JNEWS – Ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan selama bulan Ramadan agar puasanya berkah dan lebih mendekatkan diri pada Allah Swt., salah satunya yaitu mengunjungi destinasi wisata religi. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan untuk mengisi waktu sambil menunggu berbuka puasa.
Melakukan wisata religi sudah menjadi rutinitas bagi umat Islam baik di bulan biasa maupun bulan Ramadan. Apabila di bulan biasa tempat wisata tersebut ramai di akhir pekan, berbeda halnya saat bulan puasa yang selalu ramai setiap hari.
Wisata ini memiliki banyak manfaat bagi mental dan spiritual seseorang. Mulai dari menambah wawasan keagamaan, meningkatkan pengetahuan akan budaya setempat dan juga sejarahnya. Tempat yang kerap dijadikan sebagai wisata ini yaitu masjid, kampung hingga makam para Wali Songo dan tokoh agama.
Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Indonesia Saat Bulan Ramadan
Wisata religi termasuk ke dalam kategori pariwisata budaya (cultural tourism). Destinasi wisata ini berhubungan dengan sejarah, tokoh hingga tempat ibadah. Selama bulan Ramadan, kegiatan seru ini dijadikan sebagai alternatif ngabuburit dan mengisi libur puasa serta Lebaran.
Berikut ini sejumlah destinasi wisata religi di Indonesia yang selalu ramai dikunjungi saat bulan puasa dan libur Lebaran.
1. Masjid Agung Demak, Jawa Tengah
Dikutip dari website Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Masjid Agung Demak dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para Wali Songo. Masjid ini didirikan oleh Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Menurut catatan sejarah, Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus. Hal tersebut merupakan candra sengkala memet dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka.
Arsitektur masjid ini kental dengan ornamen khas Jawa. Bangunan induknya memiliki 4 tiang utama yang disebut saka guru. Atapnya berbentuk limas yang ditopang oleh 8 tiang yang disebut saka Majapahit. Adapun atap limas masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan iman, Islam dan ihsan.
Alamat: Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Religi Islam di Indonesia yang Terbaik dan Paling Populer
2. Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (MINHA), Jombang
Wisata religi berikutnya ada Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (MINHA). Wisata ini merupakan museum dengan koleksi yang meliputi tiga era penting yakni masuknya Islam ke Nusantara, perjuangan kemerdekaan, dan pemikiran para tokoh-tokoh Islam.
Museum ini terletak di dalam lingkup pondok pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Adapun pendirian museum ini ditujukan sebagai pusat ilmu dan pengetahuan sekaligus mengajarkan nilai Islam di Indonesia yang ditekankan pada toleransi terhadap keberagaman budaya Nusantara.
Di dalam museum, pengunjung bisa membaca perjuangan para tokoh-tokoh utama dalam sejarah Islam seperti KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur. Lalu ada koleksi unggulan seperti jubah Mbah Hasyim hingga naskah kitab kuno.
Alamat: Tebuireng Gg. 4, Kwaron, Cukir, Kec. Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
3. Masjid Sultan Suriansyah, Kalimantan Selatan
Masjid Sultan Suriansyah atau Masjid Kuin adalah masjid tertua yang ada di Kalimantan Selatan. Berdirinya masjid ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Sultan Suriansyah yang merupakan sultan pertama dari Kesultanan Banjar (1526-1550 M) sejak era Islam.
Telah berusia lebih dari 5 abad, masjid ini masih tegak berdiri dan selalu ramai dengan aktivitas ibadah maupun kegiatan keagamaan. Salah satu ciri khas dari masjid ini adalah pola ruang yang mirip dengan Masjid Agung Demak. Arsitektur konstruksinya mengusung rumah panggung dengan bahan dasar kayu ulin dan beratap tumpang tiga dengan hiasan mustaka di bagian atapnya.
Selama bulan Ramadan, masjid ini selalu ramai oleh peziarah yang datang beribadah sekaligus menikmati suasana khas Kalimantan Selatan.
Alamat: Jl. Kuin Utara, Kuin Utara, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
4. Masjid Raya Sheikh Zayed, Surakarta
Masjid Raya Sheikh Zayed menjadi ikon wisata religi yang populer di kota Surakarta. Memiliki luas bangunan yang mencapai 8.000 meter persegi, masjid ini menawarkan keindahan perpaduan arsitektur Timur Tengah dan kearifan lokal yang bisa dilihat dari ornamen batik di berbagai sudut bangunan.
Pembangunan masjid ini merupakan simbol persahabatan Indonesia-Uni Emirat Arab. Gaya arsitekturnya menggabungkan gaya klasik dan modern dengan kubah utama berdiameter 32 meter dan tinggi 85 meter. Seluruh bangunan menggunakan marmer putih mewah dan motif batik kawung di lantai.
