JNEWS – Bandeng presto dikenal sebagai salah satu hidangan khas yang banyak digemari. Teksturnya yang empuk, durinya yang lunak, dan rasa gurihnya membuat makanan ini cocok disajikan kapan saja.
Tak hanya itu, olahan ini juga sering dijadikan oleh-oleh karena mudah disimpan dan praktis disajikan. Namun, tidak semua produk yang dijual memiliki kualitas yang sama. Ada yang masih segar dan lezat, tapi ada juga yang sudah tidak layak konsumsi meski tampilannya terlihat bagus.
Cara Memilih Bandeng Presto
Ada beberapa ciri bandeng presto yang bisa dijadikan acuan untuk menilai apakah bandeng tersebut masih segar dan diolah dengan baik. Dengan mengenali tanda-tanda sederhana ini, risiko salah beli bisa dihindari. Hasilnya, hidangan yang dibawa pulang tetap terasa enak dan aman untuk dinikmati.
1. Perhatikan Aroma Ikan
Langkah paling sederhana untuk menilai kualitas bandeng presto adalah mencium aromanya. Bandeng yang masih segar memiliki bau khas ikan yang lembut dengan sedikit aroma rempah.
Jika tercium bau asam, busuk, atau amis yang menyengat, besar kemungkinan ikan sudah tidak layak konsumsi. Bau tidak sedap biasanya muncul karena proses penyimpanan yang terlalu lama atau pengolahan yang kurang bersih.
Sebaliknya, bandeng presto yang baik akan mengeluarkan wangi gurih khas bumbu seperti kunyit dan bawang yang terasa alami. Jika aromanya sedap dan tidak menusuk, itu pertanda bandeng masih dalam kondisi baik.
Baca juga: Tip Memilih Seafood Segar di Pasar Ikan dan Resep Praktis Olahan Ikan
2. Cek Tekstur Daging
Tekstur menjadi salah satu penanda penting dari kualitas bandeng presto. Daging yang bagus terasa lembut namun tetap padat saat ditekan. Jika teksturnya terlalu lembek atau mudah hancur, berarti proses presto terlalu lama atau ikan sudah lama disimpan.
Daging yang terlalu keras juga bukan pertanda baik karena menunjukkan duri belum benar-benar lunak. Bandeng presto yang berkualitas biasanya empuk, tidak kering, dan durinya terasa lembut saat dimakan. Ciri ini menandakan proses presto dilakukan dengan waktu dan tekanan yang tepat, sehingga hasilnya matang merata.
3. Warna Kulitnya Cerah dan Alami
Warna juga bisa dijadikan acuan saat memilih bandeng presto. Kulit ikan yang baik biasanya berwarna kuning keemasan alami dari bumbu kunyit, tidak terlalu pucat dan tidak terlalu gelap.
Warna yang kusam, kehitaman, atau belang-belang bisa menjadi tanda bahwa bandeng sudah lama disimpan atau bahkan mulai rusak. Sebaliknya, warna yang terlalu terang mencurigakan karena mungkin diberi pewarna tambahan
Pilihan terbaik adalah bandeng dengan warna rata dari kepala hingga ekor, menunjukkan bumbu meresap sempurna. Biasanya, warna yang cantik sejalan dengan rasa yang lebih gurih dan segar.
4. Pastikan Tidak Banyak Cairan di Kemasan
Untuk produk bandeng presto kemasan, bagian isi dalam plastik perlu diperhatikan dengan teliti. Jika terdapat cairan berlebih, berbuih, atau bahkan mengeluarkan gas hingga plastik tampak kembung, itu pertanda bandeng mulai rusak.
Idealnya, hanya ada sedikit minyak alami dari bumbu yang keluar selama proses presto, bukan genangan air. Kemasan yang rapat dan kering menandakan ikan dikemas dengan benar dan masih dalam kondisi segar. Bandeng yang disegel dengan baik juga akan lebih tahan lama dan tidak mudah basi. Sebaliknya, produk yang terlalu berair sebaiknya dihindari karena kualitasnya sudah menurun.
5. Lihat Tanggal Produksi dan Kedaluwarsa
Pengecekan tanggal produksi dan kedaluwarsa sering dianggap sepele, padahal sangat penting. Bandeng presto tidak tahan lama di suhu ruang, apalagi tanpa pendingin. Produk terbaik biasanya baru diproduksi dalam waktu kurang dari satu minggu. Jika ingin disimpan lebih lama, sebaiknya simpan di kulkas atau freezer sesuai petunjuk pada kemasan.
Bandeng yang masih baru memiliki aroma segar, rasa bumbu yang kuat, dan tekstur lembut. Sebaliknya, produk yang sudah melewati batas waktu simpan bisa menurun rasanya meski tampak masih baik dari luar.
6. Pilih dari Produsen atau Toko Tepercaya
Kualitas bandeng presto sangat bergantung pada produsen dan cara penyimpanannya. Produsen yang sudah dikenal biasanya menjaga kebersihan, menggunakan bahan segar, dan memiliki cita rasa yang konsisten. Di toko oleh-oleh, penjual yang bertanggung jawab tidak segan memberi tahu asal produk yang dijual.
Kondisi penyimpanan juga perlu diperhatikan, seperti suhu ruangan yang sejuk dan area penjualan yang bersih. Untuk pembelian daring, sebaiknya membaca ulasan pembeli lain dan memastikan produk dikirim dengan pendingin. Dengan memilih penjual yang tepercaya, risiko mendapat bandeng yang sudah rusak bisa dihindari.
7. Coba Lihat dari Bentuk dan Ukurannya
Bentuk fisik ikan dapat menjadi petunjuk tambahan. Bandeng presto berkualitas memiliki tubuh yang masih utuh, tidak patah, dan tidak hancur di bagian kepala atau ekor. Ikan yang pecah sering kali disebabkan oleh tekanan panci presto yang terlalu tinggi atau cara penanganan yang kurang hati-hati setelah matang.
Ukuran juga berpengaruh terhadap rasa dan tekstur. Bandeng berukuran sedang biasanya memiliki daging yang empuk dan bumbu yang lebih meresap. Sementara itu, ikan yang terlalu besar sering tidak matang merata, dan yang terlalu kecil cenderung cepat kering. Pilihan terbaik adalah bandeng berukuran sedang dengan bentuk utuh dan tampilan yang menarik.
Baca juga: Mengenal Ikan Marlin, “Harta Karun” bagi Pehobi Mancing di Laut
Memilih bandeng presto yang berkualitas sebenarnya tidak sulit, asalkan tahu apa saja yang perlu diperhatikan. Sedikit lebih teliti saat membeli bisa membuat hasilnya jauh lebih memuaskan.
Bandeng yang segar dan diolah dengan baik bukan hanya lebih enak, tapi juga aman dikonsumsi. Dengan memperhatikan aroma, warna, tekstur, dan kemasan, risiko salah beli bisa dihindari. Jadi, pastikan bandeng presto yang dibawa pulang benar-benar layak disantap dan sesuai harapan.
