JNEWS – Tentang semangat juang, Sirilus Siko, kurir disabilitas JNE Surabaya, memberikan teladan penting untuk tidak menyerah pada keadaan hidup. Selain sehari-hari bekerja sebagai kurir di kawasan Surabaya Timur, Sirilus juga tercatat aktif sebagai pesepak bola penyandang disabilitas yang berprestasi, bahkan pernah mewakili Indonesia di kancah internasional Antarlive Challenge Cup Malaysia.
Bagi Sirilus ketiadaan kaki sebelah kanan yang merupakan bawaan sejak lahir bukan halangan untuk tetap berkarya memberikan yang terbaik kepada perusahaan tempatnya bekerja. Ia bersyukur telah diterima menjadi bagian dari keluarga besar JNE Surabaya selama ini, dan untuk itu bertekad kuat dan pantang menyerah untuk bekerja sebaik mungkin.
“Perasaan saya sangat senang dan bangga bisa bergabung dengan JNE yang men-support atau membuka peluang bagi penyandang disabilitas seperti saya untuk bekerja sesuai dengan kemampuan yang bisa saya jalankan,” ujar Sirilus saat berbincang dengan JNEWS, Senin (15/4/2024).
Saat ini Sirilus sebagai kurir dengan area pengantaran di kawasan Surabaya Timur, di mana banyak pelanggan mengapresiasinya karena punya tekad kuat -dengan segala kekurangannya- untuk bekerja keras memastikan agar paket kiriman JNE sampai dengan cepat dan tepat. “Ada kebanggaan tersendiri setelah customer tersenyum bahagia atas paket yang diterimanya. Kemarin, menjelang Lebaran paket yang saya bawa rata-rata baju dan perlengkapan Lebaran lainnya,” ungkap Sirilus.
Sebelum bergabung di JNE, Ksatria kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur, 9 Juli 2001 ini adalah atlet sepakbola amputasi Indonesia atau Amputee Football Indonesian yang dibentuk tahun 2018.
Baca juga: Kisah Santri Ponpes yang Jadi Kurir Teladan di JNE Tasikmalaya
“Saya pernah ikut kompetisi sepakbola di tingkat nasional maupun internasional. Terakhir saya ikut kompetisi Antarlive Challenge Cup Malaysia yang diikuti oleh 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Bangladesh. Alhamdulillah Indonesia juara 1,” jelasnya.
Di Surabaya sendiri menurutnya sudah ada klub sepakbola disabilitas yakni Persas Surabaya yang dibentuk pada 2018. Selain ingin berprestasi di cabang olahraga sepakbola, ia juga ingin membuktikan bahwa dirinya bisa berkarir dan berkarya memberikan yang terbaik kepada JNE.
“Selama ini, di JNE saya merasa happy, lingkungan kerja juga mendukung. Teman-teman yang lain semuanya memberikan support dan tidak membeda-badakan saya sebagai disabilitas, sehingga semangat untuk bekerja keras semakin berlipat. Saya berharap agar ke depannya JNE bisa merekrut teman-teman disabilitas yang lainnya,” pungkas Sirilus.
JNE menaruh perhatian besar kepada mereka yang berkebutuhan khusus seperti para penyandang disabilitas. Seperti diketahui, perekrutan SDM disabilitas diinisiasi oleh tim dari Human Capital JNE Surabaya melalui program ‘Expressbility’ yakni rekrutmen khusus penyandang disabilitas. *