JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus HUT JNE 33 Tahun

GASSS TERUS SEMANGATNYA

Kang Maman, Penulis Buku dan Pegiat Literasi

by Redaksi JNEWS
20 November 2023
Plus minus mengirim barang dengan kargo
Share on FacebookShare on Twitter

PATAH, dalam banyak makna, kerap dihadapi dan dialami manusia. Menyerah, putus asa, kehilangan gairah dan semangat karena merasa cobaan dan hadangan begitu dahsyat menerpa dan tak kuasa lagi dihadapi. Patah hati karena yang dikasihi sepenuh hati ternyata tak melirik sama sekali. Bertepuk sebelah tangan. Putus dan gagal harapan, karena bencana yang melanda sungguh teramat meluluhlantakkan dan berlangsung tidak singkat. Bayangkan, pandemi Covid19 hampir berlangsung selama tiga tahun, merenggut banyak nyawa orang-orang terkasih dan seperti mengubur harapan akan masa depan. Pintu-pintu asa seolah ditutup dan tertutup.

Lalu, apakah kita harus mati dalam hidup? Tamat sebelum berakhir?

Aku teringat semangat gambaru masyarakat Jepang yang negaranya “akrab” dengan bencana alam. Saat berada di sana, tanah tempat berpijak berguncang-guncang bukan sesuatu yang aneh dan langka. Teramat akrab, bahkan. Luluh lantak oleh “amuk alam” bukan kejadian satu-dua kali.

Tapi, mereka hadapi semua itu dengan tenang, teratur dan terkendali. Bukan berarti leyeh-leyeh, seraya mengeluh, “Mau bagaimana lagi, ini sudah takdir alam”, lalu “mundur teratur dan terkendali” dalam barisan panjang menyerah dan pasrah, kemudian mengiba-iba meminta donasi dan pertolongan pada warga dunia.

Sebaliknya, dengan semangat gambaru, mereka melakukan segala daya dan upaya, selelah dan sepahit apa pun itu, untuk menyelesaikannya dan mencapai yang terbaik. Berjuang mati-matian, bekerja bersama hingga batas kemampuan paling ujung untuk menghadapi semuanya. Peluluhlantakan oleh alam, tak meluluhlantakkan semangat mereka, bahkan sebaliknya, menaikkan semangat berjuang bersama menjadi berlipat-lipat ganda.

Hidup ini memang tumpukan masalah, memang susah, jangan jadi cengeng. Begitu pesan dan kesan yang disampaikan lewat semangat gambaru. Mau menghadapinya dengan perasaan gampang dan enak-enak saja, ya “gasss terus semangatnya!”

Mau menegakkan keadilan, mau meningkatkan sales, mau meraih prestasi di bangku sekolah atau di lapangan olahraga, ya berjuang, belajar dan berlatih mati-matian. Tidak ada tawar-menawar.

Di medan perang, mereka tampil sebagai kamikaze (“angin Ilahi”, berjuang dengan gagah dan berani mati, menumbukkan pesawat terbang yang mereka tumpangi pada sasaran, demi menjaga kehormatan). Di dunia bisnis, dikenal sebagai kaizen, terus melakukan perbaikan berkesinambungan untuk mencapai kesempurnaan dalam bekerja dan menghasilkan produk berkualitas. Pada praktiknya, kaizen menempatkan kualitas yang harus diperjuangkan dengan penuh semangat, pada prioritas tertinggi.

Dengan semua itu, ditambah “modal” penunjang, seperti bersikap benar dan penuh tanggung jawab; ksatria yang pemberani sekaligus murah hati; mencintai, santun, hormat dan tulus pada sesama; mengabdi dan loyal, serta tak putus menjaga martabat dan kehormatan, kita bisa melihat gambaran Jepang hari ini. Gambaran sebuah bangsa, yang warganya ketika berpamitan untuk berpisah, saling berucap “gambare” — semangat saling mengingatkan untuk terus bekerja keras hingga tujuan tercapai. Memicu semangat dengan teriakan “gambare” atau “gambatte”, agar atlet-atletnya bisa memenangkan pertandingan.

