JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Keraton Kanoman: Jejak Sejarah dan Budaya Cirebon yang Masih Terjaga

by Penulis Konten
18 July 2025
Keraton Kanoman Cirebon dan Jejak Sejarahnya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Keraton Kanoman menjadi salah satu saksi bisu perjalanan panjang Cirebon sejak masa kejayaannya hingga kini. Sebagai tempat tinggal para sultan, keraton ini juga merupakan pusat budaya dan tradisi yang masih dijaga dengan penuh hormat.

Sejarah Keraton Kanoman Cirebon

Keraton Kanoman berdiri sebagai bagian dari sejarah panjang Kesultanan Cirebon yang pada awalnya dipimpin oleh Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah. Setelah beliau wafat, Kesultanan Cirebon diteruskan oleh keturunannya. Namun, pada pertengahan abad ke-17, muncul konflik internal keluarga dan campur tangan politik dari Kesultanan Mataram.

Sekitar tahun 1666, Kesultanan Cirebon berada di bawah pengaruh Pangeran Rasmi, menantu Sultan Amangkurat I dari Mataram, yang menjadi penguasa setelah diangkat sebagai wakil Mataram di Cirebon. Hal ini memicu ketidakpuasan di kalangan keluarga besar Kesultanan Cirebon, karena dianggap melemahkan kedaulatan Cirebon.

Akhirnya terjadi pembagian kekuasaan untuk meredam konflik. Kesultanan Cirebon kemudian terpecah menjadi tiga bagian, yaitu Kesultanan Kasepuhan, Kesultanan Kanoman, dan Panembahan Keprabonan

Pada tahun 1677–1678, Pangeran Muhammad Badrudin Kertawijaya, cucu Sunan Gunung Jati, mengambil alih salah satu bagian kekuasaan dan menjadi sultan pertama Keraton Kanoman, bergelar Sultan Anom I.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Cirebon yang Populer dan Wajib Dikunjungi saat Liburan

Daya Tarik Wisata di Keraton Kanoman Cirebon

Kompleks Keraton Kanoman Cirebon ini menyuguhkan banyak hal menarik, mulai dari arsitektur dengan detail penuh makna, hingga tradisi yang masih hidup sampai sekarang. Berikut beberapa daya tarik yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Keraton Kanoman, lengkap dengan kisah dan filosofi di baliknya.

Keraton Kanoman Cirebon dan Jejak Sejarahnya
Sumber: Travel Promo

1. Pintu Masuk (Lawang)

Keraton Kanoman punya beberapa lawang atau pintu masuk yang masing-masing punya makna sendiri. Lawang Syahadat jadi pintu utama yang melambangkan kesucian hidup, seolah mengingatkan siapa pun yang masuk untuk menjaga hati tetap bersih.

Ada juga Lawang Kiblat yang mengarah ke kiblat, simbol kuat nilai spiritual Islam. Lawang Siblawong dipercaya membawa keselamatan dan perlindungan, biasanya dipakai dalam upacara adat. Terakhir ada Lawang Kejaksan yang sering digunakan untuk urusan resmi atau administrasi kerajaan.

Setiap lawang ini tak hanya sekadar pintu, tapi juga petunjuk makna perjalanan di dalam keraton.

2. Sanggar Kemuning

Sanggar ini adalah tempat para putri keraton berlatih tarian tradisional. Letaknya di halaman yang luas dan teduh, membuat suasana jadi tenang dan indah. Kadang pengunjung bisa melihat sendiri para putri menari diiringi gamelan. Sanggar Kemuning membawa nuansa lembut di tengah bangunan megah, menunjukkan sisi seni dan kehalusan budaya yang masih terjaga sampai sekarang.

3. Bale Manguntur dan Paseban

Dua bangunan ini dulunya jadi pusat kegiatan politik dan sosial di keraton. Bale Manguntur adalah tempat sultan berbicara di depan rakyat. Hanya keluarga inti yang boleh masuk ke dalamnya karena dianggap sakral.

Sementara Paseban dipakai rakyat untuk menunggu giliran menghadap sultan. Di sini rakyat bisa menyampaikan permohonan atau keluhan. Dua bangunan ini menunjukkan bagaimana hubungan penguasa dan rakyat diatur dengan penuh wibawa dan aturan yang jelas.

4. Mande Pancaratna dan Pancaniti

Dua tempat ini terkenal misterius dan tidak sembarang orang boleh masuk. Mande Pancaratna dan Pancaniti diyakini sebagai tempat para prajurit berjaga. Sampai sekarang, pengunjung hanya boleh melihat dari luar. Banyak yang bilang suasananya terasa angker dan berbeda, memberi kesan mistis yang jadi daya tarik sendiri.

5. Patung Harimau dan Gedung Pusaka

Di halaman keraton, berdiri gagah patung harimau yang jadi ikon dari Prabu Siliwangi. Banyak pengunjung suka berfoto di sini karena patung ini melambangkan kekuatan dan keberanian.

