JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Upacara Ngaben di Bali: Prosesi, Makna, dan Filosofi Tradisinya

by Penulis JNEWS
30 January 2025
Upacara Ngaben di Bali: Prosesi, Makna, dan Filosofi Tradisinya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Upacara Ngaben, kalau bicara soal tradisi Bali, pasti jadi salah satu yang paling ikonik. Bukan cuma tentang membakar jenazah, tapi lebih ke perjalanan spiritual.

Ngaben adalah cara orang Bali melepas kepergian orang tercinta dengan penuh penghormatan dan doa. Bukan momen sedih, tapi lebih ke perayaan kehidupan dan harapan untuk roh agar sampai ke tempat yang lebih baik.

Setiap tahapannya punya cerita dan makna sendiri. Ada doa, musik, dan ritual yang bikin semuanya terasa sakral sekaligus penuh warna. Semuanya dirancang untuk membantu roh bebas dari dunia fana.

Ngaben bukan sekadar tradisi, tetapi merupakan cerminan betapa dalamnya filosofi hidup orang Bali soal kehidupan dan kematian. Menarik kan? Yuk, ikuti kisah selengkapnya.

Apa Itu Upacara Ngaben?

Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Buleleng, upacara Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Tujuannya untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal. Ritual ini juga berfungsi untuk mengantar dan mempercepat kembalinya unsur jasmani ke asalnya, yaitu Panca Maha Bhuta. Elemen dasar tersebut meliputi tanah, air, api, udara, dan eter.

Tanah, air, api, dan udara kita sudah kenal. Lalu, apa itu eter?

Eter dalam konteks Panca Maha Bhuta adalah elemen kelima yang melambangkan ruang atau kehampaan. Elemen ini dianggap sebagai tempat bagi elemen lainnya untuk ada dan berfungsi. Dalam filosofi Hindu, eter juga sering diasosiasikan dengan aspek spiritual, suara, dan energi yang menghubungkan manusia dengan alam semesta.

Dengan begitu, secara keseluruhan dan spiritual, upacara Ngaben berfungsi melepaskan roh dari ikatan duniawi. Ritual ini membantu roh mencapai alam atas dan bersiap untuk reinkarnasi. Tujuannya juga agar roh dapat mencapai moksha, yaitu pembebasan dari siklus kelahiran kembali.

Ada serangkaian ritual yang harus dilakukan dalam upacara ini. Termasuk di dalamnya—yang paling ikonik—pembakaran jenazah dalam wadah khusus yang biasanya berbentuk lembu atau bangunan berbentuk menara. Setelah pembakaran, abu jenazah biasanya dihanyutkan ke laut atau sungai sebagai simbol pengembalian unsur-unsur tubuh ke alam semesta.

Upacara ini mencerminkan keyakinan mendalam umat Hindu Bali terhadap siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual.

Baca juga: 8 Tradisi dan Upacara Adat Bali: Warisan Budaya yang Terjaga

Prosesi Upacara Ngaben yang Penuh Makna

Tradisi dan Upacara Adat Bali

Setiap tahap dalam upacara Ngaben punya makna mendalam yang mencerminkan siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. Berikut adalah tahapan prosesi dalam upacara Ngaben yang penuh nilai dan filosofi.

1. Ngulapin

Setiap perjalanan spiritual dimulai dengan langkah awal. Dalam upacara Ngaben, Ngulapin menjadi tahap pembuka.

Ritual ini bertujuan memanggil roh (atma) almarhum yang mungkin masih berada di luar rumah atau tempat lain, agar kembali ke rumah. Dengan doa dan mantra suci, roh dipastikan hadir di lokasi upacara, menandai awal dari perjalanan menuju penyucian dan pelepasan dari dunia fana.

2. Nyiramin

Setelah roh dipanggil kembali, langkah berikutnya adalah menyucikan jasad almarhum melalui prosesi Nyiramin atau Ngemandusin.

Dalam tahap ini, jenazah akan dibersihkan secara menyeluruh sebagai simbol penyucian fisik dan spiritual, sehingga tubuh pun siap untuk ritual lanjutan. Bunga melati diletakkan di rongga hidung, dan belahan kaca ditempatkan di atas mata. Hal ini mencerminkan pengembalian fungsi tubuh ke elemen asalnya, sekaligus doa agar roh memperoleh tubuh yang lebih sempurna dalam siklus reinkarnasi.

3. Ngajum Kajang

Penyucian ini dilanjutkan dengan Ngajum Kajang. Aksara suci akan ditulis pada selembar kertas putih, atau kajang. Kertas ini disentuh oleh kerabat dekat sebagai tanda restu dan doa.

Ritual ini bukan sekadar simbol. Doa keluarga menyatu dengan roh dalam prosesi ini. Keikhlasan mereka semakin kuat untuk merelakan kepergian almarhum. Ritual ini juga membantu roh melanjutkan perjalanannya.

4. Ngaskara

Ketulusan doa keluarga diiringi dengan tahap penting berikutnya, yaitu Ngaskara. Dalam ritual ini, mantra suci dibacakan oleh pendeta untuk menyucikan roh dari dosa-dosa duniawi.

Dalam tahapan ini, harapan besar disematkan agar roh tidak hanya mencapai kedamaian, tetapi juga menjadi pelindung serta pembimbing spiritual bagi keluarga yang masih hidup.

5. Mameras

Jika almarhum memiliki cucu, tahap Mameras menjadi prosesi yang istimewa. Cucu, yang dianggap sebagai penghubung antar generasi, memiliki peran penting dalam mendoakan dan menuntun roh leluhur menuju kedamaian abadi.

Ritual ini mempererat hubungan spiritual antara yang hidup dan yang telah tiada, serta melambangkan penghormatan mendalam kepada leluhur.