*

PELAJARAN hidup semacam ini, juga sebenarnya mengalir deras dalam kehidupan sehari-hari di negeri ini. Betapa sering kita mendengar nasihat, bahwasanya masalah bukan untuk dihindari. Sebaliknya, harus dihadapi, karena begitulah cara Pemilik Semesta  menyayangi kita. Bukan dengan cara menghilangkan masalah atau meringankan masalah. Tapi, memicu kita untuk terus menguatkan jiwa dengan penuh semangat dan keyakinan, sehingga sedahsyat apa pun masalah yang dihadapi, kita bisa tetap bertahan dan tak menyerah. Pundak kita akan semakin kuat dan kokoh, karena beratnya beban yang ditaruh di atasnya.

Jalan yang terbentang di hadapan kita, tidak dimuluskan dan dimudahkanNya, agar kelak ketika kita berhasil melewatinya, akan meninggalkan goresan kenangan yang penuh kesan, istimewa dan tak bisa terlupakan.

Ya, semesta di Zamrud Katulistiwa ini memberi kita sinar matahari yang kerap teramat terik, gelombang samudera yang kerap teramat dahsyat, deras hujan yang tak jarang meninggalkan genangan dalam, dan panjang kemarau yang meninggalkan retakan-retakan di tanah yang kita pijak, ditambah guncangan alam berulang-ulang karena berada di wilayah Cincin Api Pasifik, tempat pertemuan tiga lempeng tektonik dunia.

Dengan semangat yang terus di-gasss, pantang menyerah, kita yakini bahwa semua itu dibutuhkan agar kita punya kekuatan dahsyat dalam menghadapi segala hal. Agar kita tahu cara bersyukur ketika menatap hamparan pemandangan indah hutan rimbun nan hijau, garis pantai dan kekayaan bawah laut yang luar biasa, barisan pegunungan pembawa angin  dan hembusan hawa kedamaian, sungguh sepenggal surga yang diturunkan ke bumi dan ditempatkan di negeri ini.

Ibuku pernah mengingatkan, “Nak, kita butuh air mata untuk bisa menikmati indahnya hidup.” Karenanya, perih seperih apa pun, pedih sepedih apa pun, jangan biarkan dirimu larut dalam kepedihan berkepanjangan dan patah berkeping-keping. Gasss terus semangatmu juga gasss terus semangatnya orang-orang di sekeliling kamu. Percayalah, dengan semangat yang terus di-gasss, hidup ini akan terasa indah.

Klise dan terdengar membosankan. Sebagaimana orang-orang asing yang berkesempatan belajar dan tinggal di Jepang kala mendengar semangat gambaru yang tak putus-putus ditanamkan di hati dan jiwa warga Negeri Matahari Terbit itu. Terasa teramat membosankan.

Aku pun percaya itu. Kalau hanya diucapkan, akan sangat membosankan. Tapi kalau dimengerti dan dilakoni dalam kehidupan sehari-hari, sungguh terasa indah dan nikmatnya. Memberi manfaat bukan cuma untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk sesama dan semesta.

Jadi, ayo #GasssTerusSemangatnya !!!

*

Tags: artikel kang mamanhut jne 33Kang MamanSemangat
Share215Tweet134
Next Post
Aplikasi dan Platform Terbaik untuk Belajar Coding

Aplikasi dan Platform Terbaik untuk Belajar Coding

TERKINI

Elfa Maulia Putri, perintis jenama lokal "Askarakayu"

Askarakayu, Berkreasi Didorong Masa Pandemi

21 August 2025
Tempat Wisata di Tidore: Alam, Bahari, Sejarah

11 Tempat Wisata di Tidore: Alam, Bahari, dan Sejarah

21 August 2025
festival pacu jalur

Festival Pacu Jalur 2025 Dibuka, Dongkrak Ekonomi Setempat

21 August 2025
Qris kini bisa digunakan di Jepang

Kabar Gembira, QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang

21 August 2025
Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

Lokasi Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

20 August 2025
Tristan da Cunha: Pulau Terpencil yang Dihuni

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil di Dunia yang Masih Dihuni Manusia

20 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal