JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Mengintip Prosesi Upacara Tumpek Landep dan Filosofinya

by Penulis JNEWS
30 June 2025
Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Bali memang kaya akan tradisi. Ada banyak upacara yang dijalankan secara turun-temurun di pulau ini. Salah satunya upacara Tumpek Landep.

Upacara ini mungkin terlihat sederhana di permukaan. Prosesinya meliputi pembersihan dan mendoakan benda-benda logam. Namun, di balik itu, ada makna yang jauh lebih dalam.

Dalam upacara ini, masyarakat Bali memercayai bahwa bukan hanya alat yang perlu diasah, tapi juga pikiran dan hati manusia. Itulah kenapa Tumpek Landep tidak pernah sekadar jadi seremoni biasa.

Ya, setelah melasti, mapendes, dan ngaben, yuk, kita coba cari tahu dan menjelajahi upacara tradisi di Bali yang lain di artikel kali ini.

Apa Itu Upacara Tumpek Landep?

Hari Raya Tumpek Landep adalah salah satu hari suci dalam tradisi masyarakat Bali yang punya makna unik.

Dikutip dari situs DJKN Kemenkeu, kata tumpek dalam istilah tumpek landep ini berasal dari bahasa Kawi, tepatnya dari kata tampa yang berarti turun. Dalam perkembangan bahasanya, kata ini mengalami perubahan. Ada sisipan ‘um’ yang membuatnya jadi tumampak. Artinya mendekat atau menjadi dekat. Lalu huruf ‘m’ dalam kata itu mengalami penyesuaian lagi sampai akhirnya jadi tumpek. Jadi secara harfiah, tumpek bisa dimaknai sebagai momen turunnya sesuatu yang suci ke dunia.

Kalau dilihat dari sisi kepercayaan Hindu di Bali, Tumpek Landep dipercaya sebagai hari turunnya manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa ke bumi. Manifestasi ini dipercaya membawa energi spiritual yang penting untuk kehidupan. Karena itu, masyarakat merayakannya dengan penuh rasa syukur dan penghormatan.

Uniknya, Tumpek Landep juga dikenal sebagai hari untuk menyucikan dan mendoakan semua benda tajam atau alat kerja. Mulai dari keris, senjata, alat-alat pertanian, pertukangan, bahkan hingga kendaraan bermotor di zaman sekarang. Intinya, semua benda yang ada unsur logamnya. Tujuan upacara Tumpek Landep ini adalah agar alat-alat itu tetap membawa berkah dan tidak membahayakan manusia yang menggunakannya.

Dalam pelaksanaannya, umat Hindu akan menghaturkan sesajen dan memohon kepada Bhatara Siwa serta Sang Hyang Pasupati, supaya semua alat tetap “bertuah” dan penuh manfaat.

Perayaan ini jatuh setiap 210 hari sekali, tepatnya pada hari Sabtu Kliwon di wuku Landep menurut kalender Bali. Tahun 2025 ini, upacara Tumpek Landep sudah dirayakan pada 22 Februari, dan yang berikutnya akan berlangsung 20 September. Meski hanya datang dua kali dalam setahun, makna dan kesakralannya tetap terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

Baca juga: Upacara Melasti: Pengertian, Ritual, dan Lokasi Ikonik di Bali

Filosofi Upacara Tumpek Landep

Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya
Sumber: Pemkot Denpasar

Filosofi upacara Tumpek Landep sebenarnya cukup dalam dan menyentuh banyak sisi kehidupan. Dalam lontar-lontar tua seperti Sundarigama, disebutkan kalau Tumpek Landep adalah saatnya mengasah pikiran biar makin tajam. Jadi, tak cuma membersihkan alat-alat tajam, tapi upacara ini juga menyucikan cara berpikir.

Hari Raya Tumpek Landep dianggap sebagai momen penting untuk menajamkan citta (perasaan), budhi (pikiran), dan manah (hati). Artinya, kita diajak buat hidup dengan pikiran yang jernih dan tindakan yang punya dasar spiritual.

