Mau Bisnis Kuliner, Ini Masalah Laten yang Wajib Diwaspadai

Bisnis Minuman Waralaba

5 Bisnis Minuman Waralaba Yang Patut Dicoba

Bisnis kuliner di tengah pandemi menjadi salah satu sektor usaha yang tumbuh subur. Layaknya jamur di musim hujan, banyak masyarakat yang memanfatkan waktu luang ketika WFH merintis usaha makanan dari rumah.

Namun demikian, ada hal penting yang wajib diperhatikan bagi pebisnis kuliner, pasalnya dalam mengelola usaha makanan selalu ada tiga masalah besar yang kerap menghantui.

Hal ini dijelaskan oleh Donny Pramono selaku CEO & Founder Sour Sally Group. Menurut dia, bisnis UMKM kuliner atau Food & Beverage (F&B) layakanya makanan kecil atau aneka minuman lainnya memang sektor usaha yang tergolong cukup bertahan, bahkan tak pernah mati.

BACA JUGA : 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Ngetren di 2021

“Kita tahu makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok, bisnis F&B ini pun tidak akan pernah mati seiring manusia masih membutuhkan makanan dan minuman itu,” ujarnya beberapa waktu lalu dalam webinar.

Bakmi Boy (foto: Instagram/givemebakmie)

Lebih lanjut Donny menjelaskan, meski terlihat menjanjikan bukan berarti tanpa masalah. Karena pada realitanya, bisnis kuliner atau F&B ini memiliki kendala-kendala yang harus diwaspadai oleh pemainnya.

Pertama terkait jaringan, dalam hal ini lebih ke urusan dapur bisnisnya. Seperti material atau bahan baku yang harus dipilih oleh pebisnis agar mendapatkan pemasok yang terbaik, mulai dari kualitas sampai harga tentunya.

“Tidak semua (pemain F&B) punya networking yang oke, jadi kenal ini itu engga,” kata dia.

Faktot atau masalah kedua berkaitan erat dengan kelangsungan bisnis, yakni keuangan atau modal. Menurut Donny, pebisnis kuliner harus cermat dalam masalah permodalan, namun dalam konteks ini lebih ke arah bagaiaman mengembangkan usahanya.

Tentang Kita (foto: istimewa)

BACA JUGA : Sukses Berinovasi, UMKM Kulit Asal Garut Beromzet Puluhan Juta

Misalnya pelaku usaha makanan dan minuman harus bisa membuka cabang bila ingin lebih maju. Karena mau tak mau, hal ini balik ke masalah unjung-ujungnya duit.

Pengetahuan menjadi masalah ketiga yang kerap dialami pebisnis makanan dan minuman. Bila tidak update atau memiliki wawasan yang luas mengenai perkembangan tren terkini, maka akan menjadi bumerang bagi usaha kulinernya.

Donny menjelaskan pemilik usaha, apapun jenisnya, harus bisa membaca perkembangan pasar dan tren yang sedang digemari. Kondisi tersebut berkaitan dengan prilaku konsumen, terutama di tengah pandemi.

“Jadi harus diperhatikan, orang ingin berubah, bagaiman cara suksesnya untuk menghadapi masalah-masalah itu,” katanya.

Exit mobile version