Wisata Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia cukup banyak. Indonesia harus bersyukur atas banyaknya anugerah alam dan peninggalan bersejarah yang membanggakan ini. Membuat daftar tempat yang akan dikunjungi berdasarkan pengakuan UNESCO pada saat liburan kelak merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap destinasi wisata tersebut.
Tentu tak mudah bagi wisata Indonesia untuk mendapat pengakuan dari UNESCO. Karena itu, bentuk dukungan yang diperlukan tidak hanya berupa kunjungan tetapi juga kesadaran untuk menjaga kebersihan dan eksistensi objek wisata tersebut. Antara lain tidak mencoret atau menduduki candi, membuang sampah pada tempatnya, tidak membawa pulang benda bersejarah meski hanya berupa batu kecil dan sebagainya.
Jika sudah siap untuk wisata yang bertanggung jawab, di bawah ini adalah daftar destinasi wisata tersebut.
10 Wisata Indonesia yang Merupakan Warisan Dunia UNESCO
Destinasi wisata Indonesia yang masuk ke dalam daftar warisan dunia yang diakui UNESCO mencakup 2 bidang, yaitu warisan budaya dunia dan warisan alam dunia. Berikut beberapa destinasi tersebut, yang dikutip dari laman Kemdikbud.
1. Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah
Candi Borobudur merupakan candi Budha terbesar di dunia, yang dibangun antara tahun 708-840 Masehi oleh Dinasti Syailendra. Candi ini berisi petunjuk untuk menjauhkan diri dari nafsu dunia untuk menuju pencerahan dan kebijakan seperti tuntunan Budha.
Candi Borobudur pernah terkubur akibat letusan Gunung Merapi dan ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stanford Raffles yang memimpin pasukan Inggris pada tahun 1814.
Berkunjung ke Candi Borobudur berarti menyaksikan candi terbesar di dunia, belajar tentang kebijaksanaan hidup dan merenungi perjalan hidup manusia selama berabad-abad. Selain itu terdapat bonus Candi Pawon dan Candi Mendut di luar kompleks Candi Borobudur tetapi lokasinya cukup dekat.
Baca juga: 8 Fakta Candi Borobudur yang Belum Banyak Diketahui
2. Candi Prambanan di Perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Diperkirakan Candi Prambanan dibangun pada pertengahan abad ke-9 oleh Raja Balitung Maha Sambu dari Wangsa Sanjaya.
Candi Prambanan ini merupakan destinasi wisata Indonesia yang menarik karena terdiri dari beberapa candi besar dan puluhan candi kecil yang terpisah. Uniknya lagi, pada malam hari digelar Sendratari Ramayana untuk umum secara reguler yang mengambil cuplikan adegan dari relief candi.
3. Situs Manusia Purba Sangiran di Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah
UNESCO memberi nama situs ini The Sangiran Early Man Site. Ini karena situs Sangiran telah berjasa bagi ilmu pengetahuan dengan memberikan bukti-bukti peninggalan yang menunjukkan adanya proses evolusi pada manusia, fauna, kebudayaan, dan lingkungan sejak 2 juta tahun yang lalu.
Situs ini telah dilengkapi oleh museum yang modern berisi berbagai replika manusia, hewan, dan lingkungan purba. Pengunjung dapat mengetahui tentang awal terjadinya alam semesta dan makhluk-makhluk yang pernah menghuninya melalui bioskop mini yang mengesankan.
4. Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Jawa Barat
Ujung Kulon adalah taman nasional tertua di Indonesia yang diresmikan pada tahun 1992. Taman ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman, F. Junghun pada tahun1846. Namun, pada tahun 1883, taman ini porak poranda akibat letusan Gunung Krakatau.
Saat ini Taman Nasional Ujung Kulon memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang lengkap, dari daratan, perairan, pantai hingga pulau-pulau. Pengunjung dapat bertualang menikmati keindahan alam, snorkeling, bahkan menginap. Namun ada wilayah tertentu yang ditutup karena dikhususkan untuk konservasi badak bercula satu yang jumlahnya semakin turun.
5. Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur
Taman Nasional Komodo merupakan rumah bagi hewan melata purba, yaitu komodo. Meski buas, pengunjung bisa melihat dari dekat dengan didampingi oleh pemandu wisata.
Taman wisata Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil ini juga menyuguhkan berbagai atraksi wisata, antara lain merupakan salah satu tempat diving terbaik di dunia, menjelajah keindahan Pulau Padar yang viral serta mengabadikan keeksotisan Pantai Pink.
6. Taman Nasional Lorentz di Papua
Taman nasional merupakan hasil ekspedisi Dr. H.A. Lorentz pada tahun 1909. Taman ini sangat luas hingga meliputi 3 provinsi, yaitu Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Saking luasnya, taman nasional terbesar di Asia Tenggara ini belum selesai dipetakan serta didata flora dan faunanya.
Untuk berkunjung ke destinasi wisata Indonesia yang penuh tantangan alam ini memang butuh perjuangan dengan mengandalkan pesawat perintis dan fisik yang kuat.
7. Tambang Batu Ombilin di Sawahlunto, Sumatra Barat
Bekas tambang batu bara yang pernah menyuplai 90% kebutuhan Hindia Belanda ini mendapat pengakuan UNESCO dengan alasan yang unik, yaitu memiliki nilai universal berupa alih teknologi dari Belanda ke daerah setempat. Lokasi tambang dianggap mustahil untuk dieksplorasi dengan teknologi pada saat itu tetapi berhasil diwujudkan.
Operasional tambang sudah ditutup pada 2019 karena menipisnya cadangan batu bara. Pemerintah setempat menggunakan lokasi tersebut untuk wisata bekas lubang tambang, danau, kebun binatang, bahkan pacuan kuda.
8. Taman Nasional Taka Bonerante di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Taman yang memiliki 15 pulau ini didirikan untuk tujuan penelitian, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman ini merupakan karang atol terbesar nomor 3 di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives.
Pantai-pantainya yang bersih dengan pasir putih dan air biru, tak kalah dengan Malsdives. Kegiatan yang bisa dilakukan di sini adalah snorkeling, diving, sunbathing dan menunggu kawanan baby shark (bayi hiu) muncul.
9. Taman Nasional Betung Kerihun di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Taman nasional ini tidak seterkenal taman nasional lain, tetapi UNESCO menilai bahwa taman ini layak untuk menjadi warisan dunia. Bahkan taman ini dijuluki ‘surga di perbatasan Indonesia – Malaysia’. Taman ini merupakan tempat perlindungan orangutan Kalimantan serta berbagai hewan dan tumbuhan langka lainnya.
Selain kegiatan wisata alam, pengunjung juga bisa mengikuti wisata budaya dengan mengunjungi komunitas Dayak Kayaan.
10. Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh dan Sumatra Utara
Taman ini memiliki memiliki keanekaraman hayati yang sangat tinggi, khas hutan hujan tropis. Tipe ekosistemnya juga sangat beragam, mulai dari ekosistem pantai hingga ekosistem pegunungan subalpine di ketinggian 3.404 mdpl.
TNGL merupakan habitat dari 4 hewan penting, yaitu harimau, orangutan, badak, dan gajah. Selain itu, TNGL merupakan laboratorium alam bagi bermacam-macam spesies tanaman dan hewan. Agar mendapatkan pengalaman yang maksimal, sebaiknya menyewa pemandu setempat untuk memimpin penjelajahan di TNGL.
Baca juga: Mengenal Orangutan Kalimantan, Jenis Spesies, Habitat, hingga Perilakunya yang Unik
Demikianlah destinasi-destinasi wisata Indonesia yang diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO. Pemberian status tersebut memunculkan konsekuensi berat, yaitu pengelola bersama masyarakat atau pengunjung harus bisa menjaga kelestariannya. Jika destinasi-destinasi tersebut terbengkalai, UNESCO bisa mencabut status tersebut.