4 Tips Alokasi Keuangan Antiboncos saat Ramadan dan Idul Fitri

menabung saham sejak dini

Pengelolaan keuangan yang tepat merupakan kunci untuk meraih keamanan finansial di masa tua. Sumber foto: Istimewa.

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam yang disambut dengan antusiasme. Banyak momen spesial yang ditunggu, mulai dari ngabuburit, buka puasa bersama, salat tarawih berjamaah, sahur, hingga menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Namun, di bulan ini pula masyarakat cenderung lebih konsumtif. Khususnya karena kebutuhan yang meningkat signigikan. Ditambah lagi dengan pengeluaran tambahan lain seperti pemberian THR, sedekah hingga biaya mudik.

Baca juga: 3 Jurus Bertahan Buat UMKM di Era Disrupsi

Karena itu dibutuhkan persiapan yang penuh perhitungan agar pengeluaran tetap terjaga.

Certified Financial Planner Annisa Steviani, mengatakan, salah satu tantangan di tengah antusiasme menjelang bulan Ramadan, adalah hilangnya pertahanan diri berbelanja kebutuhan.

Namun, lanjut Annisa, di saat yang sama melupakan nominal pemasukan pada periode tersebut tetap sama. Hal ini berakhir boncos.

“Untuk menghindari hal tersebut, mengelola keuangan secara tepat perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang. Sehingga tidak hanya mengetahui persebaran persentase alokasi, kita juga dapat mengatur strategi,” kata Annisa dalam acara BincangShopee Big Ramadan Sale: Lihat Peluang Pintar Atur Keuangan, Rabu (29/3/2023).

Agar tidak boncos, Annisa membeberkan sejumlah strategi mengalokasikan keuangan.

Baca juga: Tips Pertahankan Keuangan Bisnis Fesyen Usai Ramadan dan Idul Fitri

1. Siapkan Bujet Ramadan dan Idul Fitri

Kesalahan utama di bulan Ramadan yang membuat kondisi keuangan morat marit adalah tidak punya bujet khusus. Setiap individu harus memahami kebiasaan pengeluaran.

Melalui pemahaman ini, setidaknya bisa memperkirakan berapa bujet yang perlu dipersiapkan untuk Ramadan. Sehingga kamu jadi bisa mulai menabung dari jauh hari.

Jangan lupa untuk alokasi beramal. Kita tahu bahwa di bulan penuh berkah ini, donasi kian meningkat dan terdapat kewajiban berzakat. Sehingga, perlu diperhatikan berapa persentase alokasi pada bulan tersebut.

“Terpenting adalah menahan diri, pengeluaran berlebih tetapi jumlah penghasilan tetap sama, menjadi masalah yang sering terjadi,” kata Annisa.

Annisa melanjutkan, dengan mengelola keuangan secara tepat, hal ini dapat menghindari setiap individu dari pengeluaran berlebih hingga mengakibatkan terganggunya cash flow.

Terakhir, jangan menganggap Lebaran sebagai garis finish. Perjalanan kebutuhanmu masih panjang!

2. Memperkirakan Biaya Tak Terduga

Selanjutnya adalah memperkirakan dan tulis apa saja biaya tak terduga yang akan dikeluarkan. Hal ini meliputi, bujet makan spesial, buka puasa bersama, kenaikan harga bahan pokok, beramal serta hampers.

Sebagian besar dari faktor ini memang bukan kebutuhan utama. Namun dengan situasi Ramadan yang berbeda pada tahun ini, tentunya momen kebersamaan menjadi hal yang ditunggu-tunggu.

Selain itu, tren hampers yang masih berlangsung tentunya juga masih menjadi pertimbangan untuk dilakukan pada tahun ini. Sehingga lebih baik untuk mengalokasikan keuangan untuk biaya tak terduga.

Baca juga: Tips ‘3-S’ Agar Gembira Berpuasa ala Ustadz Hilman Fauzi

3. Sisihkan Sebagian Pendapatan Setiap Bulan

Agar pengeluaran menyambut hari raya terasa lebih ringan, kamu sebaiknya menyisihkan sebagiani pendapatan setiap bulannya untuk ditabung atau diinvestasikan.

Kamu juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk menambah anggaran berbelanja di bulan Ramadan. Bagi kamu yang gemar memberikan rekomendasi produk pada teman, bisa mengikuti Affiliate Program!

Program ini semudah mengulas dan berbagi link produk Shopee di media sosial tapi bisa jadi penghasilan sampingan.

Selanjutnya, pisahkan daftar kebutuhan menjadi kebutuhan untuk mudik, berbagi dengan orang tua, thr, baju baru, dan bujet masakan lebaran. Perkirakan juga kebutuhan pasca lebaran seperti ART infal, menyambut tahun ajaran baru, hingga berkurban di Idul Adha.

Fungsi dari memisahkan daftar kebutuhan ini adalah memprediksi berapa anggaran tambahan yang disiapkan. Sehingga saat Ramadan tanpa perlu khawatir soal masalah keuangan.

4. Alokasi THR sebaik mungkin

Salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu menjelang Lebaran adalah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Ketika menerima THR, kita kerap merasa tergoda untuk berbelanja hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

Sebaiknya prioritaskan untuk menuntaskan kewajiban seperti zakat, hutang konsumtif, dan pajak rumah atau kendaraan. Jika semua kewajiban sudah selesai, keluarkan uang untuk hal-hal yang memang dibutuhkan seperti berbagi dengan keluarga, THR untuk karyawan, dan berkurban.

Nah, jika kewajiban dan kebutuhan sudah terpenuhi dan masih ada bujet, kamu bisa menghabiskan sisanya untuk memenuhi berbagai keinginan.

Baca juga: Ririn Ekawati Beberkan Tips Seru Jalani Puasa bareng Keluarga

Exit mobile version