Sebelum bergabung menjadi karyawan JNE awal 2012, Ahmad Fairuzi, sudah terlebih dahulu mengajar mengaji kepada para karyawan JNE yang ada di JNE Tomang 45. Kebiasaan mulia tersebut berlanjut hingga sekarang.
Tidak saja karyawan dari JNE Hub Poglar, tempatnya berkantor, tetapi ada juga yang datang dari JNE Tomang, JNE Hub Garuda dan karyawan malam JNE Bandara Mas, Tangerang. Ahmad Fairuzi di lingkungan kantor JNE Pusat Jakarta, lebih dikenal dengan panggilan Ustadz Fairuz.
Keilmuannya di bidang agama Islam yang luas dan mumpuni sehingga sering didaulat untuk memberikan tausiyah atau membacakan doa pada acara-acara yang digelar oleh JNE. Ksatria alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini sudah lama dikenal sebagai guru ngaji para karyawan.
“Alhamdulillah, selain bekerja mencari nafkah untuk keluarga, saya juga bisa berdakwah menyebarkan ilmu agama di lingkungan para karyawan yang notabenenya mereka sibuk bekerja dan memiliki waktu sempit untuk menuntut ilmu di luar kantor,” ujar Ustadz Fairuz, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (14/9/2021).
Di setiap pengajian yang digelar, terkadang pesertanya fluktuatif, kadang banyak namun adakalanya juga sedikit. Adapun waktu dan tempatnya tidak menggangu jam kerja, karena dilakukan di mushola dan di sela-sela jam istirahat, yaitu setiap Senin dilaksanakan usai shalat Dzuhur, hari Kamis setelah shalat Mahgrib dan setiap Jumat pada waktu sore sepulang jam kerja.
“Saya merasa bersyukur dan bangga, banyak karyawan yang sebelumnya tidak bisa membaca Al Quran, sekarang sudah mahir, bahkan mampu mengidentifikasi setiap hukum bacaan perkalimat dalam ayat-ayat Al Quran. Di antara mereka juga ada yang sudah dijadikan imam shalat Tarawih di lingkungan rumahnya,” beber Ksatria yang pernah meraih penghargaan Best Employee 2017 ini.
Mengajar mengaji yang dilakukan Ustad Fairuz mendapat dukungan dari para pimpinan dan juga para karyawan, seperti halnya di Hub Poglar. Tidak jarang para pimpinan ikut belajar ngaji, dari mulai supervisor hingga manager.
“Dengan majelis ilmu atau belajar mengajilah segala bentuk ibadah kita kepada Allah SWT menjadi lebih baik. Kita harus beribadah dan beramal berdasarkan ilmunya, maka Allah akan menerima ibadah atau amalan tersebut. Saya di JNE Tomang mengajar thasin Al Quran, sedangkan Muara Angke membahas tentang fikih, akhaq dan tasawuf,” tutur pria yang mempunyai hobi membaca kitab dan badminton ini.
“Harapannya semoga pengajian-pengajian yang ada di kantor JNE itu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para karyawan untuk menimba ilmu agama. Selain itu juga menjadi sebuah kesadaran bahwa majelis ilmu adalah salah satu wadah dan sarana untuk mencari bekal kita ketika menghadap Allah SWT di akhirat kelak,” pungkas ustadz yang mendapatkan ilmu agamanya dengan banyak belajar kepada para kiai dan guru agama ini.*
Baca juga : JNE Depok Jadi Solusi Bagi Masyarakat Saat PPKM Level 2