Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus mendorong adanya kolaborasi antara koperasi dengan pelaku UMKM. Hal ini kemudian terwujud dengan adanya konsolidasi antara koperasi KUD Mitrayasa dengan produsen keju Mazaraat Artisan Cheese.
Adapun konsolidasi di antara keduanya ini mendapat apresiasi dari Kemenkop UKM. Menurut Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Victoria br Simanungkalit, koperasi harus berpikir secara bisnis, di mana bisnis yang mendukung UKM dan untuk melayani anggotanya
Victoria pun mengatakan bahwa apa yang dilakukan KUD Mitrayasa sangat tepat, tidak hanya menjual komoditas susu, namun juga menciptakan nilai tambah produk susu menjadi keju. Selain itu, KUD Mitrayasa sudah melakukan kemitraan dari hulu hingga hilir untuk mendukung satu ekosistem termasuk dalam hal pakan ternaknya.
Baca Juga: Ratu Kriuk Sukses Kirim Hingga 3 Kuintal per Hari
“Kita menyaksikan panen perdana produksi keju KUD Mitrayasa, di mana KUD Mitrayasa bermitra dengan Mazaraat Cheese untuk dapat mengolah produk turunan susu, yaitu keju dengan standar dunia. Pasar dalam negeri juga masih terbuka dan permintaannya kian meningkat. Ternyata kualitasnya pun tidak kalah dengan keju impor,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Untuk mempertahankan usaha di masa pandemi ini, pihaknya memahami memang tidak mudah untuk mempertahankan atau mengembangkan usaha. Namun, justru saat inilah mental sebagai wirausaha diuji sejauh mana dapat bertahan dan berhasil menciptakan produk dengan standar dan kualitas global.
Pandemi ini berdampak kepada keberlangsungan usaha UMKM, beberapa UMKM memiliki kendala untuk memperoleh bahan baku. Namun, sebenarnya, kata dia, terdapat peluang yang dapat diambil untuk pemanfaatan bahan baku lokal dalam pengembangan produk unggulan. Hal ini telah dilakukan oleh Mazaraat Cheese yang memanfaatkan bahan baku susu yang diproduksi oleh petani/peternak lokal.
Victoria juga mendorong KUD produsen susu memanfaatkan program Bela Pengadaan untuk pengadaan pemerintah/lembaga dan Pasar Digital BUMN yang mengalokasikan belanja untuk koperasi dan UMKM.
“Untuk pasar susu dan keju, KUD dapat memanfaatkan hotel dan rumah sakit yang dimiliki oleh Pemda dan BUMN,” saran Victoria.
Baca Juga: Strategi Titi Food Dalam Memaksimalkan Potensi Perikanan di Gorontalo
Majukan Produk Lokal
Sementara itu, Ketua KUD Mitrayasa Fariz Amroeni mengaku senang dapat bermitra dengan Mazaraat Cheese. “Di sini, Mazaraat tidak hanya bertindak sebagai offtaker menyerap produk susu peternak, namun juga sebagai konsultan dan pendamping untuk menghasilkan keju dengan kualitas global,” kata Fariz.
Jamie Najmi, pemilik Mazaraat Artisan Cheese mengatakan, tertarik kerja sama dengan KUD Mitrayasa karena sama-sama memiliki visi yang sama, yakni ingin memajukan produk lokal. Di samping itu juga karena didukung dengan peralatan lengkap dan kualitas susu yang baik.
“Juga karena mereka punya pengetahuan yang mempuni secara internasional makanya kami membantu, memproduksi, dan menghasilkan produk yang diharapkan bersama,” ujar Jamie.
Pabrik Mazaraat Artisan Chese berlokasi di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. Saat ini Mazaraat Artisan Cheese memiliki sekitar 7-10 produk. Dengan varian favorit seperti Athan (camembert du Merapi), Khayya (crottin blue goat cheese), Ibra (blue cheese), Halloumi (hard cheese), dan Ghee (clarified butter).
Distribusi Mazaraat Artisan Cheese sebagian besar ke Bali, terutama hotel-hotel bintang 4 ke atas. Begitu juga di Yogyakarta dan Jakarta keju ini hadir di beberapa hotel bintang 5 dan supermarket.