Persaingan pangsa pasar smartphone di Indonesia sangat ketat. Namun, Oppo berhasil keluar sebagai nomor satu dan menjadi penguasa pasar ponsel di Indonesia sepanjang tahun 2021. Ya, setidaknya hal tersebut yang diungkap oleh IDC dalam laporan terbarunya.
Melalui laporan tersebut, IDC mengungkap bahwa Oppo setidaknya telah mengapalkan 8,5 juta smartphone pada 2021. Angka tersebut meningkat dibanding 2020, di mana pada saat itu pengapalan smartphone Oppo hanya 8,2 juta unit. IDC pun menjelaskan bahwa saat ini Oppi telah menguasai sekitar 20,8% market share smartphone Indonesia.
Dikatakan oleh Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia, Oppo sebelumnya sempat turun dari peringkat vendor smartphone nomor satu di Indonesia dan digeser oleh Vivo pada tahun sebelumnya. Oppo pun mencatat pertumbuhan YoY sebesar 3% dan menaruh fokus lebih besar di segmen low-end.
Dengan menaruh fokus pada low-end, vendor ponsel asal China ini pun emnjadi penguasa pasar low-end di tahun 2021 dengan market share sebesar 28%, lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang hanya 24%.
Baca Juga: Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harga Realme GT 2 Pro
“Oppo memiliki lebih sedikit smartphone 5G pada portfolionya, dibandingkan pemain-pemain top lain di tahun 2021. Sebagian besar smartphone Oppo yang berada di rentang harga USD 400 ke atas memiliki kapabilitas 5G, tetapi tidak banyak yang memiliki fitur serupa pada rentang harga di bawahnya,” jelasnya dalam keterangan resminya.
Pangsa pasar smartphone di Indonesia memang dikuasai oleh vendor dari China. Selain Oppo, ada juga Xiaomi yang kini menempati urutan ke-dua dengan pangsa pasar mencapai 19,8%. Menurut laporan IDC, sepanjang tahun 2021, Xiaomi sukses mengapalkan 8,1 juta ponsel ke Indonesia, naik dari 6 juta unit pada 2020. Hal tersebut membuat angka pertumbuhan Xiaomi mencapai 34,2% dan menjadikannya lebih tinggi dibanding vendor lain.
“Pertumbuhan ini didukung oleh ekspansi penjualan offline Xiaomi yang terus berlanjut, ditambah meningkatnya pengiriman pada sub-brand mereka, Poco. Seri Redmi 9 menjadi kontributor terbesar dari pengiriman tahunan Xiaomi. Ditambah lagi, Xiaomi sukses mengembangkan portofolio mid-range mereka (USD 200 < USD 400) secara signifikan dengan bantuan Redmi Note 10 dan seri X3 dari Poco,” jelas Vanessa.
Lanjut di posisi tiga, ada Vivo yang pengapalannya mencapai 7,4 juta unit smartphone pada tahun 2021. Angka pengapalan tersebut bisa dibilang menurun dibangdingkan dengan tahun lalu yang sukses mengapalkan 9,3 juta unit. Oleh karenanya, pangsa pasar Vivo di Indonesia sekitar 18,1% dengan pertumbuhan minus 20,2%.
Baca Juga: Galaxy A53 5G dan Galaxy A33 5G: Pengalaman Mobile yang Awesome dan Terjangkau
Di posisi keempat ada vendor ponsel asal Korea Selatan, yakni Samsung. Bila dibandingkan dengan tahun 2020, pengapalan Samsung naik pada 2021, yakni dari 6 juta unit menjadi 7,2 juta unit smartphone. Untuk pangsa pasarnya, Samsung saat ini menguasai sekitar 17,6% dengan nilai pertumbuhan 19,5% YoY.
“Samsung Galaxy Z Fold3 menjadi kartu as Samsung dalam menguasai segmen ultra-premium (> USD 1.600). Model Galaxy A52s juga membantu Samsung dalam memperkuat posisinya di segmen mid to high-end (USD 400 < USD 600),” kata Vanessa.
Lanjut di posisi ke-lima ada Realme dengan pangsa pasar 12,2% dan pengapalan mencapai 5 juta unit. Angka tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2020 yang pengapalannya mencapai 5,2 juta unit, membuat pertumbuhannya minus 3,3%.
“Realme C11 (2021) merupakan model yang paling laku terjual dan merupakan versi terbaru dari Realme C11 sebelumnya, namun menggunakan chip dari UNISOC untuk menjaga kestabilan pasokan. Selain menghadapi tantangan pasokan, Realme juga melakukan transformasi saluran distribusi untuk membangun operasional yang lebih tangguh seiring dengan usaha Realme melakukan diversifikasi portfolio mereka,” terang Vannesa.