Perbedaan Vila dan Villa di Puncak yang Harus Diketahui

Villa di Puncak adalah akomodasi yang paling banyak dicari oleh keluarga-keluarga atau kantor-kantor di Jakarta, terutama pada masa liburan. Puncak yang berhawa sejuk dengan pemandangan segar merupakan tempat pelarian dan tempat untuk mengadakan acara yang menyenangkan. Namun siapa sangka jika ada perbedaan antara kata vila dan villa?

Beberapa unggahan di media sosial menyatakan bahwa vila dan villa itu merupakan perbedaan yang disengaja. Sebagian mengatakan bahwa perbedaan itu merupakan kode khusus, sebagian mengatakan bahwa itu untuk membedakan fasilitas. Jadi, apa perbedaaan vila dan villa di Puncak?

Perbedaan Vila dan Villa di Puncak

Jika melihat media sosial atau platform penjualan tiket online, kebanyakan penginapan di Puncak menggunakan kata villa, bukan vila. Namun jika melewati jalan dari Simpang Gadog hingga Puncak, banyak yang memajang papan disinari lampu senter dengan tulisan “sewa vila” atau “sewa villa”. Secara umum, berikut perbedaan vila dan villa di Puncak.

Villa Puncak: Suasana yang Ideal untuk Rapat Kerja atau Acara Perusahaan

1. Lokasi

Dikutip dari Villa, umumnya vila terletak di perumahan atau pemukiman. Beberapa di antaranya terletak di dekat kebun teh dengan lingkungan yang sederhana. Bahkan banyak pula yang aksesnya masih berupa tanah.

Sedangkan villa berada di lingkungan yang lebih eksklusif dan tertata rapi. Tidak semua villa di Puncak berada di pinggir jalan raya. Banyak villa yang masuk hingga jauh ke dalam untuk menyajikan pemandangan yang indah, udara yang segar, dan suasana yang privat. Salah satu posisi villa yang menjadi favorit para wisatawan adalah yang berada di tebing-tebing.

Baca juga: 7 Destinasi Wisata Puncak yang Sangat Instagrammable

2. Harga

Di platform penjualan tiket online, harga sewa villa berkisar antara Rp200.000 hingga Rp6.000.000 per malam. Namun di luar platform, seperti ada semacam perbedaan harga yang mencolok.

Harga sewa vila (satu l) hampir sama dengan penginapan atau hotel kelas melati, yaitu berkisar Rp100.000 hingga Rp300.000 per malam. Harga tergantung fasilitas di dalam kamar, lokasi, dan tanggal menginap. Harga akan melambung di hari-hari libur.

Sedangkan harga sewa villa (dua l) mulai dari Rp1.700.000 per malam pada masa promosi. Jika tidak sedang masa promosi, kemungkingan harga sewa mulai Rp2.000.000 per malam. Sedangkan harga tertinggi bervariasi, ada yang mencapai Rp10.000.000 per malam, bahkan ada yang lebih.

3. Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di vila berupa kamar yang cukup minimalis. Selain tempat tidur, ada televisi dan toilet di dalam kamar. Kipas angin dan AC merupakan pilihan yang disesuaikan dengan harga.

Villa memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap karena sebagian ada yang menyewakan seluruh bangunan atau rumah dengan beberapa kamar. Villa-villa yang laris umumnya menyediakan dapur lengkap, kolam renang privat, playground, dan sebagainya. Pengelola juga bisa menyediakan konsumsi atau peralatan barbeque jika dibutuhkan.

Agar sesuai ekspektasi, sebaiknya hubungi pengelola secara langsung, baca deskripsi di platform tiket atau platform booking online jika ada dan baca ulasan dari para tamu sebelumnya di Google.

4. Pemesanan Kamar

Pemesanan kamar di vila cukup praktis, yaitu bisa langsung datang dan menginap jika masih ada kamar. Namun perhatikan daerah sekitar apakah cukup aman. Tamu bisa menyewa kamar melalui perantara bapak-bapak yang memegang papan “sewa vila”. Mereka akan menerima fee dari pengelola.

Villa tidak bisa langsung didatangi karena biasanya tamu villa yang telah menyewa seluruh ruangan tidak mau diganggu. Kadang pemilik villa tidak tinggal di sana, sedangkan penjaga villa tidak diberi wewenang untuk menerima tamu menginap.

Pemesanan villa bisa dilakukan melalui nomor telepon yang tercantum di media sosial. Villa di Puncak gencar melakukan promosi di media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Youtube. Pemesanan juga bisa dilakukan melalui platform booking online.

5. Target Pasar

Vila menargetkan orang-orang yang kelelahan atau kemalaman ketika melintasi daerah ini. Namun ada juga yang sengaja datang ke daerah ini untuk istirahat dan mencari suasana baru. Sebagian orang menginap di vila sekitar Puncak agar keesokan harinya bisa lebih awal mendatangi objek-objek wisata terdekat.

Target pengelola villa agak berbeda karena mereka mengharapkan kedatangan tamu rombongan untuk acara reuni, arisan, outing, outdbond, pelatihan, bahkan rapat kerja. Mereka menyasar kelompok alumni, komunitas, organisasi, partai, keluarga besar dan kantor-kantor.

Baca juga: Villa Puncak: Suasana yang Ideal untuk Rapat Kerja atau Acara Perusahaan

Demikianlah perbedaan antara vila dan villa di Puncak yang tidak banyak diketahui oleh wisatawan. Jika punya dana liburan yang memadai, membayar villa terbaik dan termahal mungkin bukan masalah. Namun bersikap sopan, waspada, dan tidak melanggar norma di luar daerah asal lebih utama, agar terhindar dari masalah dan liburan berakhir dengan mengesankan.

Exit mobile version