JNEWS – Tempat wisata di Tanjungpinang terdiri dari banyak ragam sebagai hasil dari perjalanan panjang berdirinya kota ini. Tanjungpinang merupakan Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang terletak di Pulau Bintan, di perairan Laut Cina Selatan.
Banyak orang masih kesulitan membedakan antara Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Provinsi Riau. Kebingungan ini wajar, mengingat Tanjungpinang pernah menjadi ibu kota bagi kedua wilayah tersebut sebelum akhirnya dipisah dan Pekanbaru ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Riau.
Secara historis, Tanjungpinang memiliki peran penting dalam perkembangan kawasan ini. Kota ini pernah menjadi pusat Kesultanan Riau-Lingga dan sebelumnya juga merupakan bagian dari pemerintahan Kerajaan Melaka. Tak heran jika hingga kini, Tanjungpinang menyimpan banyak peninggalan budaya Melayu, termasuk yang paling berpengaruh: asal muasal bahasa Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, kota ini juga menjadi pusat administrasi Karesidenan Riouw, yang memperkuat posisinya sebagai wilayah strategis dan bersejarah.
7 Tempat Wisata di Tanjungpinang
Tempat wisata di Tanjungpinang terbilang lengkap, mulai dari wisata bahari, religi hingga sejarah. Berikut ini adalah 7 tempat wisata di Tanjungpinang yang tidak boleh dilewatkan.
1. Pulau Penyengat
Jika ingin mengetahui asal muasal bahasa Indonesia, maka Pulau Penyengat adalah tempatnya. Dikutip dari laman Kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat hanya seluas 2×1 kilometer dan berhadapan dengan Kota Tanjungpinang. Untuk mencapai pulau ini dibutuhkan waktu 15 menit naik kapal motor. Meski pulau kecil, setidaknya ada 46 situs cagar budaya di Pulau Penyengat.
Beberapa situs cagar budaya tersebut merupakan situs peninggalan Kerajaan Melayu Johor-Pahang-Lingga-Riau, antara lain Masjid Sultan Riau, Balai Adat Indera perkasa, Benteng Bukit Kursi, Kompleks Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Raja Ali Haji yang telah diakui sebagai pahlawan nasional. Tempat wisata di Tangjungpinang ini juga merupakan tempat Raja Ali Haji menciptakan gubahan syair Gurindam 12.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Pekanbaru: Alam, Sejarah, hingga Budaya
2. Vihara Ksitigarbha Budisatva
Vihara ini juga dikenal dengan nama Vihara Patung Seribu. Vihara Kstitigarbha merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Tanjungpinang yang dibangun pada tahun 2016. Di dalam kompleks vihara ini terdapat benteng yang mirip pagoda. Pada bagian atas dan kirinya terdapat relief perjalanan Budha hingga mencapai tingkat Mahayana tertinggi, yaitu Welas Asih.
Bagian paling ikonik dari vihara ini adalah 500 patung Lohan atau pelayan Budha yang semuanya memiliki karakter wajah yang berbeda. Namun ada pula yang menyebutnya sebagai refleksi dari thousand faces of Buddha. Selain itu, masih ada tambahan deretan patung dewa dan dewi. Kompleks vihara ini menawarkan kedamaian kepada para pengunjung.
3. Gedung Gong Gong
Gong gong adalah sejenis siput laut yang banyak ditemukan di restoran-restorang seputar Kepri, Riau, dan Batam. Siput ini memiliki cangkang atau rumah yang keras tapi dagingnya kenyal dan lezat. Biasanya cara mengolah gong gong hanya dengan direbus, sedangkan cara makannya dicocol dengan saus nanas. Jika penasaran, wisatawan dapat mencicipi gong gong di Pusat Kuliner Akau Potong Lembu.
Gedung ini dibuat mirip gong gong secara harfiah. Sayang sekarang tempat wisata di Tanjungpinang ini agak telantar tetapi kabarnya akan direnovasi. Meski begitu, berfoto di depan Gedung Gong Gong merupakan keharusan sebagai penanda kota yang paling identik dengan keunikan kota tersebut.
