Andien Berbagi Tips Cegah Kanker Payudara

Penyanyi Andien, saat tampil dalam acara Pink Ribbon Campaign untuk memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia.

JNEWS – Penyanyi papan atas tanah air, Andien Aisyah Haryadi atau yang akrab disapa Andien, berbagi kisah mengenai pengalamannya saat mengalami tumor payudara di usia 16 tahun. Dari kejadian tersebut membuatnya ia lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, baik melalui pola makan, olah raga, hingga manajemen stres. Hal tersebut ia ungkapkannya dalam acara Pink Ribbon Campaign untuk memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia.

Pink Ribbon Campaign adalah simbol gerakan internasional sebagai bentuk kepedulian atas penyakit kanker payudara, yang selalu digaungkan pada bulan Oktober sebagai ‘Bulan Kanker Payudara Internasional’.

Dan di antara pihak yang peduli dan menggelar acara Pink Ribbon Campaign adalah Mal Ciputra, Jakarta, yang berlangsung pada 25 Oktober – 5 November 2023, di mana pada pembukaannya menghadirkan penyanyi Andien, yang kemudian berbagi pengalaman bagaimana cara mencegah penyakit kanker payudara.

Penyanyi beraliran jazz dengan sejumlah tembang hits-nya ini, pernah dijangkiti tumor payudara saat usianya masih 16 tahun, namun kemudian berhasil mengatasinya. “Tahun 2002 saat masih SMA, sedang mandi dan sabunan mendapati benjolan di payudara. Karena usia masih muda tidak terlalu peduli bahwa itu adalah tumor. Aku juga banyak merenung kok bisa terjadi pada anak SMA,” ujar Andien di sela berbagi pengalaman dipembukaan event Pink Ribbon Campaign bersama Prof. Dr. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD (KHOM) FINASIM dari Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta, di Mal Ciputra Jakarta, Kamis (26/10/2023) lalu.

Baca juga: Makanan Sehat dan Usia Panjang: Menjelajahi Diet Orang-orang yang Hidup di Blue Zone

Penyanyi Andien yang sejak usia 16 tahun pernah terkena kanker payudara.

Sepengetahuan penyanyi kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1985, umumnya tumor payudara terjadi bukan di usia belia, sehingga menjadikannya tidak terlalu peduli. Namun lama kelamaan kemudian menjadi sadar. “Mamaku akhirnya sebisa mungkin mengurangi makanan siap saji, aku juga menjadi rutin berolah raga, dan penting banget adalah manajemen stres,” ucap Andien.

Setelah kuliah di Universitas Indonesia, Andien semakin peduli dengan kanker payudara, bahkan ia membuat penelitian dan program campaign akan bahaya penyakit tersebut bagi kaum hawa, sehingga bisa dicegah secara dini dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat, serta memenej stres.

Sebagai catatan, di Indonesia kanker payudara tercatat menempati peringkat 1 sebagai jenis kanker terbanyak, dengan jumlah kasus baru mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker, yang sekitar 70% di antaranya terdeteksi pada stadium lanjut.

Sementara itu, antara tumor dan kanker hampir mempunyai kesamaan, di mana  tumor adalah benjolan atau jaringan yang tumbuh secara tidak normal yang dapat bersifat jinak maupun ganas. Adapun kanker adalah tumor yang bersifat ganas.

Baca juga: Tak Selalu Jahat, Inilah 10 Fungsi Kolesterol dalam Tubuh Kita

“Tips dari aku, sebaiknya para perempuan dari usia remaja sudah melakukan pencegahan dini masalah kanker payudara ini, dengan rutin berkala memeriksakan ke dokter untuk deteksi dini ada tidaknya tumor di payudara kita. Kemudian jaga pola makan sehat, olah raga secara rutin dan kendalikan tingkat stres,” ungkap Andien kepada JNEWS saat ditemui di sela-sela acara. *

 

Exit mobile version