JNEWS – Pematangsiantar atau sering disebut Siantar merupakan sebuah kota di Sumatera Utara yang berjarak 128 KM dari kota Medan dan 50 KM dari kota Parapat. Karena kerap dilintasi wisatawan yang hendak pergi ke Danau Toba, Siantar juga dikenal sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya.
Dengan status sebagai kota perlintasan yang terletak di Jalan Raya Trans Sumatera, Siantar sangat strategis dan terus berdenyut selama 24 jam. Tercatat, kota ini memiliki 8 hotel berbintang, 10 hotel melati dan 268 restoran. Tak heran apabila sektor perekonomiannya terus meningkat dan berimbas pada daya beli masyarakatnya. Hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi JNE Cabang Siantar.
“Kota Pematangsiantar secara geografis sangat strategis, yang merupakan pintu gerbang menuju daerah wisata Danau Toba. Di sini juga merupakan pusat koleksi dan distribusi kawasan hinterland-nya, terutama komoditas hasil pertanian, perikanan, peternakan dan sebagainya,” ujar Marketing Head JNE Medan, Nur Fatiha Utami Nasution, saat berbincang dengan JNEWS, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Kisah Pengantar Paket di Istana Maimun, Medan
Potensi lainnya, ungkap Srikandi yang akrab disapa Tami ini, Kota Pematangsiantar juga memiliki sektor industri baik skala kecil, menengah bahkan besar. Begitu juga dengan pusat-pusat perdagangan, baik pasar tradisional dan pasar modern. Kondisi tersebut didukung oleh kedudukan Kota Pematangsiantar sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Utara.
“Selama ini JNE Siantar terus berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di sana. Salah satunya dari sektor wisata di mana JNE bekerja sama dengan pusat oleh-oleh dan UMKM yang ada di Siantar,” terang Nur Fatiha.
Sementara terkait potensi dari sektor UMKM banyak produk yang dikembangkan seperti hasil pertanian dari kebun teh di kawasan Sidamanik dan sekitarnya. “Produk lainnya adalah kain Ulos. Banyak pengrajin kain Ulos di sana. Untuk kuliner, ada selai srikaya dan roti ketawa yang merupakan makanan oleh-oleh khas Pematangsiantar. Meski saat ini kondisi di Pematangsiantar persaingannya juga cukup ketat, namun JNE optimis akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” tandas Nur Fatiha.
JNE Cabang Siantar yang berdiri pada 2004 silam, saat ini berada di bawah operasional JNE Cabang Utama Medan dan kini sudah mempekerjakan 20 karyawan. Adapun area operasional mencakup Kota Pematangsiantar dan beberapa wilayah di Kabupaten Simalungun, serta didukung oleh 16 agen untuk melayani para pelanggan. *
Baca juga: 10 Tempat Menarik di Indonesia yang Sudah Terkenal di Dunia