan dan binaan Pertamina.
Kini, UKM Fitri Kopi memulai memproduksi bahan jadi berupa bubuk (roast bean). Artinya, ada peningkatan signifikan bagi usaha yang dijalankan.
“Kami langsung beli alat roasting dan grinder yang dananya bersumber dari pinjaman Pertamina,” imbuhnya.
fitricoffe
Untuk menaikkan nilai jual kopi pasca panen, Abdianto juga melakukan sejumlah proses terlebih dahulu untuk biji kopi yang sudah dipetiknya. Mulai dengan Wina, Honey, Natural, dan Semi wash.
BACA JUGA : Pengusaha Logistik Bandel, Kemenhub Potong 3 Truk ODOL di Palembang
Berlokasi di Desa Ujung Payung, Payung, Karo, Sumatera Utara, Abdianto kini tak sendiri mengelola UKM Fitri Coffe, tapi telah dibantu oleh 6 orang karyawan.
Semuanya diambil dari warga setempat, yang secara tak langsung upaya UKM juga menjadi ladang pekerjaan baru bagi tempatnya tinggal sekaligus memberdayakan perekonomian di sekitar kampungnya.
Sesuai dengan implementasi SDGs poin ke-8 yakni menyediakan pekerjaan layak dan mendukung perekonomian serta ESG dibidang sosial.
BACA JUGA : Sukses Berinovasi, UMKM Kulit Asal Garut Beromzet Puluhan Juta
Dengan tercapainya beberapa indikator UKM naik kelas yang digapai Fitri Coffe, turut berimbas pada pemasaran yang lebih luas. Untuk di dalam negeri, produknya sudah dijual di hampir seluruh wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Sedangkan di luar negeri, kopi aromatik ini sudah menjangkau negeri piramida Mesir. “Bagi yang tertarik bisa hubungi melalui media sosial @fitricoffee,” tuturnya.