Tak hanya di sektor fasyen dan kerajinan, rupanya ada salah satu UMKM mitra binaan Pertamina yang cukup sukses bergerak di bidang kuliner, bahkan produknya bisa tembus hingga pasar global.
UMKM yang dimaksud adalah Bakmi Jawa Mbah Harjo milik Bambang Tri Mulyono. Meski ikut terkena gelombang pandemi Covid-19, tapi berkat pendampingan yang dilakukan Pertamina, usaha Bakmi Jawa kalengannya kini mulai kembali normal.
“Produk saya ini juga semakin dikenal banyak pelanggan bukan hanya di sekitar Yogyakarta saja, tapi di Jakarta dan kota-kota lainnya bahkan sudah sampai Jeddah, Arab Saudi, berkat pameran UMKM yang disponsori Pertamina di sana,” kata Bambang.
BACA JUGA : PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Ini Aturan Berpergian
Menurut dia, Pertamina senantiasa memberikan kesempatan pelatihan kepada UMKM yang jadi mitra binaan. Mulai dari cara mengelola keuangan sampai pemasaran secara online.
Bahkan Pertamina juga kerap membantu usaha mitra binaannya bertahan di tengah pandemi Covid-19. Terakhir, ia mengikuti program Pertamina UMKM Academy : Fast Track dan berhasil lulus karena dianggap telah naik kelas.
Inovasi Beromzet Rp 60 Juta
Cerita Bambang dalam memulai bisnis Bakmi Jawa Kaleng Mbah Harjo dimulai dari 2009 lalu. Pelaku usaha kuliner di Jalan Keloran No 8 Senggotan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, saat itu membuka sebuah resto bakmi Jawa biasa.
Seiring berjalannya waktu dan dorongan untuk mengembangkan usaha UMKM bakminya, lambat laun tercipta inovasi produk bakmi Jawa dalam kemasan kaleng yang mungkin menjadi yang pertama dan masih satu-satunya hingga saat ini.
BACA JUGA : Trik Caption Menarik Pikat Pelanggan Via Instagram
“Kami ingin bakmi Jawa Mbah Hardjo ini bisa dinikmati semua konsumen di manapun berada. Jadi harus tahan lama. Hingga akhirnya tercipta formula ini dengan masa kadaluwarsa hingga 1 tahun. Dan sampai saat ini sudah ada 14 jenis makanan kaleng,” tuturnya.
Apa yang dipasarkan Bambang memang bukan hanya mie saja, tapi juga terdapat menu lain seperti rica ayam kampung, sarden tuna, tengkleng domba, sate goreng domba, tongseng domba, dan domba lada hitam.
Dengan kemasan tahan lama, Bambang memasarkan produknya hingga ke wilayah-wilayah yang ada di Indonesia. Cara ini dilakukan dengan menggunakan kecanggihan digital, salah satunya bantuan media sosial dan marketplace dengan nama Bakmi Jawa Kaleng Mbah Hardjo.
Dengan inovasi yang dilakukan, Bambang mampu meraup omzet sekitar Rp 50-60 juta per bulannya. Dengan dibantu oleh 7 orang ibu rumah tangga, Bambang mampu memenuhi permintaan pasar dengan tetap mengimplementasikan ESG dibidang sosial.
BACA JUGA : Cegah Covid-19 Masuk Rumah dari Paket Belanja Online
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menambahkan, Pertamina mengapresiasi inovasi unik yang dilakukan Bambang. Menurutnya, hal itu dapat meningkatkan daya saing produk dan membuat UMKM itu naik kelas.
“Terpenting usaha ini telah banyak membantu banyak orang melalui lapangan pekerjaan yang disediakan. Sehingga dapat menjadi salah satu implementasi poin 8 SDGs,” tutupnya.