Kuliner Purwakarta: 5 Warung Sate Maranggi Terbaik Langsung di Kota Asalnya

Sate Maranggi adalah salah satu kuliner khas Purwakarta yang terkenal di seluruh Nusantara. Bahan baku utama dari sate ini adalah daging sapi, ayam atau daging kambing. Cita rasa yang kuat dari hasil marinasi dagingnya membuat sate ini digemari banyak orang.

Namun, yang membuat sate ini berbeda dengan sate pada umumnya adalah cara penyajiannya. Sate daging pada umumnya disajikan dengan sambal kecap, taburan bawang goreng, lontong, cabai serta bawang merah yang diiris atau saus kacang. Tapi, penyajian sate ini dilengkapi dengan oncom, acar sambal tomat, nasi timbel atau ketan bakar. Makan seporsi, dijamin kenyang.

Menariknya, jenis sate ini dipercaya memiliki sebuah filosofi yakni “Tiga Daging Setusuk”. Dalam bahasa Sunda, filosofi ini dikenal dengan sebutan Tri Tangtu yang memiliki arti ucap, tekad atau tindakan. Filosofi ini menunjukkan dedikasi serta komitmen dari penjual sate dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

Bagi pecinta kuliner yang akan berkunjung ke kota Purwakarta, wajib menyempatkan waktu untuk berkunjung di beberapa warung terbaik Sate Maranggi. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Rekomendasi Warung Sate Maranggi Terkenal di Purwakarta

Kuliner Purwakarta: 5 Warung Sate Maranggi Terbaik Langsung di Kota Asalnya

1.    Sate Maranggi Maskar Ajib

Warung Sate Maranggi Maskar Ajib termasuk ke dalam kuliner legendaris Purwakarta. Warung ini telah berdiri lebih dari 40 tahun dan diolah dari generasi ke generasi. Kendati demikian, cita rasanya masih tetap sama sehingga warung ini ramai pengunjung.

Di Maskar Ajib, satenya disajikan dengan daging sapi terbaik dipotong tipis dan direndam dalam cairan berbumbu yang khas (marinasi). Setelah dimarinasi, daging dipanggang hingga matang sempurna. Selain sate dari daging sapi, ada juga menu lainnya seperti sate kambing, bebek goreng, nasi goreng dan aneka minuman.

Harga sate daging per tusuk mulai dari Rp3.500. Warung ini lokasinya sangat strategis yakni di dekat Masjid Agung dan alun-alun. Buka mulai pukul 9 pagi hingga 9 malam.

Alamat: Jl. Mr. Dr. Kusumahatmaja No.3, Cipaisan, Kec. Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Baca juga: 38 Makanan Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia – Yang Mana Favoritmu?

2.    Sate Maranggi Haji Yetty

Nama warung makan Haji Yetty ini sudah terkenal di kalangan pecinta kuliner. Sate di warung makan ini termasuk ke dalam jajaran kuliner legendaris karena telah berdiri sejak tahun 1990. Tidak heran jika banyak mobil dengan plat nomor dari berbagai daerah parkir untuk mencicipi kuliner yang satu ini.

Sate Maranggi Haji Yetty ini memiliki tempat yang cukup luas begitupun dengan lahan parkirnya. Kursi dan meja panjang berjejer rapi siap untuk menampung pengunjung. Di akhir pekan atau hari libur, kamu harus antre untuk bisa mendapatkan tempat duduk karena pengunjungnya datang dari berbagai daerah.

Cita rasa autentik menjadi ciri khas dari warung sate ini. Dagingnya yang empuk, disajikan dengan bumbu kecap dan irisan tomat serta jeruk limau. Ada beberapa pilihan daging untuk satenya, mulai dari daging sapi, ayam dan kambing. Selain itu, ada juga ragam menu lain yang bisa dijadikan pilihan seperti sop iga, soto, gulai dan lain sebagainya.

Warung makan ini buka mulai pukul 8 pagi hingga 9 malam. Untuk harganya mulai dari Rp5.000/ tusuk. Sebagai informasi tambahan, warung ini tidak memiliki cabang baik di kota Purwakarta atau kota lain.

Alamat: Jalan Raya Cibungur, Cibungur, Kec. Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

3.    Kampung Sate Maranggi Plered

Mulanya, Plered ini adalah pasar tradisional seperti pada umumnya. Kemudian, di tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Purwakarta membangun pasar tradisional Plered yang ditujukan sebagai pusat wisata kuliner Sate Maranggi, kurang lebih konsepnya ala food court. Di tempat ini, menampung penjual pikulan sate yang berjualan di sekitar jalan raya Anjun dan Plered.

Yang menarik dari warung makan ini, para penjual masih tetap mempertahankan keaslian sate ini dengan komposisi dua daging dan satu tetelan di dalam satu tusuk. Harga per tusuk mulai dari Rp2.000. Jam operasionalnya selama 24 jam.

Di sini, pengunjung bebas memilih mau mencicipi hidangan sate dari berbagai penjual. Walaupun diisi oleh banyak penjual, tapi tempatnya bersih dan nyaman. Jadi, tidak perlu khawatir perkara higienis atau tidak dari para penjual di pasar ini. Selain sate, ada juga menu lain yang dijual seperti sop iga sapi dan aneka minuman.

Alamat : Jalan Raya Plered, Plered, Purwakarta

4.    Sate Maranggi Bah Use

Rekomendasi warung makan berikutnya adalah Sate Maranggi Bah Use. Lokasi dari warung ini tidak berada di pinggir jalan raya, melainkan di Desa Cihuni. Kendati demikian, pengunjungnya tidak pernah sepi.

Yang membuat warung ini terkenal adalah tekstur dagingnya yang empuk dengan ukuran besar. Disajikan bersama bumbu kecap, irisan bawang dan tomat menambah kelezatan dari sajian di warung Bah Use ini.

Jam operasional warung ini dari pukul 7 pagi sampai 6 sore. Tapi, oleh Bah Use disarankan untuk datang pukul 12 siang di akhir pekan. Karena di waktu tersebut, pengunjungnya masih belum ramai. Waktu ramai di akhir pekan di pukul 15.30.

Selain menu sate, pengunjung bisa menikmati menu lainnya seperti karedok, ikan cobek, ayam bakakak, sop iga dan aneka minuman. Untuk harga sate mulai dari Rp3.500.

Alamat: RT.5/RW.5, Cihuni, Pasawahan, Purwakarta.

5.    Sate Maranggi Situ Wanayasa

Ingin menikmati sate dengan pemandangan alam? Maka, wajib ke Sate Maranggi Situ Wanayasa. Warung makan ini memiliki pemandangan alam Situ Wanayasa sebuah danau alami seluas tujuh hektar.

Sate Maranggi ala Situ Wanayasa ini memiliki cita rasa yang gurih, sedikit pedas, asam dan manis yang pas. Harga per porsi Rp35.000. Menu lain yang bisa dipesan seperti sop kambing, soto ayam, karedok hingga ikan bakar.

Alamat : Jalan Raya Situ Wanayasa, Wanayasa, Purwakarta.

Baca juga: 14 Makanan Internasional yang Diakui Terenak Sedunia – Banyak dari Indonesia!

Mencicipi Sate Maranggi dari kota asalnya, rasanya pasti akan berbeda. Ada berbagai bumbu khas dan cara pengolahan yang membuat deretan warung makan di atas selalu ramai oleh pengunjung. Jadi, mau mengunjungi yang mana duluan saat berada di kota Purwakarta?

Exit mobile version