Di tengah persaingan yang semakin ketat, JNE Cabang Madiun, Jawa Timur, terus melakukan terobosan dan inovasi serta menggenjot promo serta melakukan re-branding ke seluruh kantor sub agen. Tujuannya untuk terus menjadi yang terdepan dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat di kawasan bagian selatan Jawa Timur ini.
Menilik sejarahnya, JNE Cabang Madiun sudah berdiri pada 2002 silam. Kala itu, baru memiliki 1 karyawan yakni Andri Wicaksono yang sekarang menjabat sebagai branch manager-nya. Kala itu Andri sudah bekerja di JNE Pusat, dan memutuskan pulang kampung ke Madiun untuk mengembangkan JNE di kampung halamannya.
“Sejak 1995, saya bekerja di JNE Pusat Jakarta. Nah, 2002 saya mudik ke Madiun dan mendirikan kantor cabang JNE karena waktu itu JNE mulai gencar membuka cabang-cabang di daerah. Awal berdiri saya bekerja sendirian, bahkan harus mengantarkan kiriman ke lima kabupaten,” ujar Andri kepada JNEWS, Sabtu (5/9/2020).
Meski hanya seorang diri, dengan semangat yang tinggi karena ingin terus maju dan berkembang, Andri terus bekerja mengantarkan paket kiriman dengan tidak lupa mengembangkan jaringan dan kemitraan. Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan perekonomian yang ada di wilayah JNE Cabang Madiun, yang meliputi Kabupaten Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan dan Kabupaten Madiun, kini total jumlah karyawan JNE Cabang Madiun sudah mencapai 110 orang. “Karyawan mitra dari 7 kantor sub agen dan 97 konter penjualan sekitar 320 orang. Jumlah kiriman baik inbound maupun outbound sudah cukup tinggi,” ungkap Andri.
Baca Juga : JNE Solo Dorong UMKM Inovatif Dalam Packaging
Dalam proses operasional hariannya, JNE Cabang Madiun didukung oleh berbagai insfrastruktur yang sudah memadai, di antaranya 1 gudang outbound, 1 gudang inbound dan puluhan mobil operasional serta ratusan motor operasional para rider (kurir). “Alhamdulillah, dari tahun ke tahun JNE Madiun terus berkembang dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat luas. Sejak 2 tahun lalu kami sudah membentuk ‘Rumah UMKM’ dengan puluhan anggota yang terus aktif,” terang Andri.
Selama ini, JNE Madiun menjalin kemitraan dengan UMKM, seperti menggelar acara pelatihan ‘Ngajak Online’ menggelar workshop dan acara yang lainnya. Pelaku UMKM di sana memiliki potensi besar dan akan terus digarap dan diberi support agar bisnis mereka maju.
Terkait kompetitor yang ada, menurut Andri, persaingan di Madiun sangat ketat, baik pemain lama maupun pemain baru terus mengembangkan agen dan sub agennya. Para kompetitor terus membidik JNE dengan berbagai cara seperti banting ongkos kirim dan sebagainya. Meski demikian JNE masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat Madiun dan sekitarnya.
“Bersyukur JNE masih mendominasi, tetapi kami tidak akan terlena. Bersama seluruh tim akan terus bekerja keras dan solid agar JNE tetap berada di hati masyarakat. Di masa pendemi Covid-19 kami juga tetap solid agar bisa mengantarkan kiriman tepat waktu serta terus memaksimalkan potensi yang ada,” pungkas Andri. *