Penerapan digital marketing di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) menjadi hal yang sangat penting di era modern seperti saat ini, terutama ketika pandemi Covid-19 menyerang. Namun, tidak semua pelaku UMKM memahami betul penerapan strategi digital marketing yang baik dan benar.
SVP Digital Advertising and Banking Telkomsel Ronny W. Sugiadha menyebut bahwa keberlangsungan industri UMKM menjadi penting bagi Indonesia. Hal ini karena UMKM menyumbang kontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB negeri dan juga menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Maka dari itu, agar dapat bertahan di masa sulit seperti saat ini, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM sudah terhubung ke dalam ekosistem digital. Akan tetapi, target tesebut tidak semudah kelihatanya. Ronny pun menjelaskan bahwa sedikitnya ada tiga tantangan yang dihadapi oleh Industri UMKM di Indonesia.
“Tantangan buat Industri UMKM Indonesia salah satunya adalah kurangnya terapan internet. Kedua adalah kurangnya pengetahuan untuk menjalankan usaha secara online, serta kurangnya kemampuan dalam menyasar target audiens sesuai produk yang dijual,” terang Ronny dalam kegiatan webinar bertajuk Telkomsel Sinergi untuk Negeri beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Miss Konsepsi Digitalisasi UMKM, Apa Saja?
Langkah-langkah Digital Marketing
Maka dari itu, Ronny pun menyebut ada tiga hal yang harus dipahami oleh pelaku usaha agar produknya terjual maksimal, di antaranya:
1. Memahami konsumen
Sebelum kamu mengeluarkan produk, terlebih dahulu kamu harus memahami betul, bahwa produk dan jasa itu ditujukan kepada siapa. Jangan lupa untuk memberikan solusi pain points.
2. Memahami produk
Pada poin yang satu ini kamu harus mengerti bagaimana produk dapat hadis sebagai solusi bagi konsumen.
3. Tidak perlu disukai semua orang
Ketika ingin merilis sebuah produk, jangan pernah beranggapan produkmu disukan semua orang. Produk harus dapat menjawab kebutuhan atau pain point target pelanggan.
Baca Juga: Cerita Founder di Balik Pembuatan Haus! dan Tren Minuman Kekinian
Di samping ketiga poin tadi, kamu juga harus memahami yang namanya Marketing Funnel. Apa saja yang termasuk ke dalam Marketing Funnel? Yang pertama adalah Awareness, di mana audiens atau target pasar kamu harus mengetahui terlebih dahulu produk sebelum diluncurkan. Salah satu caranya adalah bisa dengan cara beriklan melalui media sosial, Word of Mouth, hingga memasarkan produknya melalui saluran televisi atau billboard apabila memiliki bujet berlebih.
Setelah produkmu dikenal oleh masayrakat, barulah masuk ke poin berikutnya, yakni Consideration. Pada tahap ini kamu harus memastikan apakah masyarakat tertarik terhadap produkmu atau tidak. Mengapa? Karena kamu bukan satu-satunya orang yang mengeluarkan produk tersebut. Ada banyak kompetitor di luar sana yang memiliki produk sejenis.
Masuk ke tahap berikutnya ada Conversion. Pada tahap ini masyarakat sudah mulai membeli produk yang kamu jual. Kalau sudah begitu, masuk ke tahap berikutnya, yakni Loyalty. Nah, pada tahap ini bagaimana caranya konsumen tersebut terus menerus menggunakan produk yang kamu jual dan melakukan pembelian ulang.
Jika konsumen mulai menyukai produk yang kamu jual, jangan lupa untuk maintenance konsumen dengan cara memberikan loyalty point atau hal-hal yang sifatnya promosi. Dan untuk tahap terakhir yang menjadi goal semua marketers adalah Advocacy, di mana pada tahap ini konsumen akan memberikan testimoni terhadap produk yang kamu jual.
Baca Juga: Tips Memilih Kemasan Makanan yang Aman untuk Dikirim