Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mendorong ekspor nonmigas di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Upaya atau komitmen tersebut pun salah satunya melalui penyelenggaraan pelatihan umum (general training).
Adapun pelatihan ini ditujukan bagi calon pelatih (trainer) dan pendamping (coach) untuk program Local Business Export Coaching (LBEC) periode 2020 – 2024 yang dilaksanakan secara virtual pada 18 – 19 Maret 2021. Pelatihan diikuti 42 orang pendaftar sebagai pelatih dan 46 pendaftar sebagai pendamping.
Mereka yang berpartisipasi berasal dari berbagai kementerian, asosiasi, perusahaan, dan universitas. Peserta dalam pelatihan umum tersebut dibimbing tenaga ahli dari Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda.
Baca Juga: Pemerintah Resmikan BLE di Batam Demi Tingkatkan Efisiensi Biaya Logistik
“Pelatihan ini mempersiapkan pelatih dan pendamping yang akan membina pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang akan melakukan ekspor. Apresiasi patut diberikan kepada 88 orang pendaftar dari lintas kementerian, asosiasi, perusahaan, universitas, dan pegawai purnabakti yang masih semangat berkarya,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan dalam mengutip dari siaran persnya.
Kasan pun mengatakan, pelatihan umum ini merupakan rangkaian proses rekrutmen pelatih dan pendamping yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam membina para pelaku UKM melakukan ekspor ke pasar Eropa serta mengembangkan bisnis produk dekorasi rumah.
Sementara itu, jelas Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menyebut bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menyeleksi kandidat-kandidat pelatih dan pendamping program LBEC.
“Kemendag berkomitmen memberikan pelatih dan pendamping terbaik bagi pelaku usaha yang akan dibina dalam program ini selama empat tahun ke depan,” terangnya.
Baca Juga: Kemendag Dorong Pemanfaatan SRG Guna Menggerakan Pertumbuhah Ekonomi
Pada akhir Maret 2021, calon pelatih dan pendamping terpilih akan kembali dibimbing tenaga ahli CBI Belanda agar memiliki kemampuan menuntun perusahaan sesuai standar CBI Belanda dan memenuhi kriteria yang ditentukan kelompok kerja.
“Selanjutnya, pelatih, dan pendamping akan diberikan modul pembelajaran mengenai perencanaan pemasaran ekspor (export marketing planning) serta mengintegrasikan desain keberlanjutan (integrating sustainable design), persyaratan akses pasar (market access requirement), dan intelejensi pasar (market intelligence),” tambahnya.
Bukan hanya itu, peserta juga akan diberikan pembelajaran terkait partisipasi perdagangan adil yang efektif (effective trade fair participation), tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), dan keterampilan pendampingan (coaching skills).
Program LBEC 2020–2024 sektor dekorasi rumah Indonesia merupakan program kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan (HIMKI), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta didukung CBI Belanda.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Kemendag Siap Jaga Ketersediaan dan Harga Barang Kebutuhan Pokok
Program ini bertujuan untuk membina perusahaan dekorasi rumah indonesia yang tertarik dan memiliki kapasitas ekspor ke pasar Eropa. Produk yang memenuhi syarat adalah produk dekorasi rumah unik berbasis serat dan kayu alami (termasuk furnitur kecil). Sebanyak 35 pelaku usaha dekorasi rumah akan dibina dalam program LBEC ini.
Pada 2020, Indonesia membukukan total ekspor produk dekorasi rumah ke dunia sebesar USD 2,47 miliar atau naik 5,13 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai USD 2,35 miliar. Adapun negara-negara tujuannya antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Belgia, dan Jerman.