Fasilitas di masjid ini sangat memadai. Mulai dari ruang VIP, perpustakaan, tempat wudu di basement, lahan parkir luas hingga taman basement. Tak hanya itu saja, area Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga menawarkan Islamic Center yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran Islam.
Alamat: Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Nusukan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
5. Masjid Istiqlal, Jakarta
Kemegahan Masjid Istiqlal Jakarta sudah termasyhur ke seluruh pelosok Indonesia dan mancanegara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia, Soekarno. Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga dipakai sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum.
Masjid Istiqlal Jakarta masuk ke dalam daftar masjid paling besar di dunia dengan menempati urutan keempat, sebelum Masjid Haram yang berlokasi di Makkah. Salah satu bagian menarik di masjid ini adalah Terowongan Silaturahmi.
Terowongan Silaturahmi diresmikan pada tahun 2024, menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Terowongan ini dirancang untuk memudahkan akses para pejalan kaki antar dua tempat ibadah ikonik di Jakarta, sekaligus menjadi simbol persatuan di tengah keberagaman.
Alamat: Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat.
6. Makam Sunan Ampel, Surabaya
Dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Indonesia, Sunan Ampel salah satu yang terkenal dan makamnya selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai kota.
Letak dari kompleks Makam Sunan Ampel berada di tengah Kampung Arab yang mayoritas penduduknya berasal dari Hadramaut. Inilah yang membuatnya unik. Nuansa Timur Tengah sangat kental ketika mengunjungi kompleks ini.
Di dalam kompleks makam ada masjid besar yakni Masjid Ampel. Salah satu hal menarik dari masjid ini adalah kehadiran Gapuro Limo yang mengelilingi masjid. Deretan lima gapura yang mengelilingi Masjid Ampel memiliki nama dan maknanya yang disesuaikan dengan lima rukun Islam. Adapun pembangunan gapuro tersebut oleh Sunan Ampel bertujuan mengenalkan rukun Islam pada warga setempat.
Alamat: Jalan Ampel Blumbang Nomor 2A, Ampel, Semampir, Surabaya, Jawa Timur.
7. Masjid Terapung Amirul Mukminin, Makassar
Jika di Jeddah memiliki Masjid Ar-Rahman yang merupakan masjid terapung, di Indonesia memiliki Masjid Amirul Mukminin yang berada di kawasan Pantai Losari, Makassar. Masjid ini merupakan masjid terapung pertama yang ada di Indonesia dan menjadi tujuan wisata religi populer di Sulawesi Selatan.
Masjid Amirul Mukminin dibangun pada tahun 2009 dengan konsep floating mosque. Masjid ini dibangun dengan tiang-tiang beton yang menjulang ke bawah dasar laut, laiknya rumah panggung khas Suku Bugis Makassar. Dengan luas 1.683 meter persegi, masjid ini memiliki tiga lantai dan ditopang oleh 164 tiang pancang.
Di lantai paling atas, merupakan tempat jemaah melaksanakan salat. Lantai kedua difungsikan bagi jemaah wanita, dan lantai dasar khusus jemaah pria. Di lantai bawah juga tersedia fasilitas tempat wudu untuk pria berada di sebelah kanan, dan sisi kiri untuk jemaah wanita. Bagian teras masjid sering dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai sambil menikmati keindahan pantai apalagi saat matahari terbenam.
Alamat: Jl. Penghibur No.289, Losari, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
8. Masjid Baiturrahman, Aceh
Kota dengan sebutan Serambi Makkah ini memiliki masjid yang indah yakni Masjid Baiturrahman. Masjid ini dibangun pada tahun 1612 Masehi oleh Sultan Iskandar Muda dan berkembang menjadi simbol kekuatan Islam di Aceh. Masjid ini pun menarik perhatian seluruh masyarakat dunia karena tetap berdiri kokoh ketika tsunami menerjang Aceh di tahun 2004.
Salah satu magnet utama masjid ini adalah keindahan arsitekturnya yang khas. Masjid ini memiliki kubah hitam besar dan tujuh menara yang menjulang tinggi. Tak hanya itu saja, Masjid Baiturrahman juga dilengkapi 12 kanopi besar yang menyerupai payung di Masjid Nabawi. Hal ini menambah kesan megah dan modern.
Mengunjungi wisata religi selama bulan puasa maupun libur Lebaran akan menjadi momen terbaik untuk menambah pengetahuan lebih dalam terkait sejarah perkembangan Islam di Indonesia serta menambah spiritualitas seseorang.
Baca juga:Â Menelusuri Jejak Tsunami: 5 Tempat Wisata di Banda Aceh yang Sarat Sejarah