Modal menjadi kendala utama saat seseorang ingin memulai sebuah bisnis. Dalam anggapan sebagian orang, memulai sebuah usaha pastinya membutuhkan modal finansial yang tidak sedikit. Anggapan tersebut akhirnya menjadi batu halangan untuk melangkah mewujudkan mimpi berbisnis. Padahal kamu bisa saja memulai bisnis modal minim loh!
Co-Founder dan CEO Ternak Uang Raymond Chin berbagi tips untuk para pemula yang ingin memulai bisnis namun minim modal.
Baca juga: Cara Memulai Bisnis yang Benar bagi UMKM
Menurut Raymond ada sejumlah hal yang harus diperhatikan untuk memulai bisnis dengan modal minim, yaitu:
1. Riset
Riset diperlukan untuk validasi, apakah ide kamu akan bekerja atau tidak. Dalam praktiknya, riset terbagi dua, yaitu riset pasar dan riset kompetitor.
“Riset pasar fokus ke survei konsumen, sedangkan riset kompetitor bisa dengan menganalisa lalu membandingkan kekurangan dan kelebihan produk kompetitor dengan produk yang akan dijual,” jelas Raymond.
Seandainya banyak kompetitor di sekitar, fokus ke USP (Unique Selling Proposition), yaitu keunikan atau hal yang membedakan produk yang akan kita tawarkan.
Baca juga: Kisah Neysa Mendirikan Havilla Gourmet Tea, Berawal dari Hobi Ngeteh
2. Produk
Untuk memulai bisnis, usahakan anti stok barang dengan jumlah yang banyak. Ciptakan minimum viable product (MVP) untuk mendapatkan feedback dari konsumen, sehingga kita mengetahui apa yang diinginkan konsumen.
Kemudian, untuk besaran margin keuntungan dari modal, Raymond merekomendasikan keuntungan di kisaran 50 persen.
“Tapi untuk pemula, dipersilakan untuk memperkecilnya lagi,” kata Raymond.
3. Pemasaran
Ada tiga hal yang perlu ditekankan pada bagian pemasaran. Pertama, perhatikan fondasi bisnis, seperti logo. Kedua, komunikasi yang baik, termasuk dengan suplier dan konsumen. Ketiga, pasarkan lewat jalur organic channel dengan menggunakan platform media sosial.
Kemudian, jangan malu untuk menjemput bola, coba tawarkan produk yang dijual kepada orang terdekat.
Baca juga: Pengen Cuan di Tengah Pandemi, Bisa Lirik Franchise Apotek K-24
4. Operasional
Pada dasarnya, operasional bisnis disokong oleh kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menggerakkan bisnis, termasuk urusan administrasi.
Setelah proses administrasi beres, catat pemasukan dan pengeluaran. Lalu, catat inventori, juga stok barang.
“Biar simpel, sebenarnya mengusahakan agar perputaran bisnis lebih cepat,” saran Raymond.