Wiralagabe Pembuat Tas Daur Ulang yang Estetis

Wiralagabe berbagi kiat dalam Cerita Joni

JNEWS – Beberapa tahun terakhir ini merek-merek lokal meramaikan “pasar” fesyen di Indonesia, termasuk untuk item fesyen seperti tas. Tidak hanya sekadar meramaikan, beberapa di antaranya bahkan menjadi merek-merek yang cukup populer.

Satu di antara para pemain lokal yang punya sentuhan khas dalam produk tasnya adalah adalah Wiralagabe. Tas-tas buatan Wiralagabe biasanya diolah dari bahan daur ulang, tapi tetap enak dilihat dan tampak “estetis”.

Dalam Cerita Joni, Wira mengisahkan pengalamannya membangun Wiralagabe. Sebelum merintis Wiralagabe, Wira awalnya aktif di media sosial sebagai pembuat konten yang banyak berbagi kiat soal pembuatan tas. Latar belakang Wira yang besar dalam keluarga yang berprofesi sebagai penjahit, memberanikannya untuk membuat konten-konten seputar pembuatan tas di media sosial.

“Saya merasa bahwa perkontenan yang berkaitan dengan baju, sudah sangat banyak desainer-desainer terkenal, tetapi untuk tas, terutama di Indonesia, jumlahnya lebih sedikit dan belum banyak yang terekspos,” tuturnya.

Berangkat dari situ, Wira mulai mencoba membuat tas. Awalnya, Wira menciptakan konten yang jarang digarap, misalnya upcycle dari paper bag atau eco-bag yang diolah dari bekas kemasan makanan cepat saji.

“Respons awal terhadap karya-karya saya cukup positif, terutama setelah salah satu video saya tiba-tiba FYP di platform TikTok,” terangnya.

Wira juga menjelaskan bagaimana ia mendapatkan bahan-bahan untuk tasnya. Awalnya, ia mengumpulkan sendiri bahan-bahan yang tidak terpakai atau hanya satu kali pakai lalu terbuang, namun sekarang sudah ada supplier yang memasok bahan-bahan tersebut.

Baca juga: DITAJENAD dan JNE Perpanjang Kerjasama Pendistribusian Dokumen

Punya inspirasi utama, yakni Diana Rikasari, juga menjadi titik balik penting dalam perjalanan kreatif Kak Wira. Wira terus mengembangkan kontennya di platform TikTok dan Instagram, di mana video-video tentang pembuatan tasnya mulai viral dan menarik perhatian banyak orang. Awalnya dengan mengikuti semua akun media sosial Diana Rikasari, “terpantau” dan kemudian berteman dengan Diana Rikasari, mereka kerap berbagi informasi.

Wira terus mengembangkan karya-karyanya dengan berbagai model tas yang unik, termasuk yang terinspirasi dari fesyennya sendiri, yang merupakan tantangan tersendiri dalam proses desain dan eksekusinya. Tas-tasnya tidak hanya mendapat perhatian di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri, meskipun ekspor secara masif belum dilakukan secara penuh atau masih skala kecil.

Salah satu tantangan terbesar Kak Wira adalah menjaga agar produknya tetap relevan dalam perputaran fesyen yang cepat. Namun demikian, ia fokus untuk menciptakan produk yang tidak hanya stylish tetapi juga tahan lama, menjadikan tasnya lebih dari sekadar item fesyen biasa.

Selain itu, Wira juga menghadapi tantangan dari produk tiruan yang mulai muncul di pasaran. Mulai dari model yang sama dan harga yang jauh lebih murah dari harga jual tasnya. Meskipun begitu, ia tetap yakin dengan kualitas dan nilai produknya, yang dibuat dengan material berkualitas tinggi dan desain yang unik.

Bagi Wira, JNE memainkan peran penting dalam proses pengiriman produk-produknya. Dari awal yang sederhana hingga skala yang lebih besar, JNE membantu dalam mengantar barang-barang Kak Wira dengan efisien dan mudah.

Di era digital seperti sekarang, Wira berbagi tips bagi generasi muda yang ingin memulai karir di bidang kreatif atau membangun brand mereka sendiri.

“Konsistensi dalam menciptakan konten dan membangun personal branding sangat penting, karena hal ini membantu dalam memperluas jangkauan dan menarik perhatian lebih banyak orang,” pungkasnya. (Putri)

 

 

 

 

Exit mobile version