Mengonlinekan Warung Sembako: Manfaat dan Cara Mengimplementasikannya

JNEWS – Warung sembako merupakan usaha yang menguntungkan karena semua orang membutuhkannya. Margin keuntungan mungkin saja tak terlalu besar, tetapi karena kebutuhan masyarakat tinggi maka volume penjualannya juga tinggi.

Di zaman serba online, warung ini juga wajib dionlinekan. Namun berhubung bobot beberapa jenis sembako cukup berat, maka ada sedikit perbedaan dalam penanganannya.

Sembako atau sembilan bahan pokok adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2 1998 tanggal 27 Februari 1998, yang sering disebut juga dengan Kepmenperindag 115/1998.

Berdasarkan Kepmenperindag tersebut, sembako terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging, telur ayam, susu, bawang (merah dan putih), gas dan minyak tanah, serta garam.

Manfaat Mengonlinekan Usaha Warung Sembako

Mengonlinekan Warung Sembako: Manfaat dan Cara Mengimplementasikannya

Manfaat mengonlinekan usaha warung sembako adalah sebagai berikut.

1. Memperluas Jangkauan Penjualan

Umumnya warung sembako berada di sekitar pemukiman dan melayani warga di sekitar pemukiman tersebut. Untuk pembelian dalam jumlah banyak, mereka juga melayani pengantaran yang dilakukan oleh karyawan warung dengan menggunakan motor.

Mengonlinekan usaha sembako berarti memperluas jangkauan penjualan untuk mendapatkan pelanggan baru. Jangkauan ini dapat meluas sampai tak terhingga asal ada kurir dengan rute tersebut dan pembeli mau membayar biaya kirim.

Baca juga: Teknologi yang Mendukung Pertumbuhan Bisnis Modal Kecil

2. Mempersingkat Waktu Penyimpanan

Jika memulai usaha sembako tanpa daging, telur, dan bawang maka waktu penyimpanan dapat lebih lama. Namun demikian, bahan-bahan yang awet ini tetap memiliki waktu kedaluwarsa. Semakin cepat sembako laku semakin baik agar tidak terjadi penurunan kualitas, apalagi hingga mencapai tanggal kedaluwarsa.

3. Mempercepat Penerimaan Pendapatan

Mempercepat penerimaan pendapatan berarti mempercepat siklus barang dan meningkatkan pembelian. Hal ini baik untuk kesehatan cash flow bisnis. Pembelian online bisa terus diharapkan terus terjadi bahkan jika secara fisik warung tersebut tutup.

Cara Mengimplementasikan Usaha Warung Sembako Online

Umumnya, usaha online zaman sekarang dilakukan melalui marketplace. Namun penjualan ini juga dapat dilakukan melalui media sosial, bahkan melalui status WhatsApp.

Berikut adalah implementasi usaha warung sembako yang dilakukan secara online.

1. Melalui Status WhatsApp

Jika tidak memiliki kemampuan teknis yang memadai di marketplace dan tidak mengerti cara meraih engagement di media sosial, maka status WhatsApp dapat menjadi andalan. Kuncinya hanya posting produk yang ditawarkan tanpa bosan dan lelah. Pemilik usaha juga tidak boleh mudah patah semangat jika yang mengintip statusnya hanya sedikit.

Kekurangan cara ini adalah membutuhkan lebih banyak waktu untuk melayani pembeli satu per satu. Apalagi umumnya orang-orang yang ada di kontak WhatsApp sudah saling kenal sehingga kadang banyak selingan dalam percakapan tersebut.

Jika pelanggan makin banyak, pemilik usaha dapat mengunduh aplikasi invoice dan kuitansi online. Jangan lupa bergabung dengan komunitas UMKM yang dibina oleh pemerintah daerah setempat. Ada banyak program bantuan yang menguntungkan. Misal, program dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang menyediakan kurir gratis untuk menarik pembeli dengan memenuhi beberapa ketentuan.

2. Melalui Media Sosial

Jualan sembako melalui media sosial memang jarang dilakukan tetapi bukan berarti tak bisa. Banyak yang mengatakan bahwa berjualan di medsos itu harus punya konsep dan riset audiens. Itu memang sepenuhnya benar. Namun pemilihan konsep tersebut jangan sampai membuat langkah mengonlinekan warung sembako terhalang karena terlalu memikirkan filosofinya.

Konsep terbaik adalah konsep yang paling dikuasai. Misalnya menggunakan etalase warung offline sebagai latar belakang foto produk atau untuk live dan menggunakan tata bahasa yang biasa digunakan untuk melayani pelanggan offline. Jangan lupa menautkan nomor WhatsApp untuk bertransaksi.

Media sosial memiliki jangkauan lebih luas daripada status WhatsApp. Karena itu, pemilik usaha harus memikirkan kemasan yang aman selama pengiriman. Contohnya, jika jualan daging maka harus ada kemasan styrofoam, aluminium foil hingga ice gel. Jangan lupa menyebutkan komponen kemasan apa saja yang digunakan agar pembeli menganggap harga yang tertera cukup masuk akal.

Pemilik usaha harus rajin mengunggah foto produk dengan keterangan yang lengkap, termasuk harga. Harga sembako sangat fluktuatif sehingga pemilik usaha harus selalu melakukan update informasi setiap ada perubahan harga. Penawaran dalam bentuk paket beberapa jenis sembako akan memberikan penyegaran pada akun medsos.

Pemilik usaha juga harus meningkatkan pengetahuan tentang konten media sosial. Selain dapat meningkatkan penghasilan warung sembako, konten yang viral dapat memberikan sumbangan pendapat di luar berjualan.

Baca  juga: Memanfaatkan Media Sosial untuk Bisnis Modal Kecil

3. Melalui Marketplace

Sebagian besar usaha memiliki toko di marketplace, termasuk usaha sembako. Khusus untuk sembako, wajib memasukkan pilihan kurir instan, yaitu jasa pengiriman menggunakan ojek online. Umumnya sembako memiliki bobot yang berat, minimal 1 kg, sehingga pembeli akan mencari warung sembako yang dekat dengan rumahnya lebih dahulu.

Contohnya, seseorang yang akan membeli beras  5 kg akan memilih warung dekat rumahnya dengan ongkos kurir instan Rp15.000 daripada kurir reguler yang memerlukan biaya 5 kg x Rp7.000 dengan alamat yang sama. Agar kiriman paket selamat, kemasan harus dipikirkan dengan baik untuk menghindari kebocoran, baik ketika dikirim menggunakan kurir instan, maupun melalui kurir reguler.

Agar angka penjualan signifikan, pengelola juga harus mengusahakan live. Meski awalnya sepi tetapi jangan putus asa. Gunakan warung yang digunakan untuk berjualan offline sehari-hari sebagai lokasi live agar terlihat unik.

Salah satu komponen yang tidak boleh luput dari perhatian adalah harga. Harga di marketplace harus memasukkan fee bagi pengelola marketplace dan biaya kemasan yang aman. Perubahan fee juga harus selalu diupdate agar tidak rugi.

Sembako adalah produk yang spesifik sehingga perlu penanganan yang sedikit berbeda dari produk lain yang dijual secara online. Namun jika ingin usaha berkembang tanpa batas, pemilik usaha harus mencoba mengonlinekan warung sembako miliknya.

Exit mobile version