Tak jauh dari situ ada Gedung Pusaka. Bangunan ini menyimpan banyak benda bersejarah seperti keris, tombak, kain pusaka, sampai kereta kuno. Semua pusaka ini dirawat baik-baik sebagai warisan budaya yang sangat berharga.

6. Tujuh Sumur Keraton

Tujuh sumur ini terletak di area sakral bernama Kebon Jimat. Masing-masing sumur dipercaya punya khasiat yang berbeda. Yang paling terkenal adalah Sumur Penganten, konon bisa membantu mempermudah urusan jodoh jika membasuh muka dengan airnya.

Karena lokasinya di area suci, pengunjung biasanya hanya boleh melihat dari jauh atau butuh izin khusus untuk mendekat. Suasana di sini terasa sangat tenang sekaligus penuh makna.

Panduan Kunjungan ke Keraton Kanoman Cirebon

Keraton Kanoman Cirebon dan Jejak Sejarahnya
Sumber: NativeIndonesia

Keraton Kanoman berada di Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya masih berada di pusat kota, jadi cukup mudah dijangkau dari mana saja.

Suasana di sekitarnya sudah terasa khas dengan deretan rumah tua, toko-toko kecil, dan becak yang hilir-mudik. Begitu sampai di depan gerbangnya, hawa sejuk langsung terasa, berbeda dengan hiruk pikuk jalanan di luar.

Kalau berangkat dari Terminal Harjamukti, perjalanan menuju Keraton Kanoman biasanya memakan waktu sekitar 25 menit jika naik becak. Sepanjang perjalanan, bisa sambil menikmati pemandangan jalanan kota dan aktivitas warganya. Kalau pakai kendaraan pribadi, jaraknya lebih dekat, hanya sekitar 10 menit saja ke arah timur laut. Dari Stasiun Kereta Api Kejaksan pun jaraknya kurang lebih sama, hanya butuh sekitar 10 menit perjalanan. Lokasinya memang strategis dan mudah ditemukan.

Harga tiket masuknya juga ramah di kantong. Pengunjung hanya perlu membayar sekitar Rp10.000 per orang. Dengan harga segitu, sudah bisa berkeliling dan menikmati suasana keraton yang penuh sejarah. Jam bukanya mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB. Waktu paling nyaman untuk datang biasanya di pagi atau sore hari ketika matahari tidak terlalu terik dan suasana lebih tenang.

Baca juga: Panduan Wisata Religi: Mengunjungi Makam Wali Songo

Keraton Kanoman memberi cara berbeda untuk mengenal Cirebon lebih dekat. Berkunjung ke sini bukan cuma soal jalan-jalan, tapi juga tentang menghargai warisan yang telah ada jauh sebelum zaman ini.

Tags: CIrebonjawa baratKeraton CirebonKeraton Kanoman Cirebonwisata sejarah
Share187Tweet117
Next Post
Pemenang JNE Content Competition 2025

Ini Para Pemenang JNE Content Competition 2025

TERKINI

Tempat Wisata di Pematang Siantar yang Seru

7 Tempat Wisata di Pematang Siantar yang Sayang untuk Dilewatkan

18 July 2025
Candi Surowono di Kediri: Sejarah dan Arsitekturnya

Candi Surowono: Jejak Sejarah dan Keindahan Tersembunyi di Kediri

18 July 2025
Pemenang JNE Content Competition 2025

Ini Para Pemenang JNE Content Competition 2025

18 July 2025
Keraton Kanoman Cirebon dan Jejak Sejarahnya

Keraton Kanoman: Jejak Sejarah dan Budaya Cirebon yang Masih Terjaga

18 July 2025
best sales jne 2024

Empati dan Kolaborasi: Kunci Sukses Rahma sebagai Best Sales 2024

18 July 2025
Tempat Wisata di Kotamobagu untuk Jalan-Jalan

10 Rekomendasi Tempat Wisata di Kotamobagu untuk Jalan-Jalan Seru

17 July 2025

POPULER

Tips Packing Bagasi dan Kabin Pesawat

Tips Packing Bagasi dan Kabin untuk Liburan ke Luar Negeri

by Penulis Konten
4 July 2025

Kerja di Luar Negeri, Cocok untuk Pemula

8 Jenis Kerja di Luar Negeri yang Cocok untuk Pemula dan Negara Tujuannya

by Penulis Konten
2 July 2025

Makanan Khas Palembang Selain Pempek

10 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba Selain Pempek

by Penulis Konten
8 July 2025

Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya

Mengintip Prosesi Upacara Tumpek Landep dan Filosofinya

by Penulis Konten
30 June 2025

Soft Saving: Cara Menabung Fleksibel ala Gen Z

Mengenal Soft Saving: Menabung dengan Cara yang Lebih Fleksibel untuk Gen Z

by Penulis Konten
10 July 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal