JNEWS – Dalam dunia bisnis, sebuah brand untuk bisa lebih menonjol dari kompetitor sejenis harus memiliki USP. Unique selling proposition adalah strategi penjualan yang penting dan harus dikembangkan agar bisa memiliki daya saing yang kuat.
Persaingan di dunia bisnis termasuk UMKM adalah hal yang lumrah terjadi. Tiap brand pastinya memiliki bermacam strategi dalam menarik perhatian calon konsumen dan mengatrol penjualannya.
Strategi USP atau unique selling proposition bisa dikatakan sebagai langkah terbaik agar sebuah produk memiliki nilai jual lebih baik dari kompetitor. Dari sisi penjualan pun akan mengalami peningkatan yang luar biasa.
Pentingnya Unique Selling Proposition dalam Pengembangan Bisnis UMKM
Geliat UMKM Indonesia sekarang ini semakin berkembang. Hal ini bisa dilihat makin banyaknya produk buatan anak bangsa yang beredar di media sosial dan e-commerce. Tentunya ini menjadi angin segar bagi perekonomian negara.
Namun, dari sisi pemilik UMKM untuk bisa bertahan dalam industri yang digelutinya tentunya harus menyiapkan berbagai strategi terbaik. Strategi ini mencakup inovasi, layanan pelanggan, penjualan, harga hingga pemanfaatan teknologi.
Agar bisa menjadi unik dan beda dari kompetitor sejenis, sebuah produk UMKM harus memiliki USP.
Apa itu USP atau unique selling proposition?
Dikutip dari website Optimizely, unique selling proposition adalah inti yang membuat produk atau layanan UMKM lebih baik daripada pesaing. Ini adalah strategi pemasaran yang mampu menggaet calon pembeli potensial untuk melakukan pembelian.
Lantas mengapa USP ini penting dalam bisnis?
USP akan menentukan ‘posisi’ sebuah brand di pasar. Dengan keunikan yang dimiliki, sebuah brand akan terlihat lebih menonjol dari produk sejenis. Dengan memperjelas USP, tentunya akan memudahkan calon konsumen membuat keputusan pembelian.
Dari sisi pemilik UMKM, USP akan sangat membantu untuk fokus ke strategi pemasaran, menciptakan powerful brand image, hingga memilih copywriting yang tepat untuk bisa mengomunikasikan apa inti keunikan dari produk tersebut kepada calon pembeli.
Sedangkan dari sisi konsumen, USP akan sangat membantu menjawab pertanyaan yang muncul di pikiran mereka ketika hendak membuat keputusan membeli.
Ringkasnya, unique selling proposition adalah bisa menggambarkan ‘wajah’ dari suatu brand. Walaupun dalam pembuatan USP ini tidak memiliki standar umum, tapi harus ada tiga komponen utama yang saling berkaitan dengan kuantitas, diferensiasi dan relevansinya dengan brand value.
Baca juga: Apa Itu Expo dan Bagaimana UMKM Bisa Mengambil Manfaat dari Berpartisipasi
Langkah Mengidentifikasi dan Mengembangkan Unique Selling Proposition
Unique selling proposition adalah langkah yang harus dilakukan para pemilik bisnis UMKM agar bisa mencuri perhatian calon pembeli dan meningkatkan penjualan.
Untuk melakukannya, berikut ini panduan langkah-langkah identifikasi dan mengembangkan USP bagi pemilik UMKM.
1. Tempatkan Diri dalam Posisi Konsumen
Dalam mengidentifikasi USP, brand harus memikirkan apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh calon pembeli dari produk yang akan dijual. Ketahui apa yang membuat calon pembeli yang akhirnya lebih memilih produk yang ingin ditawarkan dibandingkan lainnya.
Ringkasnya, seorang pemilik UMKM harus bisa menempatkan diri di posisi konsumen. Sayangnya, masih banyak yang tidak melakukan hal ini.
Pada umumnya, pengusaha lebih berfokus pada peningkatan kualitas produk, kualitas bahan sehingga lupa apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan konsumen. Hal inilah yang kemudian produk yang dijual akhirnya kurang laku di pasaran.
Sebagai contoh, seorang pemilik usaha UMKM menjual produk kuliner seperti dessert. Biasanya konsumen membeli dessert untuk hadiah atau memang pencinta kuliner ini.
Namun, apakah dengan menjual dessert dengan kualitas premium, konsumen akan terus balik lagi?
Produk yang dijual dan layanan bisa dijadikan sebagai unique selling proposition. Misalnya, ada banyak ragam varian dessert lezat dan harga terjangkau, ditambah ada space untuk nongkrong dan produk lainnya seperti kopi, kualitas pelayanan yang bagus, penyajian cepat, hingga kebersihan tempat. Semua faktor pendukung tersebut bisa menjadi USP bisnis UMKM yang tengah dikembangkan.
Salah satu cara untuk tahu apa yang diinginkan konsumen adalah melalui survei. Coba minta tolong pada konsumen saat membayar di kasir untuk meluangkan waktu mengisi survei tentang produk dan layanan.
Apabila dari hasil survei ternyata konsumen menyukai produk dan layanan yang diberikan, hal tersebut bisa dijadikan USP. Namun, apabila ada yang ulasan kurang terkait produk dan layanan, jadikan hal tersebut sebagai bahan untuk evaluasi serta pengembangan bisnis lebih baik lagi.
2. Memahami Psikologi Konsumen
Dalam mengidentifikasi dan mengembangkan USP, pemilik bisnis harus bisa memahami psikologi konsumen. Dengan mempelajarinya, akan lebih paham seperti apa kepuasan batin yang konsumen inginkan dari produk yang dijual.
Tentu saja hal ini akan sangat membantu bisnis dalam menghasilkan USP yang lebih efektif. Beberapa contoh kepuasan batin yang bisa diberikan pada konsumen seperti gaya hidup sehat, amal, gengsi hingga program ramah lingkungan yang tengah digaungkan belakangan ini.
3. Mempelajari Buyer Persona
Mempelajari buyer persona dalam hal perilaku dan motivasinya saat berbelanja adalah hal yang perlu dilakukan. Karena ini akan menunjukkan gambaran rinci tentang siapa saja yang membeli produk, apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara mereka dalam menerima informasi tentang produk.
Dengan mengenali buyer person, maka pemilik bisnis akan mendapatkan data tentang konsumen seperti rentang usia dan bisa mengembangkan produk yang sesuai.
Sebagai contoh, pelanggan rata-rata berusia 20-35 tahun berstatus mahasiswa, pekerja kantoran, freelancer. Produk yang ditawarkan sebaiknya harga bersahabat di kantong. Pemilik bisnis bisa menciptakan USP produk ekonomis dan meningkatkan pelayanan.
Apabila dua hal yakni produk ekonomis sesuai selera dan pelayanan terbaik ini disediakan, yakin deh akan bisa mendatangkan pelanggan setia.
4. Bandingkan dengan Kompetitor
Sudah menjadi rahasia umum dalam bisnis bahwa kompetitor bisa menjadi faktor penting dalam mengembangkan bisnis.
Dalam mengidentifikasi dan mengembangkan USP, bisa dilakukan dengan membandingkan produk dari para kompetitor di pasaran. Dengan membandingkan produk kompetitor dapat menunjukkan keunggulan serta kelemahan dari produk yang dimiliki oleh seorang pemilik bisnis UMKM.
Ketika mengetahui kelebihan dan kelemahan tersebut, tentunya akan lebih mudah dalam menentukan USP. Pemilik bisnis bisa menonjolkan apa keunggulan produk dan menjadikannya sebagai unique selling proposition yang berbeda dari kompetitor.
5. Membuat Copywriting yang Menarik
Apabila sudah menemukan USP, langkah berikutnya adalah mengomunikasikannya ke dalam bahasa yang sederhana dan menarik. Buatlah copywriting yang ‘ngena’ di benak dan hati calon konsumen agar mereka tertarik serta akhirnya membeli produk tersebut.
Baca juga: Strategi Pemasaran Digital untuk Bisnis Rumahan: Panduan untuk Pemula
6. Lakukan Pengujian
USP yang sudah ada harus dilakukan pengujian. Caranya bisa menggunakan A/B testing untuk melihat USP mana yang lebih efisien. Selanjutnya, bisa melakukan evaluasi berkala untuk mengembangkan dan menyempurnakannya.
Unique selling proposition adalah identifikasi bisnis yang harus dilakukan oleh para pemilik brand agar bisa bersaing dengan kompetitor. Manfaat melakukan strategi ini sangat besar bagi peningkatan penjualan, inovasi produk dan menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.