Wamendag: Penggunaan SRG Makin Optimal dengan Teknologi CAS

Kemendag resmikan gudang SRG (Sistem Resi Gudang) di Brebes Jawa Tengah dengan implementasi teknologi CAS

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di berbagai daerah. Penggunaan SRG pun akan semakin optimal dengan adanya implementasi teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS), seperti yang baru-baru ini diresmikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Brebes, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menurut Jerry, dengan implementasi teknollgi CAS tadi, komoditas yang disimpan memiliki daya tahan lebih lama dengan kualitas yang tidak berubah. Tak lupa Jerry pun memberikan apresiasi ke berbagai pihak atas kerja keras dan komitmennya dalam pengembangan SRG, terutama untuk komoditas bawang merah yang untuk pertama kalinya bakal diimplementasikan di gudang SRG CAS di Kabupaten Brebes.

Seperti diketahui, gudang di Kabupaten Brebes sudah dibangun sejak 2018 oleh Kemendag. Pelaksanaan SRG bawang merah diharapkan dapat diduplikasi dan diperluas di tempat lain dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha dalam rantai bisnis komoditas bawang merah, terutama petani produsen bawang merah.

Baca Juga: Kemendag Dorong Pemanfaatan SRG Guna Menggerakan Pertumbuhah Ekonomi

“Diharapkan gudang SRG Brebes dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat pelaku usaha pertanian bawang merah di Kabupaten Brebes,” ujar Jerry dalam keterangan resminya.

Jerry menilai, SRG dapat dimanfaatkan untuk menjembatani produsen dan pasar dengan menyediakan informasi mengenai ketersediaan, sebaran, mutu, dan nilai komoditas. Sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar dalam transaksi perdagangan serta mempermudah dalam memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif.

Di samping itu, SRG juga berpotensi menjadi bagian dari sistem logistik dan distribusi nasional, sehingga ke depan diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen dalam mendukung pengendalian ketersediaan stok dan stabilitas harga komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting.

Baca Juga: Pemerintah Resmikan BLE di Batam Demi Tingkatkan Efisiensi Biaya Logistik

Jerry pun mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi agar pemanfaatan SRG sebagai instrumen perdagangan maupun keuangan semakin optimal. “Kami yakin bahwa implementasi SRG yang semakin meluas akan membawa manfaat besar bagi perekonomian nasional, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappebti Sidharta Utama mengungkapkan, pelaksanaan SRG untuk komoditas bawang merah baru diimplementasikan di gudang SRG CAS milik Pemerintah Kabupaten Brebes. Namun, ke depan Kemendag berupaya menambah jumlah gudang-gudang dengan melakukan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait dan para pelaku usaha lainnya.

Sidharta berharap pelaksanaan SRG bawang merah dapat didukung distributor/pedagang besar yang siap menyerap komoditas dari gudang SRG dengan harga yang kompetitif. Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) menciptakan akses pasar yang dapat menjembatani antara pemilik barang sistem resi gudang dengan pembeli. Kerja sama ini telah dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani pada 26 Februari 2021 lalu.

”Diharapkan ekosistem sistem resi gudang ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.Bagi sisi produsen/petani, memungkinkan diperolehnya harga jual yang layak dan stabil serta akses pembiayaan usaha yang mudah dan relatif murah.Sedangkan di sisi distributor dan retailer, akan memberikan kepastian sediaan stok dengan kualitas tinggi dan harga yang kompetitif melalui kontrak pengadaan dengan para produsen,” terangnya.

Baca Juga: Beras dan Gula Jadi Perhatian Pemerintah Jelang Ramadhan

Exit mobile version