Seiring meningkatnya kebutuhan, keberadaan pendingin udara atau AC pada ruangan rumah saat rupanya sudah lebih dari sekadar pelengkap saja, tapi menjadi perangkat wajib.
Tak heran, penggunaan AC pun meningkat drastis. Tak hanya pada kantor dan perumahan mewah saja, namun sampai rumah-rumah ada di pelosok gang pun ikut memasang ala penyejuk ruangan tersebut.
Namun, sudah tahukah Anda AC bisa juga bisa menjadi perangkat elektronik yang membuat keuangam Anda berantakan. Salah satunya sebagai sumber yang bikin tagihan listrik melonjak drastis.
Lalu kenapa bisa terjadi demikian. Mengutip dari ragam sumber yang ada, ternyata hal ini disebabkan efek berantai yang membuat kinerja AC tak efektif atau efisien.
BACA JUGA : LG AC Inverter Canggih dengan Teknologi IoT
Paling utama soal perawatan. Bila AC jarang dirawat, efek samping yang ditimbulkan sangat komplek, mulai dari kotor, menjadi sarang penyakit, sampai membuat tagihan listrik beranjak naik.
Tahu kah Anda, bil filter AC yang kotor ini berkontribusi pada penambahan penggunaan listrik. Jadi, jika filter kotor bisa menyebabkan aliran udara buruk atau menyebabkan pembekuan di evaporator.
Nah, dampak dari kotora tersebut menyumbang 5-15 persen ke dalam tagihan listrik. Parahnya lagi bisa bikin usia pakai AC lebih cepat, karena itu disarankan untuk selalu melakukan pergantian tiap tiga bulan sekali, terutama bagi yang menggunakan AC sentral.
Untuk mengakali pemakian AC yang terlalu sering, Anda harusnya bisa memanfaatkan teknologi lawas yang sampai saat ini masih eksis, yakni kipas angin. Bila rumah atau kantor Anda besar, mungkin dengan kipas angin bisa menjadi solusi mengurangi tagihan listrik.
Ketika soal seting suhu, perlu diketahui menyetel suhu terlalu rendah memang bisa mendinginkan ruangan dengan cepat tapi efeknya 3 persen tagihan listrik akan naik.
BACA JUGA : PLN Gelar Kompetisi UMKM, Total Hadiah Rp 1 Miliar
Padahal, setel suhu rendah atau normal sama-sama bisa mendinginkan ruangan dengan waktu yang sama, artinya tidak efesien.