4. Pulau Dompak
Tempat wisata di Tanjungpinang ini berhadapan dengan Pulau Rempang di wilayah Batam. Dari Pulau Dompak ke Tanjungpinang dan sebaliknya sudah ada jembatan. Dahulu Pulau Dompak merupakan tempat persembunyian perompak dari etnis Tiongha yang beroperasi di Selat Melaka. Setelah ditinggalkan perompak, pulau ini hanya dihuni oleh sedikit orang dari etnis Melayu.
Mulai tahun 2007 keadaan berubah total karena Pulau Dompak dipilih menjadi pusat pemerintahan Kepri, ditandai dengan berdirinya Kantor Gubernur Kepri. Gedung-gedung pemerintahan, jalan, dan jembatan dibangun. Dompak juga segera menjadi tempat wisata di Tanjungpinang yang terkenal.
Objek wisata utama di Pulau Dompak adalah Jembatan Dompak atau Jembatan Muhammad Sani yang memiliki nama resmi Jembatan Sultan Mahmud Riayat Syah. Ujung jembatan dengan panjang 1,5 km tersebut dipenuhi masyakarat di hari libur untuk olahraga atau jalan-jalan. Pantai Dompak juga memiliki lebih dari 10 pantai yang sering dikunjungi warga, antara lain Pantai Tanjung Siambang, Pantai Pase Puteh, Pantai Gasing dan Pantai Tanjung Setumu.

5. Masjid Nur Ilahi Dompak
Masjid Nur Ilahi berada di ujung Jembatan Dompak ini telah menjadi salah satu tempat wisata di Tangjungpinang yang terkenal. Bangunan masjid ini minimalis tapi memiliki menara setinggi 60 lantai atau setara dengan 12 tingkat. Di dalamnya terdapat lift untuk mencapai puncak menara dan tangga manual sebagai cadangan jika lift rusak.
Pemandangan dari atas menara sangat menakjubkan. Pengunjung dapat melihat seluruh Jembatan Dompak, Kota Tanjungpinang, dan perairan yang luas.
6. Vihara Avalokitesvara Graha
Vihara ini disebut sebagai vihara terbesar se-Asia Tenggara. Vihara ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tapi juga tempat belajar para biksu, sangha, dan guru dari berbagai daerah di Indonesia dan negara tetangga.
Ciri khas vihara ini adalah pintu gerbang yang megah dan tinggi menjulang, serta dijaga oleh dua patung singa. Di sepanjang jalan masuk terdapat beraneka tanaman, termasuk kebun buah naga.
Ikon utama vihara ini adalah patung Dewi Kuan Yin Phu Sha dalam posisi duduk. Patung ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai patung Dewi Kuan Yin terbesar dalam ruangan dengan tinggi 16,8 meter dan berat 40 ton, serta dilapisi emas 22 karat.
7. Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah
Tampat wisata di Tanjungpinang ini buka setiap hari pukul 09.00-16.00 dan gratis. Dari tahun 1918 hingga 2004 bangunan museum ini menjadi sekolah dasar, yaitu Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di zaman kolonial Belanda, Futsuko Gakko di zaman Jepang dan SDN 01 di zaman kemerdekaan. Karena itu, museum ini didedikasikan untuk memperingati sejarah awal pendidikan di Tanjungpinang. Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah adalah sultan dari kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga pada tahun 1722-1760.
Sedangkan koleksinya terdiri dari benda-benda etnografi, historika, numismatika, arkeologika, dan teknologika. Selama berkunjung, wisatawan akan diiringi alunan musik khas Kerajaan Riau Lingga.
Baca juga: 9 Destinasi Wisata Pegunungan Terindah di Indonesia
Tanjungpinang adalah kota yang penuh dengan sejarah, baik sejarah Islam, Tionghoa, pendidikan, bahkan sejarah Republik Indonesia. Wisatawan akan dapat melihat bekas-bekas kejayaan masa lalu dan membayangkan bagaimana mobilitas pasukan atau penduduk di kerajaan sebesar melalui laut, selat atau sungai pada masa itu. Sungguh petualangan kembali ke masa lalu yang mencengangkan.