Budaya 3M, yaitu Memberi, Menyantuni dan Mengasihi anak yatim terus dilakukan oleh JNE. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana banyak anak-anak yatim baru yang sebagian orang tuanya meninggal karena Covid-19.
Sejak sang ayah meninggal dunia beberapa waktu lalu, Ditya sering murung dan diam-diam menangis di dalam kamarnya. Gadis 14 tahun itu tak menyangka bakal secepat itu kelihangan sang ayah tercinta. “Ayah meninggal karena Covid,” ucap Ditya lirih, selepas menerima santunan dari JNE, Sabtu (21/8/2021).
“Setiap hari masih teringat ayah. Sewaktu masih hidup aku dekat sama ayah ,” lanjut Ditya yang meneteskan air mata dengan bibir terkatup menahan kesedihan.
Ditya hanya salah satu dari anak-anak yatim yang mendapat santunan dari JNE dalam acara ‘Vakisnasi Covid-19 dan Santunan Anak Yatim’ di halaman Kantor Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. JNE memberikan donasi berupa uang tunai kepada para anak yatim yang diantaranya orang tua mereka meninggal karena Covid-19.
Baca juga : Ini Dia Pemenang JNEWS Online Writing Competition Season 2
Acara penyerahan donasi secara simbolis kepada 100 anak yatim tersebut dihadiri oleh Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, Wailkota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Camat Kecamatan Palmerah Firmanuddin dan Head EGD JNE Hari Purnama sebagai perwakilan dari JNE.
Sekda DKI Marullah Matali menyatakan, santunan kepada anak yatim di bulan Muharram sangat pas, terlebih ini berbarengan dengan program vaksinasi. “Kami merasa bangga di tengah upaya vaksinasi yang mendapat antusias tinggi dari warga Jakarta Barat, khususnya kecamatan Palmerah, terlaksana pula santunan kepada para anak yatim, yang diantaranya karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19,” ujarnya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya vaksinasi dan juga santunan kepada para anak yatim. Terima kasih kepada JNE, Bank DKI, Djarum Foundation dan juga yang lainnya,” tambah Marullah dalam sambutannya.
Baca juga : Kurir yang Dulu Sering Alami Ban Kempis Saat Delivery Kini Pimpin JNE Purwakarta
Sementara itu, menurut Hari Purnama, santunan yang diadakan bertujuan untuk membantu anak-anak yatim yang kehilangan orang tua mereka. “Dengan santunan ini memang tidak bisa menghapus kesedihan jiwa mereka yang ditinggal orang tuanya. Namun kami berharap paling tidak bisa sebagai sapu tangan menghapus air mata mereka, membantu meringankan kebutuhan hidup anak-anak itu,” ujarnya.
Walau raut wajah Ditya masih tampak sedih karena teringat ayahnya, namun seulas senyum mulai terlihat saat menerima santunan dari JNE. “Alhamdulillah, senang dan terharu banyak yang peduli dengan saya termasuk dari JNE. Terima kasih JNE semoga terus peduli dengan para anak yatim,” ujar Dyta.
Rasa senang karena mendapat santunan, juga diutarakan oleh Ismail (11 thn), anak yatim dari Kelurahan Jatipulo. “Terima kasih JNE, terima kasih juga kepada yang lainnya. Sangat senang karena dapat santunan, bisa untuk menambah biaya sehari-hari setelah bapak saya meninggal,” ujar Ismail yang ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya karena ayahnya juga menjadi salah satu korban keganasan Covid-19. *
Baca juga : Persiapkan Amalan Sebagai Bekal Akhirat