Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, meminta masyarakat melakukan mudik lebih awal, dan sebisa mungkin sudah dilakukan sejak saat ini.
Firman mengatakan, pembagian mudik di awal waktu perlu dilakukan. Sehingga, potensi kemacetan menjelang Hari Raya Idulfitri pada 28 hingga 30 April bisa berkurang.
“Dengan membagi habis, makin banyak waktu berangkat, semakin sedikit beban yang ada di jalan,” ujar Firman.
Menurut Firman, dari prediksi sebanyak 85,5 juta masyarakat diprediksi mudik tahun ini dan 47 persen di antaranya melalui jalur darat.
BACA JUGA : Diprediksi Macet Parah, Jokowi Minta Hindari Puncak Arus Mudik
Sementara, jumlah kendaraan roda empat yang melalui jalur darat diprakirakan mencapai 23 juta.
Firman menyebut kendaraan roda empat dipastikan tidak dapat tertampung dengan baik di jalan tol. Dia pun menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas seperti ganjil genap (gage), one way, contra flow, dan pembatasan waktu operasi kendaraan berat.
“Perlu kami sampaikan agar masyarakat bisa paham apa yang menjadi dasar pertimbangan kami menerapkan kebijakan untuk menambah kapasitas jalan maupun mengurangi jumlah volume kendaraan yang ada di jalan, tujuannya adalah kelancaran lalin itu sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut, Firman mengingatkan agar para pemudik tertib di jalan. Dia juga meminta agar masyarakat mematuhi arahan petugas di lapangan.
“Kami hanya menitipkan mari tertib di jalan. Saya perlu informasikan bahwa evaluasi lebaran yang lalu kenapa terjadi kemacetan. Pertama kita harus menyadari bahwa ada ketidakdisiplinan kita semua. Contohnya berebut ketika akan masuk ke kapal pada saat penyebrangan. Moga-moga besok tidak terjadi,” kata Firman.
Senada dengan Firman, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi juga menyatakan bahwa terdapat potensi besar pergerakan masyarakat sehingga akan dilakukan beberapa manajemen rekayasa lalu lintas.
BACA JUGA : Cegah Korban Jiwa, Kemenhub Sediakan Mudik Angkut Motor Gratis via KA Logistik
Pada periode Angkutan Lebaran 2022, Dirjen Budi mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik dan balik selama puncak arus agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas.
Dirjen Budi menjelaskan selama periode Angleb 2022, akan dilakukan kebijakan ganjil genap sekaligus one way yang teknisnya akan dilakukan oleh Korlantas Polri.
Menurut Dirjen Budi, potensi pergerakan Jabodetabek dinilai akan banyak muncul hingga ke arah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Kami sudah setuju untuk target Angkutan Lebaran tahun ini yaitu keselamatan dari segi Covid 19 dan kelancaran lalu lintas,” kata Dirjen Budi.