6. Papegatan

Setelah kehadiran roh dihormati, tiba saatnya untuk melepaskan ikatan duniawi melalui prosesi Papegatan. Ritual ini mencerminkan keikhlasan keluarga dalam melepas almarhum, memungkinkan roh melanjutkan perjalanannya ke alam spiritual tanpa terikat oleh beban emosi atau rasa kehilangan.

Dengan dilakukannya tahapan ini, keluarga menunjukkan kesiapan untuk memberi kebebasan penuh kepada roh.

7. Pakiriman Ngutang

Keikhlasan tersebut kemudian diwujudkan dalam Pakiriman Ngutang, prosesi mengantar jenazah ke tempat kremasi, atau Setra. Jenazah disemayamkan di atas tempat khusus, seperti menara atau lembu, dan diarak dengan iringan musik tradisional.

Di beberapa titik, jenazah diputar tiga kali berlawanan arah jarum jam. Gerakan ini melambangkan pelepasan ikatan duniawi. Ritual ini juga bertujuan membingungkan roh jahat. Dengan begitu, roh dapat melanjutkan perjalanan ke alam yang lebih tinggi tanpa gangguan.

8. Ngeseng

Setibanya di Setra, jenazah memasuki tahap inti, yaitu Ngeseng. Proses pembakaran jenazah ini melambangkan pelepasan unsur-unsur fisik tubuh kembali ke alam semesta sesuai dengan ajaran Panca Maha Bhuta.

Ritual ini dipercaya akan membebaskan roh dari ikatan duniawi, mempersiapkan roh untuk perjalanan spiritual berikutnya. Abu yang dihasilkan dikumpulkan untuk ritual lanjutan.

9. Nganyud

Ritual lanjutan dari Ngeseng adalah Nganyud, yaitu penghanyutan abu jenazah ke laut atau sungai. Prosesi ini menjadi simbol pengembalian unsur tubuh ke alam semesta, sekaligus memastikan roh telah bebas dari keterikatan duniawi.

Dengan ritual ini, perjalanan roh diharapkan berjalan lancar menuju alam yang lebih tinggi atau mencapai moksha, yakni pembebasan sempurna.

10. Makelud

Sebagai penutup rangkaian upacara Ngaben, Makelud atau Ngaroras dilaksanakan 12 hari setelah pembakaran. Ritual ini bertujuan untuk melepaskan sebelas indria manusia, yang disebut Ekadasa Indriya, yang masih terikat dengan dunia fana.

Setiap hari satu indria dilepaskan melalui doa, hingga mencapai puncaknya pada hari ke-12 dengan penyucian penuh. Tahap ini juga menjadi momen bagi keluarga untuk memulihkan keharmonisan spiritual, mengakhiri duka, dan melanjutkan kehidupan dengan ikhlas.

Baca juga: Mengenal Gamelan Bali: Instrumen dan Makna di Baliknya

Upacara Ngaben bukan sekadar tradisi, tapi juga cerminan filosofi hidup masyarakat Bali. Setiap tahapnya penuh makna dan doa, dirancang untuk menghormati dan membantu roh dalam perjalanan menuju kedamaian.

Ritual ini juga mengajarkan pentingnya melepaskan dan merelakan, sambil tetap menjaga hubungan spiritual dengan leluhur. Ngaben adalah bukti bagaimana kearifan lokal bisa begitu kaya akan nilai dan pesan kehidupan.

Tags: apa itu ngabenHindu Balingabenngaben adalahngaben di baliprosesi upacara ngabentradisi ngabenumat Hindu
Share195Tweet122
Next Post
karyawan jne singkawang

Pesanan Makanan Khas Imlek Melonjak, JNE Singkawang Dapat "Berkahnya"

TERKINI

Candi Dermo di Sidoarjo: Keindahan dan Sejarahnya

Mengintip Keindahan dan Sejarah Candi Dermo di Sidoarjo

17 September 2025
jne krayan

JNE Krayan, Melayani di Pedalaman Tapal Batas dengan Serawak

17 September 2025
peserta bpjs tk bisa cicil rumah dengan bunga rendah

Peserta BPJS Ketenagakerjaan Kini Bisa Cicil Rumah dengan Bunga Rendah

17 September 2025
Victoria Falls: Air Terjun Terbesar di Dunia

Mengenal Victoria Falls, Air Terjun Terbesar di Dunia Warisan Dunia UNESCO

17 September 2025
ojk

OJK Terbitkan Aturan Permudah Pembiayaan UMKM

17 September 2025
Tempat Wisata di Sabang yang Menarik

Tempat Wisata di Sabang: Dari Pantai Eksotis hingga Tugu Nol Kilometer

16 September 2025

POPULER

Pura Ulun Danu Beratan: Sejarah dan Faktanya

Sejarah dan Fakta Menarik Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul

by Penulis JNEWS
4 September 2025

Makanan Khas Gorontalo Wajib Dicicipi

Daftar Makanan Khas Gorontalo dengan Cita Rasa Autentik

by Penulis JNEWS
8 September 2025

Desa Arborek di Raja Ampat yang Bak Surga

Pesona Desa Arborek: Surga Kecil di Raja Ampat yang Mendunia

by Penulis JNEWS
2 September 2025

futsal merdekaria jne 2025

Akhir Merdekaria JNE 2025: Tim BMD Juara Futsal, Tim Megahub Jawara Badminton

by Redaksi JNEWS
16 September 2025

Karyawan JNE Jayapura, Pollinus Hans Youwe

Putra Asli Papua Ini Karyawan Generasi Pertama JNE di Jayapura

by Redaksi JNEWS
15 September 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal