UMKM Jabar : Tinggal di Desa, Rejeki Kota, Bisnis Mendunia

Shopee Indonesia mengadakan acara Shopee Center - UMKM Jabar Go Digital di Gedung Pakuan, pada Rabu (2/6) lalu. Acara tersebut dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, Co-Founder dan Group Chief Operating Officer SEA Ye Gang, dan Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto.

Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) menjadi ujung tombak bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. Di masa pandemi sekaligus era digital, diperlukan UMKM yang siap dengan perkembangan teknologi. Sayangnya, belum semua UMKM di Indonesia melek dengan dunia digital.

Sebagai aplikasi belanja online, Shopee selalu mendukung dengan UMKM yang terlibat di dalamnya. Shopee Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk percepatan digitalisasi UMKM.

Perwujudan kerjasama ini disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Co Founder dan Group Chief Operating Officer SEA Ye Gang di Gedung Pakuan, Rabu (2/6) kemarin. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga menyaksikan kerjasama ini secara online.

Shopee berkomitmen mendukung percepatan digitalisasi UMKM Jabar untuk mendorong pemulihan ekonomi. Salah satu bentuk dukungannya dengan pemberian santuan 5.000 perangkat komputer untuk UMKM Jabar.

Data Pemprov Jabar menyebutkan ada lebih dari 4.5 juta UMKM yang tersebar di Jabar dan menyerap lebih dari 8 juta tenaga kerja. Tetapi sayangnya, belum semua UMKM berhasil mengoptimalkan potensinya di ranah digital.

BACA JUGA : Kuliner dan Warteg, Siap Masuk Marketplace

“Ini akan menjadi transformasi digital paling masif yang ada di Indonesia dan ada di Jawa barat. Pusat digital desa yang infrastrukturnya kemudian disupport oleh Shopee Indonesia. Jadi, revolusi 4.0 di Jabar tidak setengah-setengah. Kami berharap dengan kehadiran infrastruktur ini di desa, maka yang tadinya produk desa terbatas, kini bisa dijual sampai ke seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri melalui Shopee,” kata Ridwan Kamil.

Dirinya pun berharap UMKM Jabar tak hanya Go Digital tapi juga bisa Go Global. Dengan pelatihan dan program ekspor yang sudah dijalankan Shopee. “Ini akan selaras dengan tagline kita, tinggal di desa, rejeki kota dan bisnis mendunia,” ujarnya.

Pada tahap awal, ada 100 perangkat komputer yang akan didistribusikan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pendistribusian ini akan ditentukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemprov Jabar. Selain perangkat komputer, Shopee juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM desa.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto melihat Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang besar dengan beragam kategori produk yang kuat. Seperti tekstil, barang-barang kulit, kerajinan kayu, batik Sunda, dan sebagainya, yang kami yakin sudah siap bersaing.

Dalam keterangan tertulisnya, sejalan dengan visi misi pemerintah, Shopee berkomitmen untuk memfasilitasi dan memberikan sorotan bagi pelaku UMKM untuk terus tumbuh.

“Semoga dengan berbagai inisiatif yang diberikan, kita bisa sama-sama mengawali suksesnya UMKM tanah air dengan Go Digital dan dilanjutkan hingga Go Global bersama Shopee.” kata Christin.

Setidaknya sudah ada 3 titik desa percontohan yang telah menerima bantuan perangkat komputer dan pelatihan yaitu BUMDes Betah Mandiri di Desa Tanjung Wangi, BUMDes Megamendung di Desa Megamendung dan BUMDes Guha Bau di Desa Kertayasa.

Shopee berencana untuk terus mengevaluasi performa Shopee Center tersebut dan akan melanjutkan distribusi hardware hingga ribuan di masa mendatang. Shopee juga akan memfasilitasi setiap unit tersebut dengan dukungan software yang diperlukan.

BACA JUGA : 3 Solusi Terbaru Grab Dukung UMKM #TerusUsaha di Masa Pandemi

Pusat Edukasi bagi UMKM Jabar

Selain menyediakan perangkat komputer untuk Shopee Village Center, Shopee akan mendirikan Shopee Center Bandung sebagai pusat edukasi bagi UMKM Jabar. Dengan menitikberatkan pada pentingnya pendampingan hulu ke hilir secara konsisten dalam mempercepat transformasi bisnis pelaku-pelaku UMKM Go Digital.

Shopee Center Bandung akan dilengkapi dengan serangkaian program dan fasilitas yang mengakomodir seluruh kebutuhan bisnis para pelaku UMKM, antara lain:

Edukasi 
Pelaku UMKM di Bandung dan sekitarnya dapat langsung datang dan mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelatihan. Shopee telah menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan para penjual, seperti dasar-dasar penggunaan komputer, pembuatan & pengaturan toko online di Shopee, hingga modul Persiapan Menuju Ekspor.

Pendampingan bisnis
Guna mengakomodir masukan, pertanyaan, serta memberikan pendampingan untuk para pelaku UMKM, Shopee Center Bandung menghadirkan Trainer Shopee dan tim Customer Service yang terdedikasi.

Fasilitas pendukung performa bisnis 
Selain edukasi dan layanan pendampingan yang disediakan, Shopee Center Bandung juga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM di kota Bandung dan sekitarnya untuk dapat menjaga dan meningkatkan performa bisnis, seperti fasilitas pelatihan, fasilitas manajemen logistik, dan fasilitas pemasaran.

Program ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan baru 10,25 juta UMKM yang terhubung dengan platform digital dari total 64,1 juta UMKM di Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kolaborasi Shopee dan Pemprov Jabar untuk membantu UMKM Go Digital. “Terobosan ini akan sangat membantu UMKM di Indonesia secara umum. Saat ini baru ada 12 UMKM yang masuk dalam platform digital dan presiden minta pada tahun 2024 bisa menjadi 30 juta,” katanya.

BACA JUGA : Kemenkop UKM Siapkan Stimulus Agar UMKM Bisa Bangkit

 

Exit mobile version