Selain itu, Tumpek Landep juga jadi pengingat untuk bisa membedakan yang baik dan yang buruk. Dengan pikiran yang bersih, kita jadi lebih mudah memilih jalan yang benar. Ini penting, karena dari sanalah kesadaran etika dan nilai moral tumbuh dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Bali juga melihat momen ini sebagai waktu yang pas buat introspeksi. Dalam ajaran Hindu, ini disebut mulat sarira. Maksudnya, merenung soal diri sendiri, mengoreksi sikap dan kebiasaan yang mungkin perlu diperbaiki biar lebih selaras dengan ajaran kebaikan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perayaan ini tak sekadar simbolis, tapi juga membawa pesan supaya kita makin bijak dan peka dalam menjalani hidup.

Prosesi Tumpek Landep

Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya

Setiap rangkaian dalam Upacara Tumpek Landep punya makna tersendiri. Setiap tahap mencerminkan hubungan antara manusia, alat, dan kekuatan yang lebih tinggi. Yuk, kita lihat satu per satu prosesinya.

1. Persiapan Benda yang Akan Diupacarai

Masyarakat mengumpulkan semua peralatan logam, mulai keris, tombak, pisau, sampai motor, mobil, dan peralatan elektronik. Semua benda itu “dipanggil” agar mendapatkan berkah ke depannya.

2. Piodalan dan Persembahyangan Massal

Ritual dimulai dengan piodalan di pura atau rumah adat. Dihadiri pemangku (pendeta), keluarga, atau aparat setempat. Mereka mengangkat sesajen khusus seperti Sesayut Jayeng Prang atau Sesayut Kusuma Yudha, yang maknanya keselamatan dan kemenangan dari “peperangan” hidup.

3. Pembersihan dan Penyucian Alat

Pemangku membacakan mantra dan menyirami benda metal dengan air suci (metirta). Kemudian sesajen diletakkan di setiap alat sambil doa bersama. Tujuannya adalah untuk menyucikan benda dan memohon agar alat itu berguna dan tidak membahayakan.

4. Introspeksi dan Menajamkan Pikiran

Ritual ini bukan sekadar simbolis. Landep artinya juga tajam, dan seperti yang sudah dijelaskan di atas, hal ini tak hanya soal logam, tapi juga tentang ketajaman pikiran dan hati.

Maka dalam upacara Tumpek Landep ini, manusia diajak introspeksi diri, atau mulat sarira, menyelaraskan jiwa, pikiran, dan tindakan. Filosofi ini tertuang dalam lontar Sundarigama, yang berbunyi “Tumpek landep pinaka landeping idep”.

5. Penutup dengan Sembahyang Bersama

Semua peserta menutup prosesi upacara Tumpek Landep dengan sembahyang kolektif. Setelah selesai, benda‑benda dianggap telah diberkati. Alat-alat yang disembahyangi dipercaya akan bermanfaat, aman, dan membawa tuah dalam keseharian bagi pemiliknya.

Baca juga: Mengenal Gamelan Bali: Instrumen dan Makna di Baliknya

Upacara Tumpek Landep adalah ritual untuk merawat benda-benda logam, terkhusus benda taham. Namun, juga lebih dari itu, tersimpan pesan penting soal hidup yang lebih sadar, hati yang lebih tajam, dan pikiran yang jernih. Setiap tahap dalam upacara ini mengajak untuk kembali melihat ke dalam diri, sambil tetap menghargai alat-alat yang membantu kehidupan sehari-hari.

Di tengah dunia yang makin sibuk dan serba cepat, makna Tumpek Landep terasa relevan. Upacara ini bisa menjadi pengingat agar kita tidak sekadar bergerak, tapi juga tahu arah.

Tags: filosofi tumpek landephari raya tumpek landepprosesi tumpek landeptradisi Balitumpek landep adalahupacara di Bali
Share438Tweet274
Next Post
ketum asperindo 2025-2029

Ketum Asperindo Budiyanto Darmastono Lantik Pengurus DPP 2025-2029

TERKINI

festival pacu jalur

Festival Pacu Jalur 2025 Dibuka, Dongkrak Ekonomi Setempat

21 August 2025
Qris kini bisa digunakan di Jepang

Kabar Gembira, QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang

21 August 2025
Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

Lokasi Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

20 August 2025
Tristan da Cunha: Pulau Terpencil yang Dihuni

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil di Dunia yang Masih Dihuni Manusia

20 August 2025
jne bekerja sama dengan rumah sakit di kota kupang buat mengantarkan obat ke rumah pasien

Pasien Sambut Hangat Layanan Kirim Obat JNE di Kota Mataram

20 August 2025
Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa sambil Kuliah

30 Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa, Cari Cuan sambil Kuliah

20 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal