Meski baru bergabung ke dalam mitra binaan Pertamina, namun UMKM yang bergerak di home industri sepatu dan sandal ini sudah mengantongi ragam keuntungan usai mengikuti Pertamina UMKM Academy : Fast Track di akhir 2020 lalu.
Memulai bisnis dari 2015 silam, Irma Sofia yang sebelum merupakan pegawai sebuah bank kini mulai bisa menikmati keuntungan. Bersama dengan 8 orang karyawan yang merupakan tetanga sekitarnya di Desa Pasir Eurih, Sirnagali, Bogor, kini bisa membangun bisnisnya sampai besar seperti saat ini.
Tak hanya itu, buah hasil jeripayahnya juga mengantarkan UMKM milik Sofia untuk berangkat ke pasar global untuk diekspor, apalagi setelah produk juga sudah banyak digunakan oleh hotel-hotel berbintang di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Sofia, dampak signifikan mulai terasa usai masuk dalam jaringan mitra binaan Pertamina. Meski tergolong masih seumur jagung, tapi sudah cukup banyak keuntungan yang dirasakan.
BACA JUGA : UMKM Academy : Fast Track, Cara Pertamina Menaikkan Kelas UMKM
“Bulan Mei 2020 bergabung, bulan September terpilih dan diberi kesempatan untuk ikut pameran virtual Pertamina SMEXPO. Sangat senang karena berkesempatan bertemu buyer asing juga. Kemudian tidak lama November kembali diberi kesempatan ikut Pertamina UMKM Academy,” katanya.
Dia menceritakan digelaran UMKM Academy, wawasannya dalam dunia usaha makin terbuka luas. Apalagi mengenai cara mengekspor produk karena ia dimasukkan dalam kelas Go Global.
Sofia mengaku siap untuk mengekspor produknya, selain itu produknya juga telah dipasarkan hampir di seluruh wilayah penjuru Nusantara.
“Perubahan setelah menjadi binaan Pertamina, sebelumnya stok barang tidak terlalu banyak. Sesudahnya saya bisa banyak menambah stok produk,” katanya.
Kini, Sofia mulai banyak melakukan inovasi produk. Selain sepatu dan sandal, bersama karyawannya Sofia juga membuat aneka macam tas wanita yang banyak digemari.
BACA JUGA : Pentingnya E-Commerce Bagi Kebutuhan Logistik UMKM
Dengan memanfaatkan media sosial @kndbagfashion dan beberapa marketplace, ia mempromosikan produknya. Hingga kini Sofia dapat mengantongi pendapatan mencapai Rp 200 juta per bulan.
“Sebelum menjadi binaan Pertamina, masih sekitar Rp 150 juta perbulan. Jadi ada peningkatan cukup banyak,” pungkasnya.