Pulau Weh dijuluki sebagai surga di ujung barat Indonesia karena pemandangannya yang memesona dan kondisi alam masih alami. Selain keindahan alam, ada sejumlah daya tarik seperti adanya spot diving yang menjadi magnet bagi wisatawan backpacker lokal dan mancanegara untuk berwisata ke pulau ini.
Letak geografis pulau di ujung barat Indonesia ini ada di Laut Andaman. Di laut ini merupakan dua tempat kelompok kepulauan yaitu Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nikobar yang tersebar dalam satu garis dari Sumatra hingga lempeng Burma.
Luas Pulau Weh termasuk kecil yakni 120,7 km². Kendati demikian, ada banyak pegunungan yang mengelilinginya. Puncak tertinggi di Pulau Weh adalah gunung berapi fumarolik yang memiliki ketinggian 617 meter (2024 kaki). Sedangkan di kedalaman sembilan meter dekat dengan Kota Sabang, ada fumarol bawah laut yaitu lubang di dasar laut yang mengeluarkan asap.
Keindahan pulau ini makin bertambah karena dikelilingi empat pulau kecil, yaitu Rondo, Klah, Rubiah, dan Seulako. Di antara keempatnya, yang paling terkenal di kalangan wisatawan adalah Rubiah. Pulau Rubiah sering menjadi lokasi menyelam karena memiliki sejumlah terumbu karang yang menarik.
Sejarah Singkat Pulau Weh
Pulau Weh sering juga disebut dengan Pulau We. Namun, terkadang ada juga yang menyebut pulau ini sebagai Pulau Sabang. Ini dikarenakan karena Kota Sabang sebagai pintu gerbang ujung barat dari Indonesia ada di pulau tersebut.
Menurut bahasa Aceh, “weh” artinya pindah. Berdasarkan sejarah yang beredar secara turun temurun, awal mula pulau ini adalah satu kesatuan dengan Pulau Sumatra.
Diperkirakan terjadi gunung meletus pada zaman Pleistosen (11 ribu tahun lalu), sehingga pulau ini terpisah dari Sumatra. Pulau Weh sendiri memiliki dua teluk yang dalam juga terlindungi, yakni Balohan dan Sabang. Kedua teluk tersebut fungsinya sebagai pelabuhan alam dan juga sumber air bersih karena memiliki letak strategis.
Perjalanan para pedagang memasuki ke Indonesia tidak lagi melalui jalur selatan (Selat Sunda), ini diperkirakan setelah Terusan Suez dibuka di tahun 1869. Rute yang ditempuh lebih ke arah utara yakni Selat Malaka, yang berarti mereka melalui Pulau Weh.
Baca juga: Rumah Adat Aceh: Keunikan dan Makna dalam Arsitekturnya
Transportasi dan Akomodasi menuju Pulau Weh
Terletak di ujung barat Indonesia, bagaimana cara menuju ke Pulau Weh? Untuk ke pulau ini, ada beberapa beberapa jenis moda transportasi yang bisa digunakan. Bagi para backpacker, ini bisa dijadikan panduan untuk mengecek harga dari transportasi tersebut yang sesuai dengan bujet.
1. Menuju Pelabuhan Ulee Lheue dari Hotel
Ke Pulau Weh berarti harus menyeberang ke Kota Sabang. Untuk bisa menyeberang, berarti harus berangkat dari Pelabuhan Ulee Lheue.
Cara ke Pelabuhan Ulee Lheue dari hotel bisa menggunakan ojek online. Lokasi pelabuhan ini jaraknya tidak jauh dari pusat kota. Jarak yang tepat beserta harganya tentunya akan menyesuaikan lokasi tempat menginap.
2. Menuju Pelabuhan dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda
Bandara internasional Banda Aceh ini terletak di Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar. Menuju pusat kota, waktu tempuhnya kurang lebih satu jam.
Alternatif transportasi dari bandara menuju pelabuhan ada lima, yaitu:
- Taksi
- Labi-labi (kendaraan khas Aceh)
- Transportasi online
- Damri
- Becak motor
Untuk harganya sendiri menyesuaikan dengan jenis moda transportasi yang dipilih. Damri dari bandara menuju Banda Aceh Rp20.000/orang, becak motor bisa nego harganya, labi-labi memiliki harga khusus carter. Sayangnya untuk becak motor dan labi-labi, wisatawan harus keluar area bandara untuk bisa menemukannya.
3. Dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju Pelabuhan Balohan
Setelah tiba di pelabuhan, ada dua jenis kapal yang melayani penyeberangan menuju Pelabuhan Balohan Kota Sabang, yaitu kapal express Bahari dan kapal feri.
Dalam sehari, ada tiga feri yang berlayar dari Pelabuhan Ulee-Lheue (Banda Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Pulau Weh), yakni pukul 08.00, 11.00, dan 16.00. Harga tiket Rp25.000, dengan lama perjalanan 2 jam.
Untuk kapal cepat, dalam sehari ada dua jadwal keberangkatan yaitu di pukul 08.00 dan 14.30. Harga tiketnya Rp85.000. Dengan harga tersebut, wisatawan bisa tiba lebih cepat dengan durasi waktu perjalanan 45 menit.
4. Penginapan dan Sewa Kendaraan di Sabang
Tidak perlu khawatir perkara penginapan dan sewa mobil di Sabang. Di Kota Sabang, ada banyak penginapan sekelas Reddoorz dengan harga mulai dari Rp100.000 hingga villa di tepi pantai. Cara memesannya pun sangat mudah, cukup buka aplikasi booking online.
Untuk sewa kendaraan termasuk mudah juga. Keluar dari kapal, sudah banyak warga yang menawarkan penyewaan mobil dan motor. Harga penyewaan sendiri tergantung dari negosiasi dengan jasa penyewaan.
Kegiatan Seru di Pulau Weh
1. Menyelam di Pulau Rubiah
Kegiatan seru yang tidak boleh dilewatkan saat berada di pulau ini adalah menyelam atau diving. Taman laut Rubiah adalah surga bagi para penyelam. Di taman laut ini, terumbu karangnya masih terjaga dan tidak terkena dampak tsunami. Pesona bawah lautnya sangat memesona dan sayang untuk dilewatkan. Menuju pulau ini cukup menggunakan perahu motor selama kurang lebih 20 menit dari Pulau Weh.
2. Berkunjung ke Titik Nol Kilometer
Hutan wisata yang terletak sekitar lima kilometer dari Pantai Iboih, ada monumen setinggi 22,5 meter yang merupakan penanda titik di paling barat Indonesia. Selain bisa swafoto di titik Nol Kilometer, wisatawan juga bisa menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam dengan latar hamparan laut Samudra Hindia.
3. Fish Spa Alami
Tepatnya di hulu Gunung Sarung Keris, bagian selatan dari pulau ini, siapkan sandal gunung terbaik untuk bisa melintasi sungai yang menuju air terjun Pria Laot. Ada kolam yang terletak di bawahnya yang cocok untuk berenang dan berendam sambil menikmati sensasi terapi ikan alami. Mengapa dikatakan fish spa alami? Karena ikan yang berada di kolam tersebut adalah jenis garra rufa, yang memakan sel kulit mati.
4. Bangkai Uap dan Gunung Berapi di Bawah Laut
Selain memiliki taman laut yang memesona, di bawah laut dekat pelabuhan Sabang, ada bangkai kapal uap di kedalaman 14 meter. Karena letaknya cukup dangkal, lokasi bangkai ini bisa dikunjungi oleh penyelam dari berbagai level. Menariknya di seluruh badan kapal, penyelam bisa menikmati keindahan binatang-binatang makro (berukuran kecil) yang hidup di bangkai kapal tersebut.
Setiap selepas Jumat, ada dive trip sore hari di mana penyelam diajak untuk melihat gunung berapi di bawah laut dengan batas maksimal kedalaman 10 meter. Ada gelembung sulfur di bawah air yang hangat di Teluk Pria Laot.
Baca juga: Rute Perjalanan Pulau Komodo: Tip untuk Merencanakan Liburan yang Tak Terlupakan
Keindahan pemandangan alam Pulau Weh tidak kalah dengan pulau lainnya di wilayah Indonesia. Ulasan di atas bisa dijadikan referensi bagi para backpacker yang akan mengunjungi pulau tersebut baik solo traveling maupun bersama teman-teman.