Wamen UMKM: Agar Berdaya Saing, Pelaku UMKM Perlu Tingkatkan Literasi Keuangan

pelaku umkm harus tingkatkan literasi keuangan agar berdaya saing

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza. Foto: Istimewa

JNEWS – Salah satu tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM adalah pengelolaan keuangan dan juga transformasi ke era digital. Untuk itu. Kementrian UMKM terus mendorong agar para pengusaha UMKM semakin melek digital dan meningkatkan literasi tentang keuangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza. Menurutnya, pentingnya transformasi digital dan penguatan literasi keuangan bagi pengusaha UMKM agar mampu bertahan, berkembang, dan naik kelas di era ekonomi digital.

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan agar UMKM bisa tetap relevan dan berdaya saing. Untuk itu, UMKM harus memiliki akses pada literasi keuangan yang memadai, tata kelola usaha yang transparan dan akuntabel, serta kemampuan memanfaatkan teknologi digital,” kata Helvi Moraza.

Wamen Helvi menjelaskan, data nasional menunjukkan bahwa inklusi keuangan Indonesia pada 2022 telah mencapai 85 persen. Namun, indeks literasi keuangan baru berada di angka 49 persen. Menurut Wamen UMKM, kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan yang harus dijembatani. “Akses keuangan memang semakin luas, tetapi tanpa pemahaman yang baik, UMKM belum dapat memanfaatkannya secara optimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wamen UMKM menekankan bahwa literasi dan inklusi keuangan berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan usaha. Dengan literasi keuangan yang baik, UMKM tidak hanya mampu mengelola usahanya secara akuntabel, tetapi juga lebih mudah memperoleh akses pembiayaan, memperluas pasar, hingga menjaga daya saing jangka panjang.

Baca juga: Gerak JNE Melayani Pelaku UMKM di Pamekasan

Dalam konteks ini, Wamen UMKM menilai peran Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Kantor Jasa Akuntan (KJA) sangat strategis. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas UMKM oleh IAI dinilai mampu memberikan fondasi tata kelola yang kredibel, sehingga UMKM semakin dipercaya oleh perbankan, investor, maupun mitra usaha. “Kementerian UMKM dan IAI memiliki visi yang sama, jadi mari kita bersama-sama membangun UMKM yang tangguh, modern, dan berdaya saing global,” tandas Wamen UMKM.

Ia juga mengajak IAI dan seluruh KJA untuk terus menjadi mitra strategis dalam meningkatkan literasi keuangan UMKM dan mendorong digitalisasi pencatatan berbasis teknologi. Kemudian diharapkan mampu memperluas kerja sama dengan lembaga keuangan maupun ekosistem usaha lainnya. *

 

Exit mobile version