7 Manfaat Meresensi Buku

Oleh Naqiyyah Syam

Naqiyyah Syam

Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Disaat pandemi Covid-19 ini banyak waktu untuk di rumah saja. Salah satu yang aku sukai adalah membaca buku. Setelah membaca, aku mememilih untuk meresensinya di blog atau instagramku.

Meresensi buku adalah keterampilan yang dapat dilakukan semua orang. Saat sekolah dasar (SD) juga sudah diajarkan cara meresensi buku kan? Tapi, tidak semua orang menekuni dunia meresensi buku.

Aku pun dulu awalnya tidak tertarik, namun semakin dicoba, meresensi buku saat mengasyikkan. Nah, kamu penasaran manfaatnya meresensi buku?

 

Berikut 7 Manfaat Meresensi Buku :

 

  1. Sarana Promosi Buku

Ketika buku sudah terbit, buku akan di distribusikan ke toko buku dan pembaca seluruh dunia. Nah, buku baru pasti ingin dikenalkan? Maka, resensi buku ini sebagai sarana mempromosikan buku baru tersebut.

Apa saja yang disampaikan di resensi buku?

Baca Juga : Kerjaan Tak Terhambat Berkat Pengiriman Cepat

  1. Ajang Pertimbangan Sebelum Membeli Buku

Saat membeli buku jika ketika berjalan ke toko buku, apa saja pertimbanganan sebelum membeli buku? Cover buku? Nama penulis? Atau isi bukunya?

Yap, salah satunya pasti karena ulasan isi bukunya. Entah baca di media cetak, online atau search di google dan bertemu dengan resensi buku seseorang di blog atau media sosialnya.

 

  1. Dapat Bonus

Menulis resensi buku ini dapat menghasilkan uang dan buku gratis. Resensi buku dapat dikirim ke media cetak seperti ke Lampung Post, Koran Rakyat Sumbar, Koran Jakarta dan lainnya.

Ada beberapa penerbit memberikan kebijakan, jika tulisan resensi diterbitkan, makan saat resensi diterbitkan, penulis mengirimkan bukti terbit, maka penerbit akan memberikan bonus buku gratis. Seru banget kan? Bukunya barunya buat modal menulis resensi lagi!

 

  1. Latihan Menulis

Menulis resensi sebagai ajang latihan menulis. Semakin sering latihan akan mudah untuk mengulas sebuah buku. Keterampilan membaca cepat akan semakin terasah. Nah, perlukan membaca buku sampai selesai? Menurutku sih perlu, tapi dengan jurus jitu baca cermat dan cerdas. Ketika membaca langsung memberikan tanda bagian mana yang akan diresensi.

 

Baca Juga : Ranking E-commerce Dengan Pengguna Terbanyak

 

  1. Silaturahmi ke Penulis

Meresensi buku sebagai ajang silaturahmi dengan penulisnya. Jika selama ini belum pernah bertemu maka dengan meresensi buku akan mempererat hubungan pembaca dan penulis.

Aku sendiri pernah menulis resensi buku Tere Liye sebelum bertemu dengannya. Senang saja kalau tulisan yang kita tulis sepenuh hati akan dihargai oleh penulisnya.

Apalagi jika penulis tersebut ikut nge-share ke media sosialnya, maka tulisan kita di blog akan semakin banyak pembacanya.

 

  1. Bahan Update Blog

Buat kamu yang suka bingung mau nulis apa di blog, meresensi buku adalah salah satu yang menarik, loh!

Teman-teman tidak perlu bingung mencari ide tulisan. Tinggal mengulas buku yang sedang hits atau buku yang lagi tren. Tidak masalah juga buku yang sudah lama terbit.

Jika blogku semakin sering meresensi buku. Penerbit akan mencari blogku untuk mengirimkan buku dan memintaku untuk menjadi presensi bukunya, asyikkan?

