Kebijakan larangan mudik dari pemerintah pada Lebaran kemarin mendorong peningkatan jumlah kiriman hingga 50% bagi JNE Palembang. Peningkatan tersebut didominasi oleh kiriman makanan khas, karena banyak warga Palembang di perantauan rindu akan makanan kampung halamannya.
Sudah sejak lama Kota Palembang, Sumatera Selatan, dikenal sebagai surganya kuliner, salah satunya yang terkenal adalah pempek. Popularitas dan kelezatan mpek-mpek asli buatan Palembang yang berbahan dasar tepung terigu dan ikan belida atau tenggiri ini, sudah tidak diragukan lagi.
Banyak masyarakat di seluruh Indonesia menyukainya. Bukan hanya warga asli Sumatera Selatan, namun pempek sudah menjadi makanan kesukaan banyak orang di berbagai daerah di seluruh Indonesia, terutama mereka yang tinggal di Pulau Jawa.
Baca juga : Harus Jadi Insan yang Lebih Baik Lagi setelah Peak Season Tertangani
“Alhamdulillah peak season Ramadhan dan Lebaran kemarin kami berhasil menanganinya dengan baik. Untuk peningkatannya sekitar 50%, di mana yang paling mendominasi paket makanan berupa pempek dengan tujuan kota-kota di Jabodetabek dan kota-kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta,” ujar Branch Manager JNE Palembang M. Daud, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (18/5/2021).
Menurutnya, selama Ramadhan dan Idul Fitri atau lebaran 1442 H kemarin, jumlah kiriman makanan khas Palembang termasuk di dalamnya pempek volumenya mencapai puluhan ton. Tujuan kiriman utamanya di Jabodetabek.