Rasa cemas, khawatir, stres dan merasakan gejala yang mirip Covid-19 merupakan contoh dari keluhan psikosomatis di masa pandemi. Menurut Psikolog Klinis, Indah Sundari, keluhan psikosomatis adalah contoh tantangan mental yang meningkat secara signifikan selama pandemi.
“Artinya, seseorang bisa merasa sakit secara fisik tetapi tidak terdapat gejala fisik. Hal ini biasanya disebabkan oleh stres, panik, ataupun cemas. Burnout juga menjadi tantangan mental lainnya,” jelas Indah melalui keterangan yang dikutip Senin (14/2/2022).
Baca juga: Ini Empat Fakta Menarik Kaya Toast, Ternyata Bukan Terbuat dari Buah Srikaya
Untuk mencegah psikosomatis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merelaksasi diri. Salah satunya adalah dengan berkegiatan mengisi waktu luang seperti olahraga atau melakukan hobi.
Indah pun membagikan tips agar masyararakat bisa lebih mudah menjaga kesehatan mental dari rumah. Seperti misalnya dengan belajatr melukis atau membuat kerajinan tangan.
“Melakukan aktivitas seperti melukis ‘paint by numbers’ atau membuat kerajinan tangan, misalnya, dapat membantu mengembalikan energi positif sehingga produktivitas bisa ikut meningkat,” kata Indah.
Di e-commerce seperti Tokopedia, produk paint by numbers atau alat lukis lainnya serta peralatan kerajinan tangan masing-masing meningkat hampir 2x lipat sepanjang 2021 dibandingkan tahun 2020.
Cara lain untuk mencegah keluhan psikosomatis adalah dengan menulis jurnal harian atau membaca. Dengan menulis jurnal harian dapat membantu seseorang untuk mengurai emosi-emosi negatif agar lebih mudah dipahami.
“Selain menulis, perbanyak kegiatan membaca buku, contohnya terkait pengembangan diri,” saran pendiri Aditi Psychological Center ini.
Selain itu, masyarakat juga perlu untuk selalu terhubung dengan orang-orang terdekat untuk berbagi cerita. Menurut Indah dengan begitu kita bisa merasa lebih tenang dan tidak merasa sendirian. Bahkan dukungan teman atau keluarga bisa membantu menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Indah mengatakan ada beberapa tanda peringatan awal yang menunjukkan seseorang harus mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental.
“Misalnya, kualitas tidur dan nafsu makan terganggu, produktivitas menurun karena tidak fokus dan lain-lain,” ucapnya.
Baca juga: Marak Pemerasan Berkedok Ketabrak, Jangan Lupa Pentingnya Dashcam
Saat mengalami situasi seperti itu, Indah mengatakan itu adalah sinyal untuk “istirahat” dari rutinitas.
“Termasuk bekerja, untuk melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran kita bisa recharged kembali,” ujar Indah.
Indah menganjurkan masyarakat untuk rutin berolahraga yang menyenangkan seperti yoga atau lari pagi. Aktivitas olahraga bisa membuat tubuh lebih segar dan badan lebih relaks setelahnya.