Baca Juga : Resensi Risalah Pesona

 

  1. Branding

Wih, ini kalau kamu mau dikenal sebagai suka meresensi buku, maka kamu harus rajin meresensi buku di blog atau media sosialnya. Semakin rajin, orang akan mengenalmu sebagai resensator.

Sebaiknya menulis resensi buku di mana? Di blog, IG atau Youtube juga bisa. Beberapa teman juga sudah mengembangkan ulasan buku dengan membaca nyaring. Banyak media untuk mengulas buku.

Namun, aku lebih memilih meresensi buku di blog. Beberapa teman mengirimkan buku ke alamat rumahku untuk ulas bukunya.

 

  1. Pilih Pengiriman yang Tepat

Selama ini dalam pengiriman buku yang akan diresensi, teman-teman dan aku sendiri lebih memilih pengiriman dengan JNE. Pengiriman JNE ini cepat, dikemas rapi dan terpercaya.

 

Menjelang lebaran 2020 lalu, aku senang sekali ternyata JNE masih buka.

“Mbk, aku senang sekali masih bertemu JNE! Kira-kira kapan kirimanku sampai?” tanyaku kepada petugas pengiriman buku loket JNE dekat rumahku.

“Insya Allah lebaran kedua sudah sampai!”

Wow, aku kaget dong! Lebaran kurir JNE masih kerja? Sempat melupakan paket yang aku kirim sampai akhirnya aku bertanya kepada teman yang kutujukan dan Alhamdulillah paket sudah sampai.

Ini memang bukan pertama kali aku mengunakan jasa JNE untuk pengiriman buku. Namun, melihat konsistensi dan peningkatan pelayanannya, aku semakin mempercayai pengiriman lewat JNE.

Baca Juga : 5 Wisata Gunung di Pulau Jawa untuk Keluarga

JNE Sahabat UMKM Brand Lokal

Berdasarkan survei saat masa pandemi Covid-19 ini, sudah 96% Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami dampak negatif terhadap proses bisnisnya dan 75% mengalami penuruanan penjualan yang signifikan.

Satu dari sekian banyak sales counter JNE

Menanggapi hal tersebut, dalam Inspira Webinar with JNE Eri Palgunadi, VP Marketing JNE menyampaikan bahwa kondisi saat ini bahwa pengusaha lokal dihadapkan mampu beradaptasu dengan kebiasaan baru. Para pengusaha harus berani keluar dari zona nyaman, “Para pelaku usaha harus cerdik dan jeli melihat posisinya saat ini,” ujar Eri dalam acara yang digelar secara online antara kolaborasi Young On Top.

Baca Juga : Sekotak Asa Dalam Kiriman Doa, Semangat Bertahan di Tengah Wabah

Untuk mendukung UMKM dan brand lokal ini pihak JNE telah melakukan program, “Ada program JLC (JNE Loyalty Card) yang telah memberi banyak benefit kepada UMKM. Lalu ada juga Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) untuk mendukung produsen makanan khas. Begitu juga Friendly Logistic untuk memudahkan bisnis UMKM”, papar Eri.

Menurut Eri, brand harus berproses, yang artinya harus belajar agar dapat bertahan melewati pandemi ini. “Kuncinya ada 3, yaitu kita harus update, berpikir positif dan optimis terhadap perubahan. Selain itu juga penting untuk persistence, jika produk tidak laku maka jangan mundur. Itu kurang lebih modal sebuah brand untuk bertahan dan berkembang,” tutup Eri.

Wah, info dari JNE ini sangat bermanfaat dan angin segar bagi UMKM dan brand lokal, ya? Apalagi buat teman-teman penulis atau yang suka mengirimkan buku ke pelosok tanah air, loh!

Nah, sahabat Smart Mom, itulah info dari aku mengenai apakah kamu sudah tertarik untuk meresensi buku? Semoga tulisan di atas bermanfaat, ya!

Baca Juga : Trik Jitu Berjualan di E-Commerce

Exit mobile version