ALFI: Perizinan Investasi Harus Dipermudah

ALFI Perizinan investasi

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai pengusaha dalam negeri sulit dalam mendapatkan kemudahan perizinan investasi. ALFI pun berharap pemerintah bisa memberikan stimulus investasi untuk pengusaha dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan, yang berkaitan dengan pidato presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Menurutnya, seluruh pelaku usaha pun mengerti bahwa posisi pemerintah saat ini tidak mudah.

Soal perizinan investasi ini sendiri, Yukki menilai harus ada kolaborasi di sejumlah pihak. “Kita harus bisa kolaborasi seluruh stakeholders Indonesia, swasta, pemerintah harus mampu mempermudah perizinan bukan hanya pengusaha asing, tapi penting mengakomodasi pengusaha nasional,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Bisnis.com.

Baca Juga: Cara Memenuhi Kebutuhan Rumah selama Pandemi

Menurutnya, amat penting jika pemerintah membuka karpet merah bagi investor domestik. Hal ini karena terbukti pada kuartal pertama tahun 2020 dan kuartal kedua tahun 2020, porsi realisasi investasi pengusaha nasional lebih besar dibandingkan dengan pengusaha asing.

Maka dari itu, Yukki minilai pengusaha nasional perlu terus didukung diberikan kemudahan oleh pemerintah. Dari kacamatanya, ia melihat adaptasi kebiasaan baru karena Covid-19 ini masih akan berlangsung hingga tujuh bulan ke depan.

Dukung Implementasi B30

Lebih lanjut Yukki juga berkomentar terkait imprelentasi B30. Menurutnya, saat ini seluruh pemangku kepentingan sudah sama-sama berkomitmen melaksanakannya. Walau demikian, pihaknya mengkritisi sektor industri otomotif yang dinilai masih belum siap.

“Kami dukung B30 untuk otomotif isunya angkutan barang darat, harusnya dari Kemenperin dan ESDM terutama mobil baru yang angkutan barang itu sudah disesuaikan spesifikasi angkutannya sesuai keinginan presiden. Ini permasalahannya belum sejalan,” katanya.

Baca Juga: Sekotak Asa Dalam Kiriman Doa, Semangat Bertahan di Tengah Wabah

Di Indonesia sendiri, sektor angkutan kapal laut sudah meratifikasi keputusan International Maritim Organization (IMO) mengenai penyesuaian penggunaan BBM dengan rendah sulfur atau low sulphur. Kebijakan rendah sulfur ini dan kebijakan B30 menurut Yukki harus sejalan.

Sementara itu terkait sejumlah kawasan industri yang dikembangkan pada 2021, ALFI mendukung sepenuhnya. Salah satunya seperti pengembangan kawasan industri di Batang menargetkan relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia.

“Ini kabar baik, bahwa investasi salah satu pendorong perbaikan PDB itu, mendorong perbaikan ekonomi agar terjadi investasi baru dari luar dan dalam. Terutama tiga lokasi ini, Batang, Subang dan Majalengka, pabrikan, sebuah potensi,” urainya.

Baca Juga: ALFI Ingin Aturan Perdagangan Antar Pulau Direvisi

Exit mobile version